Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━━━━━ long time no see.
Ternyata, kesibukan yang membuat Seoli menghilang adalah persiapan ulang tahun sekolah. Acaranya memang masih tiga bulan lagi, tapi OSIS melakukan persiapan dari jauh-jauh hari agar saat mendekati hari H mereka tidak terlalu sibuk lagi. Taehoon tahu dari pesan Seoli tadi pagi.
Hari ini, tepat dua minggu setelah Seoli menghilang, dan tiga hari usai Taehoon dipergoki berkelahi di arcade. Taehoon akhirnya mendapatkan pesan dari Seoli yang mengatakan kalau gadis itu sudah selesai dengan kesibukannya yang amat padat dan sekarang sedang minum teh di café Mamanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu itu mereka tidak sempat ngobrol. Seoli lebih dulu pergi dari arcade tanpa menghiraukan Taehoon sedikit pun. Jadi, sekarang adalah kali perdana mereka akan ngobrol lagi.
Taehoon yang tidak sabaran bahkan berlari amat kencang menuruni tangga dari dojangnya. Namun, begitu melihat pintu dari café 'Leviosa' milik Mamanya Seoli, pemuda ini berlagak berjalan santai dengan dua tangan yang masuk ke kantung jaket.
Kring!
Lonceng berbunyi nyaring setelah Taehoon membuka pintu toko. Tak perlu waktu lama hingga dia menemukan Seoli yang masih rapi dengan seragam sekolah, duduk di spot favoritnya yaitu pojokan dekat rak buku.
"Taehoon! I miss you, bro!" Seoli berdiri sambil melambaikan tangannya. Ekspresinya nampak sangat senang.
Meski begitu, kondisi wajahnya jujur saja nampak cukup mengenaskan. Terutama lingkaran hitam di bawah mata. Seingat Taehoon sudah lama sekali sejak terakhir kali kantung mata Seoli sehitam sekarang.
"Long time no see, Seoli. Kau nggak tidur berapa hari? Matamu udah kayak panda beneran." sapa dan tanya Taehoon usai duduk di kursi depan Seoli.
"Tidur setiap hari, kok. Tapi cuma 2 sampai 3 jam hehehe." jawab Seoli sambil memalingkan wajah, menghindari tatapan tajam dari iris coklat Taehoon yang mengintimidasi.
"Harusnya pulang saja dan tidur. Kenapa kesini?" Taehoon bertanya lagi. Jarinya meraih pegangan cangkir bergambar kucing milik Seoli, menariknya dan diminumnya teh yang tersisa di sana.
