5

509 56 3
                                    

Jam menunjukkan pukul 11:03 malam tetapi vegas belum berniat untuk tidur, pikiran yang kacau serta perasaan khawatir sudah menyelemutinya sejak tadi, dia terus mengabaikan rasa khawatirnya terhadap seseorang yang menjadi tawanannya dan ia kurung di Ruangan gelap tetapi semakin diabaikan semakin pula menyiksa hatinya

"aaarrggggg!" vegas mengusap rambutnya prustasi sembari berjalan meninggalkan balkon kamarnya dan menuju keruangan ruangan gelap tempat dimana dia mengurung pete. Ketika dia turun dari tangga dia berpapasan dengan perth yang dia tugaskan untuk berjaga didepan pintu Ruangan gelap itu

"bukankah aku menyuruhmu untuk berjaga didepan pintu darkroom" tanya vegas, perth hanya menundukkan kepalanya lalu menjawab..

"saya pikir dia sudah tertidur khun jadi saya kemari untuk memberitahu anda bahwa tadi khun korn menelfon saya, katanya 3 hari lagi akan ada rapat keluarga Di-..." belum selesai perth mengucapkan semua kalimatnya, vegas malah pergi menuju tempat dimana dia mengurung pete dengan langkah kaki yang cepat dan sesekali berlari membuat perth yang mengikuti tuannya  kewalahan

"buka cepat!" dua orang yang menjaga pintu darkroom membukakan pintu sesuai dengan perintah dari tuannya dan langsung menyalakan listrik yang terhubung keruangan gelap itu sehingga lampu diruangan itu menerangi ruangan yang gelap gulita

Vegas berdiri tepat didepan pintu, betapa kaget nya saat ia melihat pete yang tergeletak dilantai dengan posisi teebaring menyamping kedua tangannya yang berlumuran darah dan luka dikakinya juga kembali terbuka sehingga darah dari kakinya membasahi celana tidur lengan panjang yang pete gunakan

"ASTAGAA!" Vegas mendekati pete dan langsung membawa pete kedekapannya

"heii!! can you hear me!??" Vegas mencoba menyadarkan Pete menepuk-nepuk pipi pete dan menggoyangkan badan pete. Vegas dapat melihat bibir pucat biu yang bergetar entah itu karena kedinginan atau ketakutan tapi yang pasti saat ini Vegas merasakan kekhawatiran yang amat membuatnya menyesal

"i know you can hear me so please open you eyes... Please" ucap vegas sembari mengusap-usap lembut pipi pete. pete memang membuka matanya tetapi dia tidak bisa membuka matanya dengan lebar, matanya sangat berat sehingga dia kesulitan untuk membuka matanya, dia ingin melihat siapa yang sekarang sedang mendekapnya dan mengelus pipinya dengan lembut, samar-samar pete melihat wajah seorang lelaki, perlahan penglihatan pete semakin jelas, dia melihat vegas yang menatapnya dengan tatapan khawatir. Pete yang mengingat bahwa vegas lah mengurungnya ditempat ini mulai terisak membuat vegas semakin khawatir

"hiks hikss aku mohon jangan mengurungku disini K-khuun"ucap pete . Vegas sempat kebingungan mengapa lelaki ini begitu takut disini padahal ini adalah hukuman yang paling ringan dari semua hukuman yang dibuat oleh vegas tetapi dia langsung menepis pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepalanya

"jangan meremas baju mu, tanganmu bisa tambah sakit" ucap vegas lalu melepaskan tangan pete yang meremas bajunya sendiri, vegas menggendong pete dengan hati-hati lalu berniat membawanya kekamarnya. Sesampainya dikamar vegas, vegas membaringkan tubuh pete diranjang besar miliknya

vegas berjalan keluar kamar dan kembali dengan air disebuah wadah dan kain dengan bahan lembut ditangannya. Vegas duduk disisi ranjang tepat disamping pete yang tengah berbaring. Vegas pikir pete sudah tertidur jadi dia mengangkat tangan pete untuk membersihkan darah nya

"ah ah ah! sakitttt... Huuu huuu" vegas terkejut saat pete merintih kesakitan ketika dia mengusap tangan pete dengan kain yang sudah basah

"astaga aku kira kau tertidur, tahan dulu sebentar darahnya harus dibersihkan"

"tidakk mauu!" pete menggelengkan kepalanya dengan cepat, vegas yang melihat tatapan pete mengerti apa yang dia harus lalukan

"kemarilah..." Vegas mendudukkan pete kemudian menyandarkan tubuh pete di dadah nya

pain and love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang