Chapter 9

478 67 2
                                    

"Tak tahu bagaimana
Aku tanpa dirimu
Tak pernah terbayangkan
Sepi merindu
Kumohon padamu
Tetaplah kau di sampingku
Hilangkan ragu
Semua yang kan menggangu
Kucinta padamu kasihku~~"
Sayup sayup alunan lagu dari sebuah spiker yang mungkin sedang di mainkan oleh pengujung lain.
"Del...."
"Hmmm"
Ahsel makin mengeratkan pelukan nya, makin menengelamkan wajah nya di dada bidang Adel,
"Apahhh.."
Adel pun makin erat memeluk nya, mengusap punggung Ashel naik turun, agar tetap hangat di dalam pelukanya.
"Ga mau pulang..~"
Tiba tiba Adel merasa geli,
Dan membalas..
"Mau nya di goyang~ ga mau pulang mau nya di goyang~"
Dan tawa Ashel pun meledak,
"Hahahah... ga gitu?"
Ashel reflek mendorong bahu adel dan melepas kungkungan pelukan adel.
"Ya apaah doong, maaf deh~ sini lagi, dingin"
Adel merangkul ashel lagi,
"Aku udah janji sama abi, kita pulang sebelum jam 12"
Ashel mendongakan wajah nya ke atas, menatap wajah adel. Posisi tinggi ashel yang hanya sepundak adel membuat adel menunduk untuk ikut menatap wajah ashel.

Tatapan ashel melembut, dan penuh cinta tangan Ashel pun naik meraba wajah adel, menetra dan merasakan halus wajah adel dengan jari jemari nya.

Aneh padahal Adel cowok tapi wajah nya kadang terlihat ganteng imut dan cantik.

Seakan terlena dengan lamunannya ashel terkejut ketika lembut bibir adel sudah mengulum bibir nya.
Perasaan haru dan bahagia seakan melesak hingga ke jiwa mereka berdua.

Saling mengecap rasa, ashel kian memejamkan matanya, membiarkan nalurinya mengikuti adel,
Bergantian saling memagut gerakan yang tadi nya melambat sekarang menjadi saling menuntut,

Adel melepas kan pagutan itu, meraih wajah ashel dan menyatukan kening nya dengan ashel,
Mereka saling memburu oksigen yang seakan habis.

"Aku bisa gila kalo gini terusss~"
Lirih adel menatap penuh cinta.
Sedang ashel tak bisa menutupi rasa malu nya.
Salting ashel di buat nya.

"Nanti kalo aku ga bisa nahan gimana??"
Ashel lalu memukul adel tepat di kepala nya,
"-aduh"

"Ngomong apa sih, aku aduin abi"

"Becanda, Saaayang"
Adel gemas memeluk ashel dan mengangkatnya lalu memutas sekali tubuh ashel dalam pelukan.

"Pulang yuk.."

"Yang lain gimana?"

"Mereka udah nunggu di bawah, mereka pake mobil ko"

"Oyaa~ ko kita pake motor"

"Kan biar romantis, tapi kak oniel sama olla juga bawa motr ko"

"Hmm yadah yuk, takut yang lain udah pada nunggu"
Lalu adel dan ashel pun kembali ke bawa, meninggalkan tempat yang menjadi saksi aksi romantis adel menembak atau meng Officialkan hubungan mereka.

################

Sesampai nya mereka di rumah ashel, jam sudah menujukan 00:15,
Keadaan rumah ashel sudah sepi,
Dan hanya penjaga rumah ashel yang masih berjaga di depan.
Adel memarkir motornya di dalam rumah ashel, dan ikut masuk, hendak menghadap abi ashel sebelum pulang, kerumah nya sendiri,
Tapi ternyata orang rumah sudah pada tidur,
Adel pun sempat rebahan di kamar ashel menunggu ashel membersikan tubuhnya dan sedang berganti baju.

Adel sudah melepas jaket nya tadi dan menaruh nya di atas motor nya sewaktu sampai tadi.

Kamar ashel sudah seperti kamar nya, adel sering tidur siang disini,
Tapi ini pertama kali nya adel berada di kamar ashel tengah malam begini.

Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang