Part 2

16 2 0
                                    

Aku tebangun dari tidurku dengan berkeringat di sekitar wajah dan leher ku,aku belum pernah tidur berkeringat seperti ini sebelumnya

Tiba-tiba aku teringat kejadian di rooftop di mana aku melihat...akh itu hanya mimpi syukurlah,aku pikir aku hanya terbawa karena ucapan 3 gadis di bis kemarin

ku melihat jam menunjukan pukul 8 pagi,aku pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan badan ku yang entah kenapa sangat lelah,mungkin efek lembur kerja semalam

Setelah selesai aku keluar menuju halaman,ku lihat bunda sedang memotong rumput liar yang sudah mulai panjang yang  menghalangi tumbuhnya tanaman bunda

"Bunda"

Bunda menoleh ke arah Tasya yang memanggilnya dan tersenyum lalu berdiri dan menghampirinya

"Kamu udah bangun,kenapa ga istirahat saja hm?"

"Tidak bunda,kenapa bunda menyuruh ku beristirat? aku tidak apa-apa kok bun.."

"Loh bunda pikir kamu sakit karena kelelahan bekerja, kamu ga ingat ya? kamu sampai pingsan di depan rumah loh?"

Mendengar pernyataan bunda alis Tasya berkerut
Pingsan? semalam? tapi kenapa Tasya tidak mengingat kejadian itu?

"Sudah lebih baik kamu istirahat saja ya? jangan khawatirkan bunda lagi pula ada kak Septy dan Kak Puspa menyempatkan membantu bunda tadi pagi"

Aku hanya mengangguk pasrah dan berbalik masuk kerumah,bukan kamar ku yang ku tuju tapi kamar bayi yang sudah aku anggap adikku sendiri

Aku duduk di samping keranjang bayi yang masih tertidur pulas sekali,harum khasnya benar-benar membuatku tenang,aku sangat menyukai wangi bayi

Aku termenung diam sambil memainkan jari kecil dan imut si bayi yang diberi nama Hana

Aku masih memikirkan perkataan bunda beberapa menit yang lalu,aku sungguh tidak mengerti, jika benar kalau aku pingsan tapi kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali?

Aku menghebuskan nafas ku kasar

Aneh? ini benar-benar aneh..

.
.
.
.
.
.

"Maaf mbak baju yang seperti ini dengang ukuran L ada tidak ya?"

Tanya customer kepada SPG yang sedang merapikan pakaian yang berantakan karena ulah customer-customer lain

Cinta menoleh dan langsung tersenyum dengan khas nya,lalu menyuruh customer itu untuk menunggu sebentar dan menyuruh customer itu memilih milih sambil menunggunya sementara ia mencari ukuran baju yang customernya maksud

Setelah beberapa menit Cinta kembali lagi sambil membawa pakaian customer itu lalu langsung memberikannya setelahnya customer itu pun beranjak pergi setelah mengucapkan terima kasih

Hari ini adalah di mana ia dan SPG lainnya mendapatkan gaji, ia benar-benar tidak sabar karena Cinta sudah berjanji untuk mentraktir Bunda saudari-saudari nya  seusai ia mendapatkan gajinya

Saat dia ingin melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi ntah kenapa tubuh nya menegang dan merasakan seseorang menyetuh kulitnya, dingin itu yang ia rasakan

Cinta melihat sekeliling,tidak ada siapapun yang ada hanya dua customer yang sibuk memilih pakaian itu pun jauh 2 meter dari tempatnya

lalu siapa yang berjalan di dekatnya tadi?

Tidak ambil pusing Cinta melanjutkan perkerjaannya kembali walau ia merasa ada seseorang yang memperhatikannya, ia bersikap seolah biasa saja dan tidak perduli

.
.
.
.
.
.

Sambil menunggu bis Puspa dan Septy duduk termenung di halte, dari pagi sampai sore ini mereka mencari pekerjaan tapi tidak ada satu pun yang tempat yang membuka lowongan pekerjaan

Bagaimana bisa mereka pulang dengan tangan kosong seperti ini, mereka takut hanya menjadi beban bunda dan adik-adik nya

walaupun ia tau kalau bunda dan adiknya tidak ada pemikiran semacam itu tentu saja hati nya tetap merasa tak enak hati,apa lagi Septy yang tertua di antara yang lain

Septy menatap Puspa yang menunduk, Septy membuang napas pelan lalu meraih jemari Puspa lembut yang membuat gadis itu mendongak menatap kakaknya

"Tidak apa-apa masih ada besok,jangan menyerah ya?"

Mendengar perkataan kakaknya Puspa tersenyum dan mengagguk, sebenarnya Septy juga tidak tau apa yang akan terjadi besok, apa dia dan adiknya akan mendapatkan pekerjaan atau nihil

Tapi tidak salah jika dia berpikir postif lebih dulu, Dia juga tidak melihat Puspa adiknya merasa tertekan jika dia mengeluh bukan?

.
.
.
.
.
.

Tiba di rumah Septy da Puspa Bunda pun menyambutnya dengan hangat di susul oleh Nita menyambut kedatangan kedua kakaknya,Melihat senyum bunda membuat rasa lelahnya hilang kemana

"Akhirnya kalian sudah pulang, pergilah bersihkan diri kalian setelah ini kita makan bersama"

Bunda tidak akan bertanya, apakah kalian mendapatkan pekerjaan? atau hal semacamnya,tidak..bunda tidak akan bertanya hal semacam itu

Bunda tidak mau anak nya merasa tertekan memaksakan diri mereka, jika memang mereka sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja bunda dengan senang hati merentangkan tangannya untuk memeluk anaknya

Nita pun sama halnya dengan bunda,ia tidak menanyakan tentang pekerjaan kakaknya itu takut malah membuat kakak nya tak enak hati

"Kak Septy, Kak Puspa ayu buruan mandi, Kak Tasya masak masakan kesukaan kita semua loh"

Septy dan Puspa mengangguk sambil terkekeh mereka pun pamit untuk membersihkan diri

.
.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 8 malam di ruang makan bunda dan ke empat gadis sudah berkumpul untuk makan malam bersama

Septy,Puspa,Tasya dan Nita menyiapkan makanannya,Cinta belum pulang bekerja di jam segini biasanya Cinta pulang jam setengah sembilan malam

"Tada~ Masakan sudah siap"Seru Tasya

"Hmm, mencium aromanya saja sudah membuatku lapar"Ucap Septy membuat Tasya terkekeh

Tasya menyajikan makanan di bantu oleh Nita Mengisi piring bunda dan kedua kakak-kakaknya lalu terakhir untuk dirinya

Selesai makanan tersaji Tasya dan Nita akhirnya duduk, menyilahkan untuk bunda makan terlebih dahulu. Setelah bunda memasukan sesendok makanan dimulutnya baru setelah itu ke empat gadis itu pun menyantapnya










Tbc!

Legend of the luciferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang