Chapter 19 Play Game

465 38 4
                                    


" cukup kamu yang tau dia disini" ucap Ara .

Ternyata memang benar, seleksi alam itu ada. Seseorang akan akan terus meminta hak nya dan tidak mau menjalani apa yang diwajibkan.

Apakah kita akan lolos dari seleksi tersebut.

( Hembusan angin malam )


" Apa dia baik baik saja ? " Tanya Chika.

" Tidak, dia tidak baik baik saja. " Ucap Ara .

" Kenapa kamu menyelematkan Zee, apa maksud sebenarnya? " Ucap Chika.

" Kamu sama saja, tidak berubah. Ke ingin tahuan mu sudah mencelakakan mu tapi tetap saja kamu seperti burung yang terluka dan memaksa untuk terus terbang akhirnya ia terjatuh. Kamu tidak bisa terus seperti itu " ucap Ara.

" Aku datang kesini untuk bawa Zee pulang. Biarkan aku bawa dia " ucap Chika.

" Sudah aku katakan dari awal, biarkan dia disini . Sekarang hanya disini tempat yang aman bagi Zee " ucap Ara .

" Apa yang kamu mau ? Jawab Ra ." Teriak Chika .

( Zee yang sedang tertidur lelap terbangun dengan teriakan Chika )

" Sepertinya kamu sudah dibuang. Bagaimana rasanya ? " Tanya Chika.

" Pergi dari sini, aku tidak mau bicara lagi " ucap Ara .
" Apa aku salah ? " Ucap Chika.
" Pergi " teriak Ara .

" Jangan terlalu keras sama diri kamu sendiri Ra. Kamu pun boleh memilih, aku tidak menyesali perbuatan ku dulu. Seperti orang bodoh, melakukan hal yang anggap aku benar walaupun pada akhirnya aku terbuang. Tidak mendapat dukungan bukan berarti kita kalah, dan sebenarnya apa yang sedang kita lombakan ?" Ucap Chika.

( Ara duduk disebuah kursi )
" Kenapa kamu lakukan itu ?" Tanya Ara.

" Aku melakukan itu semua untuk diriku sendiri, aku tidak mau hidup dalam rasa bersalah. Aku bisa menutup dan berpura pura tidak melihat apapun ketika orang lain menyakitiku, tapi aku tidak bisa menutup mataku ketika ada orang yang tersakiti karena aku " ucap Chika .

" Apa kamu baik baik saja Chik ?" Tanya Ara membelakangi Chika.

" Aku tau Ra, dulu kita sering melakukan hal yang kotor. Jika waktu itu aku tidak berhenti pasti lebih banyak orang tua yang menangis melihat anak nya terluka " ucap Chika.

" Seharusnya aku berhenti saat itu sama kamu Chik.. Tapi aku memilih bersama Cindy " ucap Ara menangis.

( Chika mendekati Ara menepuk pundaknya )
( Sabar ya.. )

" Pundak gue sakit Chik " ucap Ara sambil sedikit tersenyum.
" Ouhh maaf " ucap Chika.

" Aku lapar " ucap Chika.
" Mau mie instan? " Tanya Ara.
" Boleh, tapi jangan bilang mamah ya " ucap Chika berbisik.

( Ara tersenyum )

Malam itu turun hujan sangat deras. Menjadi makan malam pertama setelah berpisah lama, masa kelam mereka dulu memisahkan mereka . Dan masa kini mereka kembali, hubungan sahabat lebih dekat dengan hubungan darah.


Terkadang kita menemukan keluarga kita di dalam diri seseorang yang tak sedarah. Itu sudah banyak yang mengalaminya.

Jika kamu mampu berjalan diatas tanah. Mengapa kamu tidak bisa berjalan diatas air.

Zee dan Cindy mempunyai sisi yang berbeda.
Zee yang tak terima akan prilakunya terhadap Marsha membuat Zee marah, pikirnya adalah melakukan hal yang sama kepada di pelaku untuk memberinya pelajaran.

One Day With JKT48 ( OMNIBUS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang