Cinta Nabi. Kalimat sederhana yang begitu dalam maknanya. Dua kata yang bisa membuat orang menebusnya dengan dunia dan seisinya.
Karena memang demikianlah hakikinya. Nabi Muhammad wajib lebih dicintai dari orang tua, istri, anak, dan siapapun juga.
Jika seorang Muslim mencintai sang Nabi, harus membuktikan kecintaannya tersebut.
Bukti cinta kepada Nabi, di antaranya, pertama, berkeinginan kuat untuk bertemu dan berkumpul bersama Nabi.
Bagi Muslim generasi setelah sahabat termasuk generasi sekarang yang tidak memiliki kesempatan bertemu dengan sang Nabi mesti berharap agar dikumpulkan bersama Nabi di Jannah Firdaus yang Allah SWT janjikan kepada orang-orang saleh dan muttaqin.
1. Yakni, dengan cara melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya.
2. Menaati beliau dengan menjalankan sunahnya dan mengikuti setiap ajarannya.
Allah SWT menegaskan, dengan menaati Nabi, berarti telah menaati Allah. Melaksanakan sunah Nabi memiliki keistimewaan dan memberi kebahagiaan tersendiri.
Selain merasa dekat dengan Nabi, secara saintis sunah-sunah Nabi memiliki efek menyehatkan.
Misalnya, Shalat Tahajud.
Shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
Nabi SAW bersabda, “Dirikanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh.” (HR Tirmidzi).3. Memperbanyak shalawat kepadanya. Nabi bersabda, “Barang siapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR Muslim).
Allah SWT senantiasa melindungi dan merahmati mereka yang bershalawat kepada Nabi.
Bahkan dengan memperbanyak shalawat, mempermudah setiap urusan duniawi.
4. Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi. Jika Nabi mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dll, serta para istri dan keturunannya, sudah sepatutnya seorang Muslim mencintai mereka pula.
5. Mengikuti akhlaknya. Tidak dimungkiri bahwa Nabi SAW memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah SWT dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang agung.”
Salah satu tugas Nabi diutus, yakni untuk menyempurnakan akhlak. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR Bukhari).
Bukti-bukti cinta ini perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari setiap Muslim. Keluhuran akhlak beliau dapat menjadi standar dasar akhlak yang harus dimiliki.
Para pecinta harus membuktikan jika memang mencintai Nabi Muhammad, dan ada tanda-tanda nya seorang Umat diakhir zaman mencintai beliau.
Bahkan, Menurut Hadrotusy Syekh Kiai Muhammad Hasyim Asy’ari, ada beberapa tanda-tanda seseorang mencintai Rasulullah Muhammad saw:
Senantiasa meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Melaksanakan sunahnya, mengikuti sabdanya, mencontoh perbuatannya, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Mengikuti akhlaknya, baik dalam kondisi sulit maupun mudah, maupun dalam kondisi senang ataupun tidak senang. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran 31.
2. Banyak menyebut namanya. Karena orang yang mencintai sesuatu/seseorang, dia akan banyak menyebutnya.
Dengan menunjukkan bukti mencintai Nabi, semoga kelak dikumpulkan bersamanya di jannah Allah nanti. Wallahu a’lam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KERINDUAN UMAT NABI MUHAMMAD DI AKHIR ZAMAN (ØŇ GØING)
Spiritualبشم الله الرحمن الرحيم