thirty one

77 10 0
                                    

Previous chapter

"Katanya dia mau bawa kamu pergi jauh dari sini Cob" ujar Yeosang pada Jacob yang menghela napas mendengarnya

"Ya, memang. Wanita itu ingin membawaku pergi jauh dari kekasihku sekarang hanya untuk ketenaran" ucapan Jacob di angguki oleh Yeosang

"Ini gimana ceritanya bisa jadi begini?"

________

Jacob menghela napasnya mendengar pertanyaan Jongho yang sebenarnya memang kepo dengan cerita awalnya. Sejak tadi Jongho bertanya tentang hal itu namun tidak dihiraukan oleh Jacob juga Hwall karena mereka harus menunggu Yeosang yang merupakan tokoh utama dalam cerita mereka

"Oke. Karena Yeosang sudah disini, akan aku ceritakan" ucap Jacob dan Jongho bersiap untuk mendengarkan cerita itu

"Semua kejadian ini dimulai ketika kami dibawa kabur oleh wanita tua itu. Saat itu sedang ada perayaan tujuh bulan kehamilan ratu, dan wanita itu memanfaatkan keadaan ramai untuk kabur dari kawasan kerajaan" Jacob menjeda sejenak

"Setelah tiga tahun, kami mendengar bahwa kerajaan telah hancur karena ada beberapa manusia pemberontak yang datang untuk mencari seseorang. Dan kalian tau siapa biang keroknya?" Ucap Jacob lagi-lagi menggantung ucapannya

"Itu adalah perbuatan wanita itu" sahut Hwall membuat Yeosang juga Jongho terkejut

"Ya. Wanita itulah yang merencanakan kehancuran kerajaan. Dia yang mengirim orang untuk menghancurkan kerajaan dengan alasan mencari seorang anak yang sama sekali tidak kami kenal dan ternyata anak itu adalah Minho kekasih dari Christ" lanjut Jacob membuat Jongho cukup terkejut. Sudah lama ia mengenal Minho juga Christ namun ia tak tahu apapun

"Gak usah kaget gitu Ho. Aku juga baru tau saat kami zoom meeting kemarin. Waktu Yeosang kabur tuh" ucap Jacob mengingatkan kembali Jongho atas kebodohannya

"Apa yang membuatnya menjadi seperti itu? Bukankah dia selama ini baik?" Tanya Yeosang melanjutkan topik mereka

"Ya, dia memang baik, tapi hanya didepan orang saja. Selama ini dia tak setuju kalau kau bermain bersama kami. Wanita itu punya dendam pribadi dengan keluarga kerajaan" jawab Hwall

"Dendam? Dendam apa?" Tanya Jongho yang sedari tadi diam

"Dia diusir dari istana" jawaban singkat Hwall mampu membuat Yeosang mematung

"Sebelumnya dia adalah seorang maid di istana. Lebih tepatnya kepala maid. Ketua seluruh maid yang ada di istana tapi karena kesalahannya, dia dipecat dan diusir dari istana" jelas Jacob

"Kesalahannya adalah mencintai sang raja yang waktu itu masih menjadi pangeran." Ucapan Hwall membuat Yeosang makin pusing

"Jadi, wanita itu mencintai ayahku? Begitu?" Tanya Yeosang yang mengerti maksud Hwall

"Ya. Sebenarnya jika hanya mencintai tidak masalah jika yang dicintai juga mencintainya. Tapi kasus ini lain. Wanita itu mencintai ayahmu tapi ayahmu tidak karena ayahmu sudah memiliki ibumu yang menjadi tunangannya waktu itu. Ia tidak terima karena merasa bahwa ia yang lebih dulu mengenal ayahmu tapi malah dijodohkan dengan wanita lain. Saat itu dia memberontak di acara pernikahan orang tua mu tapi gagal alhasil dia diusir dari istana." Jelas Jacob yang mulai menangis

"Tentang keberadaan kami, kau tau kan marga kami berasal dari wanita itu?" Kini Hwall yang mulai berbicara panjang

Yeosang dan Jongho mengangguk "Jacob Hyung adalah putranya bersama seorang manusia yang waktu itu berada di kerajaan karena dia tersesat. Mereka berdua memiliki hubungan dan hubungan itu diketahui oleh raja. Raja murka karena tidak mungkin seorang manusia dan seorang hybird bersatu kecuali mereka adalah mate. Sementara mate wanita itu telah tiada sehari setelah bertemu dengannya. Itupun karena dia membunuh mate nya sendiri" kata terakhir sontak membuat mata Yeosang dan Jongho melotot

