4. Cahayaku

1.3K 134 7
                                    

Sasuke menatap tubuhnya yanga terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Sementara dirinya juga bingung, bagaimana caranya agar bisa masuk kedalam tubuh kembali ?!.

"Kau kenapa ?" Naruto mengagetkan Sasuke yang sedang melamun.

"Bisakah untuk sekali saja kau tidak mengagetkanku ?" Sasuke mendelik kesal.

"Hehehe... maafkan aku"Naruto tersenyum lebar.

"Bagaimana caraku kembali?" Sasuke bertanya.

Naruto menaikkan sebelah alisnya heran.

"Maksudku cara kembali pada tubuh ini!"

Akhirnya Naruto paham. "Jujur saja, aku juga tidak tau. Lagipula aku juga bukan manusia!" Naruto memandang Sasuke dengan serius. "Tapi yang aku tau, jika seorang roh ingin kembali kau harus mendengar keinginan kata hatimu!"

"Kata hati ?"

"Benar... kata hatimu, keinginanmu yang paling dalam. Disini!" Tunjuk Naruto pada dada Sasuke.

"Kau tidak bercanda kan ? Jangankan kata hati, ingatan saja aku lupa!" Karena yang Sasuke ingat hanya namanya saja, itupun karena ranjang rumah sakit ditulis nama lengkapnya.

"Tapi memang benar begitu, kau harus mengikuti kata hatimu"

Dia jadi termenung saat mendengar ucapan Naruto, kata hati ya... ?. Berarti dirinya harus mengingat masalalu terlebih dahulu, baru bisa mengetahui keinginan terdalamnya.

Lalu pintu kamarnya terbuka menampilkan 2 orang yang masuk kedalam, dengan memakai baju pelindung khusus untuk masuk ruangan pasien.

Mereka mendekat kearah tubuhnya yang terbaring.

"Sasuke, kau tidak mau bangun nak ? Ini sudah 2 bulan lamanya kau terbaring disini!" Wanita itu berbicara dan mengusap rambutnya.

Sementara roh Sasuke termagu, siapa mereka ? Apakah mereka ayah dan ibunya ?.

Naruto memperhatiakan semuanya dengan senyuman, melihat wajah Sasuke yang kebingunan.

"Apakah mereka orangtuaku?"

"Tentu, lihatlah mereka sepertinya menyayangimu bukan ?" Naruto menatap Sasuke dengan tulus.

"Tapi benarkah begitu ? Aku bahkan tidak merasakan apapun disini!" Sasuke memegang dadanya.

"Kau lihat saja, kalau begitu aku akan pergi dulu. Bye Sasuke!"

Naruto menghilang, sementara Sasuke terkejut meski ini sudah yang kesekian kalinya dia melihat Naruto muncul dan hilang secara tiba-tiba.

"Sasuke maafkan kami, kau tau aku sangat menyesal karena selalu mengecewakanmu. Kami orangtua yang sangat buruk bukan ?" Mikoto menangisi anaknya, yang terbaring kaku diatas ranjang.

Ingin Sasuke menggapai dan memeluknya tapi tangannya hanya bisa menembus mereka saja.

"Maafkan kami, karena terlalu egois kepadamu!" Kali ini Fugaku yang berbicara, lalu mengusap tubuh kaku anaknya.
.
.
.
.

Mungkin mereka datang hanya sekitar 20 menit lamanya, karena batas waktu yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Sasuke kembali termagu, apakah sekarang keinginannya kembali hidup bersama orangtuanya ? Benarkah begitu ? Tapi kenpa tidak ada rasa sedih sama sekali saat mereka menangis ?.

Dia mentap lorong rumah sakit yang sepi, melihat kanan kiri yang kadang dilewati oleh suster penjaga, kadang tidak ada siapapun. Mungkin karena ini sudah memasuki sore hari.

"Berhentilah melamun, kau bisa kerasukan iblis jahat nanti!" Naruto kembali muncul dihadapannya.

"Mana bisa begitu, aku juga seroang roh!" Sasuke mendengua kesal.

Here With You (SASUNARU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang