Four

160 14 0
                                    

Selagi wali kelas gue mengajar, gue cuman mainin pensil gue sambil nulis-nulis kata-kata yang nggak ada artinya. Sedangkan Zayn, dia malah semangat belajar dari tadi dia terus merhatiin pelajaran, nggak bosan apa?

"Heh Zayn, kok dari tadi kamu merhatiin pelajaran terus?" gue nanya ke dia, tapi dia cuma lihat gue sekilas trus lihat kedepan lagi. Kok gue dicuekin sih?

"Heh Zayn, ja--"

"Perrie Edwards, apa kamu bisa mengerjakan soal ini?" tanya wali kelas gue, haduh.. Tamat dah gue.

"Ehm.., kayaknya nggak deh bu" gue nunduk.

"Tatap wajah ibu!" bentak wali kelas gue, dengan rasa takut gue natap wali kelas gue.

"Kamu ini selalu saja tidak meperhatikan, bagaimana mau pintar jika kamu tidak belajar?!" kata wali kelas gue.

"Ma-maaf bu, s-saya jan-ji n-nggak akan me-ngulanginya l-lagi" gue gagap.

"Oke, jangan mengulanginya lagi. Hari ini ibu tidak menghukummu karena ada murid baru, jika tidak ibu akan menyuruhmu untuk lari keliling lapangan 100x" mati gue kalo di suruh lari keliling 100x, syukur ada Zayn ye, jadi gue nggak dihukum.

"Baiklah, siapa yang bisa mengerjakan soal ini?" tanya wali kelas gue lagi, hening.. Di kelas ini nggak ada murid yang pandai karena kita semua nggak pernah belajar apalagi merhatiin penjelasan guru.

"Saya bu" wah, siapa murid yang pandai ini?

"Iya, silahkan Zayn!" kata wali kelas gue, what?! ZAYN?

"Zayn, apa elo sudah gila?" bisik gue, dia cuman senyum terus jalan ke depan dan ngerjain soal itu.

"Selesai! Bagaimana bu? Apa ini benar atau sa--"

"Ini benar Zayn, bahkan ini sangat benar. Tapi ibu tidak menyuruh kamu untuk menulis semua penjelasannya tapi kamu sudah terlanjur menulisnya, good job Zayn" kata wali kelas gue muji Zayn.

"Oh, saya tidak tahu ibu. Terima kasih" kata Zayn sopan, biasa aja kali Zayn.

"Iya, silahkan duduk Zayn. Kalian semua harus mencontohi Zayn, dia suka belajar" kata wali kelas gue lagi, gue cuman putar bola mata doang.

"Zayn, elo kan pinter nih.. ntar kalo dikasih tugas atau Ada ulangan gue nyontek ye" kata gue sambil kedip-kedipin mata gue ke Zayn.

"Nggak ah" kata Zayn.

"Pliss.. Zayn yang ganteng.." kata gue.

"Iya deh" kata Zayn sambil senyum.

"Yeay, makasih ya" kata gue, Zayn cuman ngangguk. Sekarang gue nggak perlu belajar lagi dong, hehe...

"Tapi nggak segampang itu" kata Zayn, senyuman kemenangan gue pun luntur.

"Loh, memangnya ke--"

"Elo harus belajar dulu, gue ajarin elo sampai ngerti. Setuju?" tanya Zayn, gue mikir. Kalo gue bilang nggak, ntar gue masih belum pinter, iye Aja dah... Lumayan ntar kalo gue nggak ngerti pasti dia nyuruh gue liat bukunya aja.

"Iya deh Zayn" kata gue.

"Oke, kapan mulai?" tanya Zayn, gue mikir.

"Hari ini aja" kata gue, ini kesempatan gua... Kalau hari ini ada pr kan gue bisa nyontek. Hahaha *evillaugh*

"Dimana?" tanya Zayn, gue mikir lagi.. Ntar kalo dirumah gue ada mommy, kalo ada Zayn pasti mommy pikir dia pacar gue. Di rumah Zayn aja dah, kesempatan gue liat-liat isi rumahnya.

"Rumah elo aja deh Zayn" kata gue.

"Baiklah, ntar elo datang ke rumah gue yah" kata Zayn, gue ngangguk.

"Oke bos!" kata gue.

<Skipp>

"Mom, boleh nggak Perrie ke rumah temen"
"Cowok/cewek?"
"Cowok"
"Huh? Siapa namanya?"
"Zayn Malik"
"Apa Ken Meling?"
"Bukan Mom, Zayn Malik"
"Apa Jen Melek?"
"Kok Jen Melek sih? Zayn Malik!"
"Oh Zayn Malik, siapa itu?"
"Teman Perrie Mom!"
"Oh iya, emang Zayn kenapa?"
"Perrie mau pergi ke rumah Zayn"
"APA?!"
"Mom, turunin dikit dong volumenya"
"Emang Perrie mau ngapain di rumah Zayn?"
"Mau kerja kelompok"
"Beneran?"
"Iya"
"Tak bohong?"
"Tak"
"Oke"
"Yess, makasih Mom. Perrie pergi dulu yah"

<Skip>

Ting...Nong...

Cklek

"Nona Perrie kan? Ayo masuk nona, tuan Zayn udah nunggu di dalam" kok bibi ini tau nama gue yah? Mungkin Zayn yang ngasih tau. Gue pun masuk ikut bibi itu, pas sampe di dalam gue kaget bukan main.. Gila, ini rumah apa istana? Gede banget!

"Tuan Zayn, ini.. Nona Perrie udah ada"
"Iya, suruh dia duduk, Bi" teriak Zayn.

"Silahkan duduk, Nona Perrie"
"Makasih banyak, Bi"
"Tunggu sebentar yah, bibi ambilin minuman"
"Iya, makasih banyak, Bi" bibi pergi ke dapur, yess, kesempatan gue ngeliat-liat rumah ini!

"Perrie!" Nggak jadi deh..
"Ya, Zayn?"
"Elo mau kemana?"
"Eng.. Gue nggak kemana-mana kok"
"Kok elo berdiri?"
"Eh? Emang gue nggak boleh berdiri?"
"Boleh sih, ayo ikut gue"
"Kemana?"
"Ke ruang belajar" wow, ruang belajar. Gimana yah ruangannya? Pasti besar skali!

"Sampai!"
"Zayn, ini ruang belajar atau ruang perpustakaan sih?"
"Dua-duanya" apa? Omg! Luas banget, kapan gue dapet rumah kayak gini?
"Perrie, sini! Duduk!"
"Oh, I-iya" gue pun duduk.

"Pelajaran apa yang elo nggak ngerti?"
"Semuanya"
"Hadehh -,-"
"Hehe, maklum gue bodoh"
"Nggak ada yang bodoh, elo cuma malas aja belajar, yekan?"
"Iya sih"
"Kalo gitu, pertama kita belajar matematika"
"Kok matematika duluan sih?"
"Suka-suka gue dong"
"Siapa?"
"Tanya!"
"Masa?"
"Bodoh"
"Apa?"
"Api!"
"Udah, gue lelah"
"Jangan lelah dulu dong, ayo belajar!"

<Skip>

"Teparrr!!"
"Gitu aja udah tepar"
"Elo pikir belajar itu gampang?"
"Yup"
"Susah tau!"
"Serius?"
"Iy--"
"Gue nggak peduli 😋"
"Zayn, kok elo jahat banget sih?"
"Kok elo bodoh banget sih?"
"Kok elo suka ngejek orang sih?"
"Kok elo ribet sih?"
"Kok elo buat gue kesel sih?"
"Kok elo buat gue marah sih?"
"Kok elo rese' sih?"
"Kok elo matre sih?"
"Kok elo ganteng sih? Oops!" Gue keceplosan, gue mati!

"Apa? Gue nggak salah denger? Seorang Perrie Edwards bilang Zayn Malik ganteng?"

"Nggak kok, gue bilang elo banteng bukan ganteng, terlalu PD sih"
"Udah jujur aja Per, gue itu ganteng bingits kan?"
"Ih, ogah!"
"Mendingan siapa? Gue atau si pengacau?"
"Ih.. Kok elo bawa-bawa dia sih, ihhhhh jijik gue dengernya"
"Mendingan siapa hayo?"
"Elo lah!" Udah dua kali Per, elo keceplosan.
"Makasih Perrie, gitu dong jujur. Elo juga cantik kok 😊"

DEG

Cantik? Gue cantik? Zayn Malik bilang gue cantik? Astaga mimpi apa gue semalam?

"Mimpi lagi naik unicorn" Huh?
"Kok elo bisa baca--"
"Gue lagi baca tulisan di buku ini, jangan kepedean!" Aneh
"Elo yang aneh"
"Siapa?"
"El--"
"Yang nanya, Hahahaha 😂"

Krik..krik...

Hening antara gue dan Zayn membuat hati gue jadi ganjal

"Alay banget sih elo"
"Biarin aja, emang yang alay siapa? Elo apa gue?"
"Ya elo lah, masa gue?"
"Terus kenapa elo yang sewot?"
"SSG dong"
"Whatever"

Grkkk (A/N: anggep aja suara perut)

"Elo laper?"
"Banget!"
"Kalo gitu ayo makan!" Kenapa nggak daritadi sih Zayn?
---

Maaf, semaaf maafnya orang maaf (?) gue lama update, gue lagi males banget buka wattpad, lagi fokus ama dunia nyata. Gue nggak tahu kalo kalian masih mau baca cerita ini karena Zerrie kan udah nggak lagi, siapa yang masih setia baca gue amat berterima kasih, gue senang banget, seseorang senangnya orang senang tapi gue yang lebih senang. Terima kasih 😊

Human (short story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang