9

416 51 9
                                    

"Pete"

"Hum?" Pete menoleh dengan sebungkus cemilan ditangannya

"Dimana tuan Vegas?" Tanya Karin

"Dikamarnya" jawab Pete singkat lalu duduk disofa yang berada di ruang utama

"Pete, bisakah kau membawa ini sebentar kebelakang? Ada hal penting yang harus aku bicarakan dengan tuan ku"

"Hal penting apa?" Tanya Pete penasaran

"Sebaiknya kau tidak perlu tahu"

Karin bergegas naik keatas, Pete heran dengan tingkah laku Karin, dua hari setelah kejadian itu, Karin jadi tidak seperti biasanya kepada Pete. Pete curiga, Karin ingin membuat rencana liciknya yang baru

Pete Diam diam mengikuti Karin dengan hati hati agar tidak ketahuan, saat Pete mengintip dari balik pillar yang besar, dia melihat Karin berjalan keluar dari kamar Vegas

"Dia bisa masuk kedalam kamar Vegas? Aku kira tidak boleh ada yang bisa masuk kekamar itu kecuali aku.."

ucap Pete dengan nada kecil kemudian Pete melihat Karin Berjalan keruangan kerja Vegas

"Apa akan yang dia lakukan?"

Pete mengikuti Karin hingga Karin masuk keruangan vegas. Diam diam Pete menempelkan telinganya dipintu untuk mengetahui apa yang terjadi didalam

"Kenapa kau masuk kesini!?" Oh itu suara Vegas, jadi apakah Vegas ada didalam?. Pete mulai bertanya tanya kepada dirinya sendiri

"Khun... Akhir akhir ini kau jadi jarang pulang, apakah kau sangat sibuk?"

"Bukan urusan mu, jangan lancang"

"Ck! Khun Vegas, selama lelaki itu ada disini. Kau jadi selalu saja memperhatikannya, siapa yang memberimu kepuasan selama ini? Apakah Pete? Jelas aku!"

"Lalu?" Ucap Vegas tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang ada di depannya

"Apakah kau sudah benar benar tidak mencintaiku?,.apakah kamu menginginkan ini?" Karin mengangkat rok nya hingga paha nya kelihatan. Dengan senyuman liciknya mencoba memancing Vegas

"Kau benar-benar jalang".  Vegas menarik tangan Karin, lalu menduduknya dipangguan menghadap dengannya

"Aku tau kau tidak bisa menolak ini Khun" Karin membuka kancing barunya satu persatu, memperlihatkan dua gundukan yang besar miliknya

"Ambil lah, aku tahu kau merindukannya"  Karin terus menggoda Vegas, tentu saja Vegas bukan tipe orang yang tahan akan nafsu, Vegas mencium belahan gundukan itu lalu menjilatnya.

Pete masih menguping dibalik pintu, hatinya rasanya sakit, mendengar erangan desahan Karin yang tentu saja itu disebabkan oleh permainan Vegas jelas itu bukan hanya sekedar bermain di bagian gundukannya, membuat Pete benar-benar merasa sakit hati, dia benar-benar marah. Dia berlari menuju kamarnya.

"Tidak tidak tidak, kenapa aku seperti ini?"

Pete duduk dipinggir ranjangnya lalu melihat kedua tangannya. Hatinya terasa benar benar sakit.. matanya perlahan mulai basah

"Aku... Aku tidak mungkin mencintainya, tidak! Aku tidak mungkin jatuh hati dengan bajingan keparat itu!". Pete tunduk menutup wajahnya dengan tangannya.

"Hiks.. hiks, tidak seharusnya dia memperlakukan ku seperti ini sedangkan dia mempunyai orang lain, tidak seharusnya aku menyertakan hatiku dalam sebuah rencana ku untuk mengambil hati Vegas lalu kabur.."

"Aku tidak mungkin mencintainya! Tapi kenapa rasanya sangat menyakitkan!?"

"Aaargg" Pete merebahkan dirinya di ranjang, menenggelamkan wajahnya di bantal sambil menendang-nendang udara kesal

pain and love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang