0,07%

3 3 4
                                    





Aku juga punya seseorang yang ku suka.






Disinilah awalnya.

Sase banyak bercerita, tentang bagaimana dia bisa menyukai Jonat, cowok yang masih berlabel orang baru untuk ku.

"Kak, gue jadi cemburu deh.
Selama gue suka bang Jonat gue belum pernah sekalipun dibonceng dia.
Wah gue pengen jadi kakak, rasanya gimana ya duduk dibelakang bang Jonat? Deket banget kan? Ah beneran jadi pengen"

"Biasa aja sih"

Jawab aku yang nggak setara dengan kehebohan Sase.

"Yeu... Itu karena lo nggak suka bang Jonat"

Balasnya cepat.

Memang.




"Btw, kakak emang bener nggak suka kan sama bang Jonat?"

Mendadak Sase jadi serius, aku tau maksudnya, dia takut.

"Iya. Gue nggak suka"

Jawab aku menegaskan.

"Masa sih nggak suka sama cowok seganteng bang Jonat? Asal kakak tau ya menurut mata gue, cowok yang paling ganteng sekampung ini cuma bang Jonat doang"

"Lah itu kan karena lo suka banget sama dia, bedalah sama mata gue yang nggak punya rasa ke dia"

Aku memotong perkataan Sase.

"Terus kak Diki suka sama siapa? Ada nggak cowok di kampung ini yang kakak suka?"

Balasnya dia malah melempar pertanyaan bertubi-tubi tapi intinya sama, cuma pake kata yang berbeda aja.

"Ada"

Nggak basa basi, aku memilih menjawab jujur.

Karena sedari tadi Sase juga udah jujur-jujuran tentang perasaannya.

Apa salahnya untuk saling berbagi, toh aku juga punya maksud sendiri, aku juga ingin tau siapa sebenarnya orang yang ku suka ini.

Jelas itu bukan Jonat, aku juga tidak tau namanya.

Hanya melihatnya dari kejauhan dan beberapa kali sempat sejalan saat pulang sekolah juga pernah berpapasan di kedai kelontong ujung jalan.



"Maksud kakak, bang Sehan?"

'Sehan'




Tapi aku tidak akan menceritakan tentang dia, karena ini adalah cerita aku dan Jonat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JONATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang