Pagi hari itu hujan sangat deras petir pun bersahut sahutan dengan lantangnya..
Disaat semua orang berteduh, disaat semua orang ketakutan . Ada seorang gadis kecil malang yang meminta agar dirinya bisa pergi selama-lamanya meninggalkan dunia yang penuh dengan kecaman dan omong kosong."petir.. kemarilah datang padaku aku tidak ingin hidup, tidak ada yang menyayangiku, mereka semua membenciku , aku tidak ingin di lahirkan , aku ingin pulang hiks hiks.. " ucap kinar sembari menangis dalam pelukan hujan.
sudah 2 jam ia luntang lantung tak tau arah kemana ia harus pergi, di temani oleh hujan yang tak kunjung mereda, di gelapnya langit seperti kehidupannya, di tempat yang ia tak kenali, di temani oleh rasa sendiri.
disaat ia merasa mungkin lebih baik jika ia tak di lahirkan, hadir lah seorang anak laki-laki yang berambut hitam dan berkulit putih yang tiba-tiba menghampiri kinar..
"kamu ngapain di sini?"
Kinar meliriknya lalu menjawab..
"bukan urusanmu"
Tanpa menjawab ucapan kinar anak itu langsung menarik kerumahnya..
"kenapa kamu menarik aku, aku tidak ingin disini, aku ingin matiii" teriak kinar kepada lelaki itu
"nama ku akmal, buat apa mati? Kalau ada masalah di selesaikan bukan malah lari dari masalah" ucap akmal
"kamu tidak akan mengerti penderitaanku hiks..hiks" jawab kinar sesegukan
tiba-tiba mamah akmal datang menghampiri akmal dan kinar
"ehhh ada tamu mari duduk nak" ucap mamah akmal yang tiba2 datang
"dia ingin mati mah" ucap akmal
"hah? Ya allah kenapa nak? Jangan siasiakan hidup kamu, orangtuamu kemana? Kamu tinggal dimana? Tante antarkan kamu ke orangtuamu ya" ucap mamah akmal
"tidak usah tante orangtuaku sudah tidak peduli lagi padaku, mereka sudah bercerai dan aku tidak ingin kesana lagi rumah itu bagaikan neraka untukku" ucap kinar
" hmm.. yasudah jangan ungkit itu lagi. Bagaimana kalau kamu menginap disini?"
"apa aku boleh menginap disini tante? "
"boleh dong sayang, mulai sekarang kamu panggil tante mamah yah"
"eumm.. Iyah mah"
Keesokan harinya..
"pagi kinar, pagi akmal" ucap mamah rianti mamahnya akmal
"pagi juga mah" ucap aku dan akmal serempak
"ayo kita sarapan"
"mah kinar sekarang akan pulang ke rumah tanteku.. Terimakasih karna telah menampung kinar.. Nanti kalau kinar ada waktu kinar akan main kesini " ucap kinar
"yasudah tapi nanti kamu kesini lagi yaa"
"iya mah"
"mau mamah antar? "
"tidak usah mah kinar sudah banyak merepotkan mamah"
6 tahun kemudian...
"kinarrrr bangunnn" ucap sinta
Yapp..
dia sahabat kecilku, aku sudah dianggap sebagai anak oleh keluarga lapendoz , dulu aku pernah berbohong pada mamah rianti (mamahnya akmal) kalau aku ingin tinggal di rumah tanteku padahal aku tinggal di rumah sahabatku ini, aku sangat menyayangi keluarga lapendoz, ya walaupun ini bukan keluarga asliku."hoamm.. 5 menit lagi gua bangun" ucap kinar
"bangunn woyy hari ini hari pertama kita sekolah"
"lu aja yang sekolah gua masi ngantuk ijinin gua ya" ucap kinar langsung tertidur lagi
" bangun atau gua banjurrr" ancam sinta sambil memegang ember berisi air
Kinar pun langsung bangun dan bergegas mandi.
***
sesampainya di sekolah, yang bertepatan di jakarta utara..
kinar dan santi berjalan beriringan di koridor, banyak sekali pasang mata menatap mereka kagum, terutama melihat kecantikan kinar.
"wihhh sekolahnya bagus banget" ucap sinta sambil terkagum kagum
"gosah norak" ucap kinar
"dih judes banget mbak nya"
"bomat ah ayo cepet cari kelas nya dimana"
"wih tu cewe cantik bngt"
"iya cntik bnget gila"
"cantik2 judes"
"cantikan juga gua"Dan masih banyak lagi..
"aduhh.. lu baru masuk aja uda punya haters kin ahahha" ucap sinta
"diem lu.. Udah ayo ke kelas ips 1" jawab ketus kinar
"siap ratu es wkwk" ucap sinta
"ishh" jawab kinar ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
kinar
Romancekebahagian itu di buat sendiri bukan di bandingkan oleh orang lain