Kasus pembunuhan terjadi di gedung perkantoran di Hujialou, Distrik Chaoyang, Beijing. Korban adalah seorang wanita berusia tiga puluh enam tahun bernama Jia Honglu, bekerja sebagai fotografer, belum berkeluarga, dan tinggal sendiri di apartemen di distrik yang sama. Tadi pagi mayatnya ditemukan di toilet lantai dasar oleh seorang cleaning service. Korban tewas kehabisan darah karena luka tusuk di perutnya.Liu Haikuan dan timnya tiba di TKP pukul delapan pagi. Tempat kejadian adalah toilet lantai dasar yang jarang digunakan dan tidak ada CCTV di sana. Rekaman CCTV di seluruh gedung kemudian diperiksa oleh Wang Yibo dan Chao Yuchen.
Korban bekerja di lantai tiga. Tadi malam dia bekerja lembur dan selesai bekerja pukul sepuluh lebih tiga puluh menit. Dia turun ke lantai dasar menggunakan lift, tetapi ketika sampai di pintu depan, dia berbalik lagi kemudian lari menuju toilet.
Tidak ada kamera yang menyorot langsung ke pintu toilet. Jadi, setelah sepuluh menit hening, hanya terdengar suara pintu yang terbuka dan tertutup.
Selama kejadian itu, sosok pelaku tidak kelihatan di CCTV mana pun—hanya bayangannya yang sesekali tertangkap kamera, seolah korban memang dikejar dan dibunuh oleh sesosok bayangan.
“Dia selalu berada di titik buta CCTV. Pelaku adalah seseorang yang sangat mengenal gedung ini.”
Wang Yibo mengangguk menyetujui. Dia berkali-kali mengulang video, meneliti setiap sudut gambar, dan mencoba mengidentifikasi sosok pelaku meskipun mustahil dapat menemukan seseorang hanya dari bayangan samar.
“Setidaknya kita punya petunjuk. Pelaku adalah orang yang bekerja di sini atau orang yang berkali-kali datang ke sini. Dia harus dengan cermat mempelajari letak kamera dan memperhitungkan sudut yang tepat.” Wang Yibo mencondongkan tubuhnya ke monitor dan mengamati bayangan dalam video. Dahinya mengerut. Pelaku ini sangat berhati-hati, seharusnya dia bisa bergerak tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, tetapi mengapa beberapa kali bayangannya terekam kamera?
Itu disengaja. Apa yang ingin dia tunjukkan?
Wang Yibo melirik Chao Yuchen yang memeriksa rekaman lain, lalu memutuskan untuk tidak memberitahu dugaan terakhirnya.
Liu Haikuan kemudian datang bersama Wang Yizhou dan Wang Zhuocheng. Mereka menginformasikan bahwa senjata pembunuh tidak ditemukan di mana pun di dalam gedung ini, dan hanya ada sidik jari korban dan petugas cleaning service di dalam toilet. Pelaku tidak menghapus sidik jarinya, dia memakai sarung tangan.
Tempat kejadian perkara dan semua bukti telah diamankan. Para saksi sudah dikumpulkan dan akan ditanyai. Info sementara adalah korban tidak memiliki kekasih atau teman dekat. Dia adalah wanita biasa-biasa saja yang tidak suka mencari masalah. Rekan kerjanya tidak bisa memikirkan seseorang yang mungkin dicurigai memiliki dendam kepada wanita itu hingga tega membunuh.
Serangkaian penyidikan berlangsung hingga sore hari. Wang Yibo kini berada di halaman gedung untuk mencari sudut yang tepat jika pelaku memantau korban dari bawah. Gedung ini memiliki enam lantai dan halamannya cukup luas. Ruangan kerja korban tidak bisa dilihat dari mana pun. Balkon kantin lantai tiga dapat terlihat dari bawah, tetapi teman-temannya mengatakan bahwa korban biasanya membawa bekal dan lebih sering makan siang di meja kerjanya.
Wang Yibo melangkah lebih jauh, ada deretan pohon maple di halaman belakang. Dia kemudian berbelok untuk memeriksa sudut lain, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat Xiao Zhan duduk di salah satu bangku di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROSPEKSI ✔
FanfictionWang Yibo dan Xiao Zhan sama-sama menderita insomnia, memiliki kenangan buruk, dan menyimpan rahasia. Mereka mulai berinteraksi ketika Wang Yibo mengusut kasus kecelakaan orang tua Xiao Zhan. Selama proses itu, kasus lain terjadi dan rahasia masa l...