Hwall yang sadar dengan tatapan mereka terkekeh "Iya, wanita itu membunuh mate nya sendiri karena tidak terima ia memiliki mate yang seperti itu. Dia menginginkan ayahmu untuk menjadi mate nya kau tau itu" lanjutnya menunjuk Yeosang

"Ternyata gelap juga sisi yang satu ini" ucap Jongho tiba-tiba setelah lama terdiam

"Kek di kehidupan manusia gak ada aja" sindir Jacob pada Jongho tapi malah adiknya juga merasa

Hwall menepuk pundak Hyung nya "Aku juga manusia jika Hyung lupa" Jacob menoleh pada Hwall dengan tersenyum yang menampilkan deretan giginya. Hwall mendoron jugag pundak Jacob "Gak usah gitu. Jijik liatnya" ucapnya pedas mengejutkan Jacob dan mengundang tawa Jongsang

"Aish kau ini. Apa kalian tidak mau pulang? Ini sudah hampir malam" ucapan Jacob menghentikan tawa keduanya dan mulai melihat sekitar

"Benar juga, baiklah kami pulang dulu" balas Jongho setelah melihat keadaan sekitar

"Kalian juga harus pulang, kami pergi dulu. Sampai jumpa lagi" lanjut Yeosang mengekor Jongho yang sudah berjalan duluan

"Tunggu Hyung" panggilan Hwall menghentikan langkah Jongho dan Yeosang yang mau masuk ke mobil

Hwall berjalan mendekati keduanya diekori oleh Jacob "Kalian berhati-hatilah. Ingan pesan kami. Wanita itu bisa berbuat nekat" ucapnya pada mereka dan diangguki sebagai jawaban

"Baiklah kami akan ingat. Kalian segeralah pulang kami permisi dulu" ucap Jongho lalu masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi agar cepat keluar dari tempat yang mulai gelap itu

"Kita harus pergi sebelum wanita itu menyadarinya" ucapan Hwall diangguki oleh Jacob dan langsung berlari menuju mobil mereka yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mobil Jongho terparkir barusan diikuti oleh Hwall yang melihat keadaan sekitar sebelum mereka pergi dari tempat mencekam itu

Tanpa disadari seseorang melihat mereka dari kejauhan dengan tatapan tajam dan penuh api membara. "Tunggulah, masa kehancuran kalian akan segera tiba." Ucapnya dan tertawa seperti orang sinting

_____________

"Oi, Choi" panggil orang bermarga Kim yang bersama pemuda lain bermarga Sohn

"Ngape?" Balasnya lemas. Seketika pundaknya ditabok oleh pemuda Kang yang berada di sampingnya

"Yang sopan dikit ih" ucapan yeosang mengundang kikikan dari si pemuda Kim juga pemuda Sohn

"Diem kalian. Nah, napa manggil tadi?" Tanya Jongho dengan nada yang jengkel

"Ya gapapa. Tumbenan aja liat situ keluar rumah gini biasanya kan kagak" jawab Sunwoo dengan wajah yang watados

Pandangannya beralih pada Yeosang "Oh, pantes. Dah ada gandengan ternyata" ucapan Sunwoo sukses membuat wajah Yeosang memerah

"Lah malu-malu kucing" ucapnya lagi membuat wajah Yeosang tambah panas dan merah

Pemuda Sohn yang disebelahnya sedikit terkikik dan memukul lengan atasnya "Udah ih Nu, kasian tuh. Gak liat juga muka si Jongho dah sepet kek mau belah apel. Apa kamu sekalian yang jadi apelnya?" Sunwoo menggeleng mendengar ucapan si pemuda Sohn. Tentu ia takut dengan Jongho apalagi kalau sampai ia yang menjadi apelnya bisa dibelah kepalanya nanti

"Kalian malming an ya malam ini?" Kini si pemuda Sohn yang bertanya. Tentu dengan cara yang berbeda dari Sunwoo. Ia bertanya lebih lembut daripada Sunwoo yang menggoda mereka tadi

"Enggak. Cuma ya lewat aja sekalian mampir kesini"Jongho yang menjawab pertanyaan si pemuda Sohn karena Yeosang masih bersembunyi dibalik badannya

"Owh. Eh, duduk yuk, pegel nih kalo berdiri lama-lama" keluh Sunwoo yang sudah duduk di bangku yang memang sudah disediakan

____________
Tibici

Lynn
12 November 2022

Hybird (?) [Jongsang] {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang