kedatangan ulat keket

1K 60 4
                                    

Brakkkkkkkkk

Pintu kediaman Fu yin terbentur dengan keras ke dinding dan muncul lah sosok dua ulat keket dengan dandanan seperti  badut....

[Anak perempuan kaisar Feng memakai marga dari ibu nya sendiri kecuali jika itu anak lelaki.]

Dengan angkuh nya su ling dan su ji mendekat pada Fu yin memamerkan toko Perhiasan berjalan mereka,,,,
" Oh jiejie kau masih hidup , Meimei  kira jiejie sudah mati karena tak sadarkan diri selama  5 hari" ucap su ling dengan suara nya yang lembut , seperti burung kejepit

Ya memang Fu yin asli tak sadarkan diri sebelum meninggal karena telah lama menahan racun ular merah.

" Oh Ling Meimei , jiejie mu ini tidak lemah dan dewa memberkati karna jiejie mu ini orang yang tidak ber muka dua " jawab Fu yin  dengan dingin dan menatap tajam ke dalam mata adik tiri nya ini

" Kau,,,,,," ucap su ling dengan tangan yang akan menjambak rambutku

Sebelum mengenai rambut ku , Fu yin menangkap tangan nya dan ku putar sampai krekkkkk

" Ahhhhhhhh ,,, kau" tunjuk nya dengan tangan yang lain

" Su ling ,,, kau tak apa?" Tanya su ji atau kembaran su Ling...

"Ayo kita kembali ,,,,dan adukan pada Ayah kaisar jika dia sudah menyiksa mu" tunjuk su ji pada Fu yin dengan amarah yang menggebu.

" Gadis buruk rupa dan tidak bisa ber kultivasi cihhh sangat memalukan dan mengotori kekaisaran dan istana ini ,,,, sebaik nya kau pergi saja , atau kau mati menjemput ibu mu " ucap su ji dengan tajam

" Hih silakan kau adukan aku pada kaisar bajingan itu , lagian aku bukan seperti kalian yang bisa nya mengadu dan bersembunyi di balik ketiak kaisar bodoh itu" balasku dengan tak kalah tajam bahkan sampai membuat kedua ulat itu terbelalak karena terkejut.

"Sejak kapan sampah ini berani padaku dan su ji " batin su Ling dengan gemetar

" Awas saja aku pastikan kau akan di hukum dengan sangat berat oleh ayah kaisar" gumam su ji dengan percaya diri

" Cepet tunggu apa lagi pergi ,,,,mau ku patah kan lagi tangan kau itu badut?" Tanyaku pada mereka

Setelah kepergian kedua ulat itu Fu yin dengan cepat pergi  membersihkan diri

Dilain tempat , tepat nya di pegunungan yin di hutan kematian,,,,,,,

Seorang pria tua dengan pakaian putih berbalut dengan emas disisinya berjalan keluar goa dengan langkah tegas , setelah sepenuhnya keluar pria tua itu menatap ke atas langit dengan penuh ketertarikan

" Sang ramalan telah terlahir di dunia ini ,,,, oh aku sangat menantikan nya ,  semoga dewa mempertemukan ku dengan sang ralaman " ucap nya setelah sekian lama terdiam.

Sore hari di kediaman awan ,,,,,

" Putri Nubi sudah membeli semua keinginan putri " ucap Fei dengan menaruh semuanya di meja depan Fu yin

" Ya terimakasih Fei " ucap Fu yin
" Sama-sama putri" balas Fei dengan lembut

" Fu yin , Fei " ucap ku dengan menekan kata nama ku

" Iya Fu yin maaf kan aku belum terbiasa " balas Fei

" Tak apa , ada yang ingin kau tanyakan ?" Tanya ku , karena melihat matanya yang ingin menanyakan sesuatu.

Transmigrasi Fu YinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang