Previous chapter
Mingi dan Leedo tertawa melihat San yang menutup mata Jongho dengan wajah ketakutan. Takut dibelah keknya
Mendengar suara Husky dari Mingi dan Leedo, San juga Jongho terpanah dibuatnya. Reflek jatuh cinta.g
Mereka berdua tidak pernah mendengar orang dengan suara serendah itu apalagi Leedo. Suaranya berat seberat beban idup
"Ngapa liat begitu?" Leedo melontarkan pernyataannya sembari mengangkat sebelah alisnya
"Kagak" ujar San juga Jongho bersamaan mengundang tawa dari kedua pria tersebut dan tatapan penasaran dari para submisive juga Keeho yang bersama dengan sang ibunda
_______
"Kamu kenapa sih Hwa?" Tanya Hongjoong pada Seonghwa yang menunduk tidak mau menatap matanya
Setelah hening melanda mereka selama hampir sepuluh menit, Hongjoong membuka percakapan membuat Seonghwa tersentak sedikit
Lidah Seonghwa kelu. Ia tak bisa berucap sepatah katapun. Ia bingung harus menjawab Hongjoong apa. Bukannya ia menolah pernikahan mereka, tetapi Seonghwa masih takut pada keluarga besar Hongjoong
"Mars..." Panggil Hongjoong sekali lagi menyadarkan Seonghwa dari lamunannya
"Aku... Aku.. emmm" Seonghwa tidak tahu ia harus berbicara apa pada Hongjoong
Hongjoong memeluk Seonghwa yang tiba-tiba menangis. Hongjoong tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini
"Hey Mars, don't cry" ucap Hongjoong mengelus kepala Seonghwa
Selama hampir dua puluh menit, akhirnya tangisan Seonghwa berhenti tapi ia masih sedikit terisak dan selama itu pula Hongjoong mengusap punggung juga kepala Seonghwa bergantian dan membisikkan kata penenang tentu saja
"Ke-keluarga kamu.." Seonghwa ingin berbicara hanya saja ia tidak bisa. Ia takut Hongjoong tidak mempercayainya
"Hey hey, what's wrong with my family?" Hongjoong menunduk guna melihat wajah Seonghwa yang memerah karena menangis
"Keluarga kamu bilang aku tak pantas jadi istri kamu" ucap Seonghwa terbata-bata
Hongjoong merenyit. Yang ia tahu keluarganya sangat mendukung hubungannya dengan Seonghwa, tapi kenapa keluarganya tiba-tiba berkata seperti itu
"Kalau kamu ga percaya tak apa. Aku tak apa" Seonghwa menggantungkan ucapannya "a-aku akan pergi"
Seonghwa mencoba untuk berdiri tapi tak berhasil. Tentu saja Hongjoong tidak akan membiarkan Seonghwa -Nya pergi begitu saja. Jadi, ia menahan Seonghwa dengan satu tangannya berada di pinggang dan yang satunya lagi berada di tengkuk. Ia menyatukan bibir mereka berdua
Ciuman itu tak berlangsung lama. Hampir lima menit, akhirnya Hongjoong melepasnya karena tepukan Seonghwa di pundaknya
"Bisa cerita yang sejujurnya? Yang lengkap" ucap Hongjoong setelah mengambil nafas cukup lama
"Siapa yang bilang gitu ke kamu Mars?" Lanjutnya"Bibi sama sepupu kamu" Hongjoong memutar bola matanya keatas sambil mendengus. Sudah ia duga bukan orang tuanya, karena kedua orang tuanya tak masalah dengan Seonghwa. Mereka malah lebih menyayangi Seonghwa dibanding anak kandungnya sendiri
"Satu Minggu lalu saat makan malam bersama keluarga besar, bibi sama sepupu kamu tiba-tiba nyamperin aku dan bilang kalo aku ga pantes jadi istri kamu cuma karena aku itu cowok"
Seonghwa kembali terisak sementara Hongjoong menutup matanya mencoba menahan amarahnya agar tidak meluap
"Udah gapapa, mereka cuma iri Mars.. it's okay, everything will be fine" ucap Hongjoong menenangkan Seonghwa
"Aku bakal kasih mereka perhitungan Mars. Mereka cuma debu yang gampang buat disingkirkan dari hubungan kita bahkan dunia ini" monolog Hongjoong
______
Hongjoong dan Seonghwa sudah kembali ke rumah orang tua Hongjoong. Tentu, karena Hongjoong tak mau kekasihnya terkena gangguan mental jika berada di apartemen. Bukan apa-apa, hanya saja bibinya beserta suami dan anaknya tinggal di gedung apartemen sebelah
Sementara San dan Wooyoung juga kembali ke apartemen mereka berdua. Tapi tidak dengan Jongho dan Yeosang
Mereka lebih memilih untuk jalan-jalan dulu padahal hari sudah larut. Sejak keluar dari caffe Yunho, mereka bergandengan tangan
Sekarang mereka berada di food court yang tidak jauh dari caffe milik Yunho tapi lumayan jauh dari apartemen mereka. Karena masih belum terlalu malam, mereka memutuskan untuk kulineran disekitar situ akhirnya mereka menemukan food court tersebut
Mereka berdua hanya diam dan berbicara seadanya saja sambil menikmati indahnya langit malam ini. Bintang bertaburan, bulan purnama yang bersinar terang dan jangan lupakan warna langit malam yang sedikit berwarna ungu meskipun dominan dengan warna biru
Nyatanya bahagia itu sederhana. Tanpa berbicara sedikitpun dan hanya memandangi langit, mereka sudah sebahagia ini. Ditemani dengan gorengan yang masih panas karena baru saja digoreng juga es yang menjadi penyejuk
Tidak ada kata canggung lagi dalam kamus hati mereka. Jika masih ada kata itu, tidak memungkinkan untuk mereka berdua saling menatap guna menikmati keindahan masing-masing
Saling bertatapan dengan mata yang sama-sama tajam. Tidak berkedip sedikitpun bahkan napas mereka teratur tak seperti saat pertama kali mereka melakukan eye contact
"Hyung" Yeosang menanggapi panggilan Jongho hanya dengan senyuman manisnya tapi bisa membuat diabetes
"Kau cantik malam ini" lanjut Jongho yang membuat semburat merah kembali muncul diwajahnya
Jongho yang terkejut melihatnya tertawa. Ia pikir Yeosang tak akan menunjukkan ekspresi itu lagi. Ia melihat Yeosang yang memalingkan wajahnya sembari meminum es Boba yang ia beli sebelumnya
"Hyung-ie kiyowo" ucap Jongho tiba-tiba sembari mencubit pipi Yeosang membuat wajah Yeosang makin memerah seperti tomat
_________
Tibici
Lohaa!!
Setelah hampir seminggu saya tidak update apakah ada yang masih nyimpen book ini???
Maaf jarang update, soalnya mau ujian Rabu depan. Doain bisa yaaa
oke, segitu dulu dari aku
see you next time guysLynn
24 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybird (?) [Jongsang] {Hiatus}
Fantasy'Semua bermula ketika Jongho menemukan Yeosang dalam keadaan yang tidak seharusnya' . . . Warn! •This is bxb •Mpreg! •Fluffy •Tidak ada adegan 18+ disini •Update tidak tentu •ARE YOU A HOMOPHOBIC?! THEN GO FROM HERE •SEMUA YANG TERJADI DIDALAM BOOK...