"Gre" panggil Anin.
"Kenapa, Nin?" sahut Gracia.
"Gue mau ngomong sama lo" ucap Anin dengan serius.
"Apa? tumben banget lo"
"Soalnya ini penting banget"
"Oke deh, kapan?" tanya Gracia.
"Nanti lo pulang bareng gue" ucap Anin.
"Eh.. kayanya gue ga bisa pulang bareng lo, gue udah ada jemputan" ucap Gracia.
"Yaudah, gue ke rumah lo ya pulang sekolah ntar"
"Sipp" ucap Gracia dengan tersenyum sambil menunjukkan jempolnya.
-
Waktu pulang pun tiba, Gracia berjalan keluar kelasnya bersama Feni dan Anin. Tiba-tiba Shani keluar dari ruang osis, Gracia yang melihat Shani lalu menunduk malu. Shani tersenyum melihat Gracia yang malu. Lalu ia berjalan menghampiri Gracia dan teman-temannya.
"Hai" sapa Shani.
Feni dan Anin kaget, jarang banget seorang Shani menyapa seseorang. Tapi mereka tetap membalas sapaan Shani, kecuali Gracia.
"Saya boleh pinjam Gracia nya sebentar?" tanya Shani kepada Feni dan Anin.
"Ah iya kak boleh, silahkan" ucap Feni.
'FENII YAAMPUN' teriak Gracia dalam hati.
Shani lalu menarik Gracia sedikit menjauh dari Feni, Anin dan membisikkan sesuatu. Gracia hanya mengangguk saja.
"Oke aku tunggu ya, cantik" ucap Shani tersenyum lalu mengusap kepala Gracia.
"Nih saya balikin Gracia nya, terima kasih ya" ucap Shani lalu pergi meninggalkan Gracia dan teman-temannya.
"GILA! Ngomong apaan kak Shani?" tanya Feni kepo.
"Gaada ngomong apa-apa" jawab Gracia berbohong.
"Males ah lo boong, ga asik" ucap Feni terlihat kesal.
"Hahaha, dia cuma ngajak gue pulang bareng kok"
"CUMA KATA LO?!"
"Woi selow" ucap Anin kepada Feni.
"Oh iya sorry-sorry"
"Santai aja kali Fen, kan Gracia sama kak Shani emang deket" ucap Anin dengan santai.
"Lah iya juga" ucap Feni.
"Yeuu dongo lo" ucap Anin sambil tertawa.
"Ngeselin lo ah" Feni cemberut. LUCU.
Gracia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kedua temannya saling bertengkar.
"Eh itu kak Shani, gue duluan ya frensss. Anin gue tunggu dirumah" ucap Gracia lalu pergi menghampiri Shani.
-
"Haii" sapa Shani.
"Hallo?" sahut Gracia, ia masih merasa malu-malu kepada Shani.
"Gausah malu-malu gitu, biasa aja. Aku pacar kamu loh" ucap Shani tersenyum sambil memasangkan seatbelt Gracia.
Gracia yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menahan senyumnya.
"Kalo mau senyum ya senyum aja, aku suka liat kamu senyum. Manis banget" ucap Shani hangat.
"Kak, stop it!" ucap Gracia sambil menutup wajahnya.
"Hahaha, jangan ditutupin gitu dong. Aku kan mau liat muka pacarku yang cantik"
"Kak jalan ga!"
"Eitss santai, ini jalan kok boss" ucap Shani lalu menjalankan mobilnya.