Riki sudah selesai dari sekolah, ia sekarang hanya bisa merasakan lelah dan ingin tidur seharian. Ia tidak merasa lapar atau apapun itu
Akhirnya dia mandi, berganti baju dan akhirnya istirahat. Tapi sebelum itu dia menggambar sesuatu di bukunya
Ia mempunyai buku khusus untuk menggambar, ia selalu membawa itu kemana mana karena ia sangat suka.
Setelah menggambar cukup lama akhirnya ia berbaring dan memejam kan mata.
[ 14.09 ]
Kakak kakaknya sudah datang kerumah, mereka menaruh semua barang yang sudah mereka beli.
Dan mereka memakan makanan yang dibeli tadi, termasuk nasi goreng.
Mereka makan bersama sama dengan canda tawa melihat tv, sangat beruntung sore itu mereka bisa menghabiskan waktu bersama sama.
[ 16.34 ]
Sudah sangat sore dan riki baru bangun, ia keluar dari kamarnya dan menoleh ke kanan dan ke kiri.
Ada kakaknya yang masih setia menonton tv, ia tersenyum dan lega mereka sudah sampai.
"Kak, tadi kemana? Kok aku tadi kerumah gaada orang?" Tanya riki dengan senyuman tipis yang manis.
"Pergi, lo mah kaga diajak" saut sunghoon dan yang lain terlihat menahan tawa
"Oh.." ucap riki, ia melanjutkan ke dapur untuk melihat makanan. Ia terlihat seperti orang gila yang berusaha mencari sedekah
"Gaada makanan, itu bukan rezeki lo. Makanya kalau tidur jangan kelamaan, kan lo jadi ga kebagian nasi goreng tadi" ucap heeseung panjang lebar, terdengar semuanya tertawa dengan kencang.
Riki mendengar itu seperti hatinya di cabik cabik, kenapa mereka tidak membangunkannya? Padahal ia sangat lapar.
Akhirnya riki kembali ke ruangannya dan mengambil roti tersembunyi yang dikasih oleh temannya saat disekolah, walaupun itu roti bekas tapi tetap saja riki bersyukur bisa makan.
Jay yang melewati kamar riki bisa melihat sekilas bocah 8 tahun itu memakan roti itu dengan lahap, ia merasa sedikit kasihan karena tidak membagi makanannya tadi.
Saat jay kembali setelah menaruh piring ia melihat riki tersedak karena terlalu bersemangat memakan roti itu, rasanya ia ingin mengambilkan air minum.
Riki selesai memakan itu langsung mengerjakan pr nya, ia mendapatkan tugas matematika dan bahasa inggris.
Oh iya! Riki juga joki di kelasnya, sebagai anak terpintar riki menjoki tugas untuk mendapatkan uang lebih. Agar bisa membantu kakaknya
Itulah kenapa riki suka terlambat, ia selalu dibangunkan terakhir karena memang kecapean.
Hari ini tugas yang ia kerjakan tidak banyak, hanya 5 siswa. Biasanya bisa sampe 9 siswa.
Setelah selesai riki menyiapkan bukunya dan kembali tidur, ia tidak sabar untuk melihat teman temannya puas dengan hasilnya. Walaupun hari ini ia mendapatkan luka yang cukup mendalam baginya.
Okay okay! Gimana ni? Ini menurut author udah sedih sih, soalnya termasuk ke pengalaman author juga. Bagian waktu ga kebagian nasi goreng tuu wkwk
Makanya judulnya jadi "luka terbesar riki." Karena itu juga jadi luka terbesar author semasa hidup, yaudha ya. Cukup curhatnya segini aja
Makasih udah mau bacaaaa! Diusahain sering sering up ini chapter ya, biar cepet end.
Okayy, sekali lagi makasih! See u and have a good day.
From the owner, Cindy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Keluarga, Kan? [ END ]
Acción" kak, aku masih ada disini. Sebenarnya yang berjuang itu riki atau jungwon sih? Semuanya bisa dilewati tapi dengan tangisan, kita semua berhak untuk menangis. Percayalah pada ku Walaupun aku tidak dijaga dengan baik, setidaknya mereka masih mengi...