5 bulan

566 34 11
                                    


Alden baru saja terbangun dari tidurnya. Namun saat itu masih pukul 03.45. Dan dia mencari Victor di sekitar kamar nya, namun tetap saja tidak ada.

"Sayangg~ kamu di mana?" Teriak alden yang masih di ranjang nya.

"Victor, kamu di mana.. a-aku takut sendirian" sambung nya lagi dengan nada ketakutan

Saat alden terus mencari Victor. Tiba-tiba saja ada barang yang terjatuh.

*PRANG*

"ASTAGA!" Kaget alden yang hampir saja terjatuh, namun untung nya ada pegangan yang bisa menopang tubuh nya

"Hufftt.. untung saja nak kita tidak terjatuh. Maafin mami ya sayang, mami buat adek kaget ya?. Mami tadi ga sengaja nyenggol kaca itu nak.. maaf ya" Ujar nya yang mengusap-usap perut nya sendiri

"Kira-kira di mana ya papi mu dek? Kok jam segini udah ga ada di kamar"

Saat Alden sedang berbicara dengan calon anaknya. Tiba-tiba Victor masuk dengan membawakan snack, makanan dan minuman kesukaan alden.

"Loh. Kamu kok udah bangun aja sih" kaget Victor

"Ih! kamu habis dari mana sih sayang?" Kesal alden

"Maaf ya.. tadi aku habis ke supermarketnya mami aku. Dia tadi buka pagi soalnya mau beres-beresin barang-barang nya"

"Kok ga bilang?"

"Aku mau bilang, tapi aku kasihan kalau harus bangunin kamu sayang. Kasihan baby"

"Alasan ya?"

"Engga sayang. Kamu mau bukti hm? Bentar aku telpon mami dulu"

"Yaudah"

*Victor menelpon mami nya*

"Halo mi"

"Ya tor. Kenapa?"

"Ini loh mi. Alden ngambek, katanya aku bohong kalo aku habis dari supermarket mami"

"Eh. Kamu tadi ga bilang ya?"

"Engga. Aku tu kasihan sama dia mi"

"Iya sih. Tapi dia butuh di mengerti tor. Dia lagi hamil biasanya sensitif. Jadi biasain bilang"

"Iya mi. Nih mi sama alden dulu. Aku mau nyiapin sarapan nya"

"Oke"

Victor pun memberikan handphone nya ke pada alden

"Halo sayang" sapa mami sinta lewat telepon

"Halo mah.. gimana kabarnya? Alden kangen banget sama mama"

"Kabar mama baik nak.. mama juga kangen banget sama kamu sayang. Maaf ya ga bisa nemenin kamu sama cucu mama terus"

"Iya mah gapapa kok. Alden tau mama sibuk"

"Oh ya, gimana keadaan kamu?"

"Aku baik kok mah"

"Ah syukurlah. Oh ya cucu mama gimana sayang?"

"Dia baik-baik kok mah. Pintar, biasanya aku ajak dia ngomong, dan dia juga dengerin aku"

"Ah.. hebatnya. Ga sabar banget mama nunggu lahir nya nak"

"Iya mah, aku juga, ga sabar banget.. tapi ini masih kecil banget mah"

"Hahah iya nak. Gapapa itu juga butuh proses"

"Iya mah. Yaudah ya mah. Aku di suruh sarapan dulu sama Victor. Nanti aku telepon lagi"

"Owh gitu.. oke sayang. Love you"

"Love you too mom"

Alden pun selesai ber telepon. Lalu setelah itu handphone nya ia berikan kembali ke suami nya, Victor.

"Gimana. Percaya gak sama aku?"

"Iyaa" raut wajah alden sekarang sedih

"Nah.. lain kali harus percaya ya sayang"

"Huum. Tapi aku tadi takut. Tuh sampe jatuh"

"Hah! Apa yang jatuh. Kamu baik-baik aja kan?" Panik Victor dan langsung mengecek semua badan alden

"Iya. Aku baik-baik aja, cuman mau jatuh aja tadi. Eh ya tapi itu nya pecah" raut wajah nya kini mencerminkan wajah bersalah

"Ya ampun. Kamu masih aja mikirin kaca itu? Dan lebih mikirin itu dari pada anak kita?"

"E-engga. Tapi itu pecah" Jawab nya dan air matanya mengalir

"Iya. Aku tau, gapapaa" peluk Victor menenangkan istri nya

"Kamu kalo mau marah. M-marah aja"

"Engga akan"

"Kamu maafin aku?"

"Iya. Tidak mungkin jika aku tidak memaafkan istri ku sendiri. Lagian itu murah sayang cuma ya paling 100 juta kan lampu hias doang. Bisa beli lagi"

"Humm.. okey"

"Sudah tidak apa-apa. Sekarang sarapan aja yuk"

"Suapin"

"Iya sayang" senyum Victor yang membuka alden salting

"Ah jangan gitu. Aku malu"

"Haha istri ku salting ya?" Goda Victor

"Engga kok.. um.. dikit hihi"

"Ah.. lucunyaa" gemas Victor menoel pipi tembem nya alden

BERSAMBUNG..

∆ JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DISINI ∆

Berawal dari musuhan, berujung jadi suami istri [VIDEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang