19. Desire

752 65 38
                                    

⚠ Warning! ⚠ Chapter ini mengandung konten 18+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠ Warning! ⚠ Chapter ini mengandung konten 18+. Tolong bijak dalam menyikapi.



━━━━━━━━━━━ desire.

"Udah puas berenang?"

Taehoon bersedekap. Netranya menatap tajam Seoli yang berdiri di depannya. Gadis ini sedang berada dalam mood yang baik. Teramat sangat baik. Lihatlah mukanya yang berseri itu.

"Puas banget!"

Taehoon cemberut, merasa kesal. Dia lalu melihat ke sekeliling dan makin kesal ketika menyadari banyak orang sedang memandangi Seoli. Bahkan ada beberapa yang memotret atau mungkin merekam.

Tentu momen yang langka bisa melihat Seoli di tempat seperti ini. Plus melihat gadis bermarga Ahn ini memakai pakaian renang. Taehoon paham Seoli dikenal dan diidolakan oleh banyak orang, tapi dia tidak suka jika orang lain melihat Seoli dalam keadaan seperti ini.

Cemburu? Bukan, sih. Lebih ke tidak rela kalau sesuatu yang harusnya hanya dilihat olehnya juga dilihat orang.

Kalau cemburu, buat apa juga? Kan orang lain tidak bisa melihat Seoli sedekat dirinya.

Tangannya dengan cepat melepas jaket merah miliknya dan menyampirkannya ke bahu Seoli. Membuat tubuh sang gadis yang hanya memakai pakaian renang warna hitam tertutupi.

"Jangan! Jaketmu jadi basah kalau begini!"

"Nggak apa-apa! Jangan dilepas!"

Seoli merengut. Kedua manik hazel itu menatap Taehoon tajam.

"Kenapa, sih?"

Ugh, Taehoon mengalihkan pandangan. Masa dia harus menjelaskan terang-terangan? Yang ada Seoli akan meledeknya dan dia tidak mau itu terjadi.

"Cepat ganti baju. Nanti bisa sakit," ujar Taehoon beberapa menit kemudian. Mengalihkan pembicaraan.

Dirangkulnya pundak Seoli dan dibawanya sang gadis untuk berjalan bersamanya. Jaket merah yang tadi disampirkan Taehoon eratkan agar tak ada yang melirik.

Perlakuan Taehoon saat ini benar-benar mirip seperti anak kecil yang tidak ingin ada orang lain mengusik sesuatu yang disayanginya.

"Kau lucu banget," suara Seoli mengambil atensi.

Pandangannya kembali pada Seoli. Teman yang bukan sekedar temannya ini tengah menatapnya lekat-lekat dengan wajah merona. Pipi putih itu seperti tomat karena warna merahnya terlalu jelas.

Glup.

Taehoon meneguk ludah. Agak bersusah payah karena entah mengapa kerongkongannya terasa kering. Detak jantungnya meningkat dengan cepat sampai napasnya tercekat. Sebuah gejolak yang aneh timbul pada dirinya tanpa terkendali.

"Pipimu..." ucapan Taehoon terjeda. Dia mengalihkan pandangan lagi, "...pengen kugigit." sambungnya lirih.

Seoli tertawa. Taehoon bisa merasakan perutnya dipukul ringan beberapa kali.

𝐃𝐄𝐌𝐄𝐒𝐍𝐄 ✦ sᴇᴏɴɢ ᴛᴀᴇʜᴏᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang