Five

132 14 0
                                    

Author P.O.V

"Zayn, udah gelap.. Gue pulang dulu yah" kata Perrie sambil menggendong tasnya.

"Biar gue anterin elo" kata Zayn sambil berdiri dan menarik tangan Perrie.

"Bibi, gue keluar dulu ya, mau anterin Perrie" kata Zayn yang menghampiri bibi Martha (pelayannya).

"Baiklah, Tuan Zayn. Hati-hati di jalan nona Perrie dan Tuan Zayn" kata bibi Martha sambil menutup pintu rumah Zayn.

"Zayn, nama bibi itu siapa yah? Elo nggak ngasih tau gue, jadi gue bingung mau nyebutin kayak gimana" kata Perrie bingung, Zayn pun menatapnya dan terkekeh.

"Namanya bibi Martha" kata Zayn.

"Oh ya, bibi Martha baik banget yah.." kata Perrie sambil tersenyum.

"Iya, gue udah nganggep dia kayak mamaku sendiri" kata Zayn sambil tersenyum.

"Uhm... Makasih ya Zayn udah mau nganterin gue plus udah ngajarin gue walaupun gue cuma ngerti sedikit" kata Perrie sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

"Sama-sama, lagipula gue nggak tahu mau ngapain di rumah" kata Zayn sambil terkekeh.

"Tunggu.. Tadi elu bilang kalo lo cuma ngerti sedikit? Astaga Per" kata Zayn sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Itu bukan salah gue, emangnya salah kalo kapasitas otak gue cuman dikit doang?" tanya Perrie.

"Makanya elu mesti fokus ke bukunya jangan cuman muka gue doang..." Kata Zayn sambil memutar bola matanya.

"Eh? Kata siapa gue liatin muka elo? Ihhh elo kepedean" kata Perrie sambil berpura-pura jijik, padahal dalam hati yang terdalam Perrie mengatakan dia menyukai Zayn.

"Gue nggak kepedean kok, buktinya muka elo merah kayak tomat" kata Zayn sambil mencubit hidung Perrie.

"Aduh sakit tau!" kata Perrie lalu dengan cepat mencubit lengan Zayn.

"Aw"
"Rasain" kata Perrie sambil berjalan cepat. Tiba-tiba Perrie terjatuh dan dia merasakan ada yang menggelitik di perutnya, dan itu adalah Zayn, dia menggelitik perut Perrie.

"Hahaha--Stop Zayn--hahaha" kata Perrie sambil tertawa.

"Nggak akan" kata Zayn sambil terus menggelitik Perrie, tanpa sengaja kaki Zayn yang sedang menahan tubuhnya itu terpeleset dan dia terjatuh menimpa Perrie dan sesuatu terjadi...

Cup

Yap, mereka berciuman.. Tanpa disengaja... Ini bukan salah Zayn, atau Perrie, atau Author.. Ini salah tangan author yang terpeleset juga..

Saat mereka berdua sadar, mereka berdua langsung menghentikannya dan wajah mereka sama-sama memerah.

"Zayn, g-gue pulang sendiri aja yah, bye" kata Perrie sambil pergi cepat-cepat. Zayn yang masih berdiri di tempatnya hanya terdiam, lalu dia terkekeh.

'Step one, done!', batin Zayn, lalu berlalu untuk pulang kembali ke rumahnya.

<sesampainya Perrie di rumahnya>

"Malam Per--" perkataan ibu Perrie terhenti karena melihat Perrie yang 'ngos-ngosan' saat tiba di rumah.

"Kamu kenapa Per?" tanya ibunya cemas.

"Mom--Perrie--habis--dici-dikejar--an-jing" kata Perrie terbata-bata.

"Astaga, Perrie. Yaudah sekarang kamu makan lalu tidur" kata ibunya, Perrie pun mengangguk.

Maaf gue lama update, soalnya gue males.. Terus nggak ada ide, terus mager, terus laper.. Betewe Happy New Year, oh ya.. Hari ini peringatan 10 bulan Zayn keluar dari 1D. Zayn gue mohon, balik please.. Jujur, gue rinduuuuu bangeeeet dengerin high notes lu, liat elu bahagia dengan the boys.. Please Zayn come back, if you want us to take you home then we will

Human (short story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang