Chapter II: Udang di Balik Batu

16 5 0
                                    

Semenjak diangkat menjadi Wreddhamantri, Cakradhara aktif mengikuti rapat pertemuan pemerintahan dan hampir setiap hari bertemu dengan Tribhuwana. Setiap bertemu, hati Tribhuwana selalu berdegup kencang melihat Cakradhara. Cakradhara pun menyadari dirinya semakin hari semakin menyukai sang Ratu. Namun ia tidak berani melamar Tribhuwana. Cakradhara sangat rendah diri, ia merasa dirinya tidak layak untuk menjadi suami dari Ratu Kerajaan Majapahit, sehingga ia menahan dan memendam rasa sukanya dalam hati.

Namun Tribhuwana tidak dapat menahan rasa suka ini. Ia pun melamar Cakradhara. Cakradhara sangat terkejut dan langsung menolak lamaran sang ratu. Tribhuwana tidak menyerah dan terus membuat segala macam hal untuk meluluhkan hati Cakradhara. Pada akhirnya, hati Cakradhara luluh dan menyetujui lamarannya. Diselenggarakanlah pesta pernikahan yang paling meriah di Majapahit. Seluruh istana dihiasi dengan perhiasan pernikahan yang indah. Betapa megah dan indah bangunan istananya, sampai halaman istana ditanam bunga bermekaran di sepanjang jalan dan alun alun kota.

Cakradhara dan Tribhuwana berjalan bersama melewati jalan kota dan semua rakyat bersorak gembira sambil melempari kelopak-kelopak bunga ke langit. Pemandangan ini membuat Tribhuwana menangis terharu, dan Cakradhara mengelap air matanya dengan halus. Kemudian ia mengelus pundak Tribhuwana dan mengatakan, "Aku akan membahagiakanmu." Meski Cakradhara telah menikah dengan sang Ratu, namun statusnya tetaplah seorang Wreddhamantri, bukan sebagai Raja Kerajaan Majapahit.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1334 M, lahirlah seorang putra, dan diberi nama Hayam Wuruk. Setelah Hayam Wuruk menginjak usia remaja, Hayam diangkat sebagai putra mahkota Kerajaan Majapahit.

Pada suatu malam yang tenang, Tribhuwana mengalami mimpi buruk. Ia memimpikan Kerajaan Majapahit yang terpuruk, rakyat kelaparan dan meninggal karena menderita penyakit. Tribhuwana langsung terbangun dan bangkit dari tidur. Ia melihat Cakradhara tidak berada di sampingnya sehingga Tribhuwana bangkit dari tempat tidurnya untuk pergi mencari Cakradhara. Tribhuwana berjalan melewati ruang rapat dan dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, ia melihat Cakradhara sedang berbisik dengan orang misterius. Tribhuwana tidak dapat melihat orang itu karena kegelapan menutupi muka orang tersebut. Tribhuwana memanggil Cakradhara dan orang misterius itu langsung menghilang dalam kegelapan. Tribhuwana menanyakan identitas orang itu, namun Cakradhara menjawab bahwa orang itu hanyalah pembantu yang sedang tersesat. Tribhuwana merasa curiga, tetapi ia tidak mencari tahu lebih mendalam karena ia percaya pada suaminya itu. Cakradhara selalu menyayangi Tribhuwana dan tidak pernah berbohong padanya.

Besoknya, pada saat rapat, tiba tiba datang seorang pengawal melaporkan berita darurat. "Hormatku pada sang Baginda. Baginda, di perbatasan kota tampak ada ribuan prajurit yang sedang menyerbu ke sini. Apa yang harus kita lakukan Baginda?"

Tribhuwana tetap tenang dan tidak panik. "Berasal dari mana prajurit-prajurit itu?" Pengawalnya menjawab, "Baginda, sepertinya mereka memasang bendera Kerajaan Sriwijaya." Mendengar perkataan ini, semua orang yang berada dalam ruang rapat langsung panik dan ribut. Tribhuwana menuturkan, "Wahai para menteri dan rakyat tercintaku, tetaplah tenang. Sriwijaya sudah sering melakukan ini, dan mereka selalu berhasil diusir oleh kita. Bila memang mereka ingin membuka perang, kita jangan takut! Kita hadapi perang ini dengan berani dan bersatulah kita dalam melawan mereka!"

Tribhuwana memutuskan untuk ikut serta dalam peperangan. Ia memakai baju zirah sambil membawa bambu runcing. Tribhuwana menaiki kuda dengan gagah dan berlari congkalang menuju medan perang. Tampak seorang pria yang memakai armor besi tebal sedang menunggangi kuda di tengah medan perang dan wajahnya ditutupi topeng dengan tampang menyeramkan.

Peperangan dimulai dan berlangsung dengan sengit.

.
.
.

To be continue...

Loyalitas atau CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang