Part 4

23 1 0
                                    

Setelah makan malam Septy membawa sekantong plastik sampah untuk ia buang ke tempat sampah yang tepatnya berada di depan gerbang rumahnya.
Setelah meletakan plastik sampah itu ke tempatnya entah kenapa tiba-tiba angin kencang seperti melesat di arah belakanganya

Septy membalikan badannya tidak menemukan siapa-siapa,hanya ada dirinya. Setelah ia ingin berbalik dia melihat sesosok bayangan hitam di dekat gang yang minim pencahayaannya,seperti sedang mempeehatikannya dari arah sana

Dengan berani ia berteriak "Siapa disana?" Tapi sama sekali tidak ada jawaban,sosok itu hanya diam tak berkutik,aneh apa itu hanya patung manekin? tapi ia sering sekali melawati gang itu tidak ada apa-apa disana, bahkan patung manekin sekalipun?jika benar berarti memang bayangan itu adalah manusia yang mungkin ingin berniat jahat

Ntah kenapa Septy ingin sekali berjalan kearahnya tapi tentu saja itu tidak mungkin,bisa saja ia akan celaka nanti. Saat beberapa menit diam bayangan itu pergi memasuki gang itu,Septy bernafas lega setidaknya sosok itu tidak melakukan apapun, tetapi tentu saja ia harus waspada, Septy harus memberitahu adik-adiknya untuk tidak melawati gang itu saat mereka pulang kerja malam,tidak apa mengambil rute yang lumayan jauh,yang penting mereka pulang dengan selamat

Tidak mau berlama-lama Septy langsung masuk ke rumah,tidak lupa ia mengunci pintu dan langsung masuk ke kamar, Ia menuju kasurnya dan langsung membaringkan tubuhnya. Ingatan bayangan itu masih ada dalam pikirannya, 'Sebenarnya apa itu tadi?' tanyanya pada dirinya

Entah kenapa melihat bayangan itu hatinya berdesir, entah karena apa ia pun tak tau? bayangan itu seperti mata-mata yang sudah memperhatikan rumahnya sejak lama

Saat itu juga Septy teringat ucapan bunda tempo lalu, Saat bunda terbangun tengah malam, membuat susu untuk Hana. Bunda selalu seperti merasakan ada seseorang diluar rumah, kadang bunda pernah melihat selebet bayangan di jendela, apa mungkin bayangan yang ia lihat juga sosok yang bundanya lihat? huh sudahlah yang penting sosok itu tidak mengaganggu keluarganya, Septy harap begitu

.
.
.
.
.
.

Puspa sedang bersiap untuk pergi bekerja, teman bunda mengabarinya kalau dia bisa bekerja hari ini, Puspa memakai pakaian yang paling bagus yang ia miliki di lemari,karena ini hari pertamanya bekerja,dia tidak mau mengecewakan teman bunda, bukankah berpenampilan itu penting?

Saat selesai  bersiap Puspa langsung menghampiri Bunda dan Septy yang sedang bermain diruang tengah bersama Hana, Melihat adiknya Septy tersenyum senang, akhirnya adiknya mendapat pekerjaan

"Wah... anak bunda sudah cantik,hmm wangi pula"
Mendengar pujian bunda Septy terkekeh dan yang dipuji malah tersenyum malu

"Yaudah bunda, kak septy..Puspa berangkat kerja dulu ya?dadah Hana"Pamit Puspa, disetujui keduanya diiringi mengucapkan kata hati-hati untuknya

Puspa pun berjalan menuju halte diiring musik yang ia sambungkan lewat aerphonenya, Sampai di halte ia menunggu bis untuk ia tumpangi, tak berapa lama bis pun bis pun berhenti di tempat halte yang ia tunggu,Puspa pun langsung masuk dan duduk di bangku yang kosong

Masih mendengarkan musik kesukaannya sambil memejamkan matanya tak terasa bis pun berhenti di tempat yang ia tuju, Puspa pun bergegas turun setelah membayar ongkos. Saat turun Puspa sudah melihat toko buku dimana tempat itulah ia akan bekerja,hanya tinggal menyebrang saja

Saat lampu merah dan lampu untuk jalan dinyalakan,Puspa pun berlari kecil menyebrang jalanan. Sampai di tempat ia merapikan penampilannya lebih dahulu sambil menghebuskan nafasnya ia akhirnya masuk

Melihat sekeliling ternyata tempat ini ramai pengunjung,saat penglihatannya melihat wanita yang tidak asing menurutnya,ia pun mendekat menghampiri wanita itu yang sedang berbicara dengan karyawannya,mungkin?

Legend of the luciferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang