[8/10]

544 76 1
                                    

Setelah kemarin bertemu calon kakak ipar ...

===== • ✠ • =====

“Astaghfirullahaladzim!” Gempa beristighfar ketika baru saja memasuki kamar Solar. Bagaimana tidak? Perasaan baru tadi pagi ia membersihkan kamar itu, tetapi sekarang sudah berantakan lagi gara-gara ulah adiknya.

"E-eh, hehe, Kak Gem,” Solar hanya cengengesan mendapati kakaknya yang berada di ambang pintu.

“Mengapa kau mengeluarkan semua pakaianmu?” tanya Gempa, berusaha menahan diri agar tidak mengambil panci dari dapur.

“Aku diajak ke rumah [Name] untuk bertemu dengan Ibunya,” ungkap Solar.

Tiba-tiba saja, si trio trouble maker muncul dari balik pintu.

“Ke rumah [Name]?” ujar Taufan dengan antusias.

“Bertemu Ibunya?” tanya Blaze yang tak kalah antusiasnya.

“(☆▽☆)” –Thorn.

“Kalau begitu, biarkan kakakmu ini membantu, ya, Solar,” ucap Blaze menawarkan diri untuk membantu Solar memilih pakaian.

“Jangan lupa lipat lagi pakaiannya dan taruh di lemari bila sudah selesai, ya. Kakak mau nyapu dulu,” ucap Gempa, meninggalkan Solar bersama TTM.

Akhirnya, setelah beberapa menit memilih-milih pakaian, ditemukanlah outfit yang pas untuk Solar; kaos putih dengan jaket kulit berwarna coklat, serta celana jeans hitam dan sneakers putih.

Kemudian Solar menyemprotkan parfum di beberapa bagian tubuhnya, lalu mengambil kunci motor di meja belajarnya dan menghampiri kakaknya.

“Doakan aku ya, Kak,” ucap Solar.

Taufan dan Blaze mengangguk mantap, sedangkan Thorn malah bertanya dengan wajah polosnya.

“Mendoakanmu untuk apa?”

“Intinya doakan saja. Aku pergi dulu,” Solar keluar dari kamarnya, meninggalkan trio trouble maker dengan setumpuk pakaiannya yang berantakan di atas kasur. Dengan penuh kesabaran, Taufan, Blaze, dan Thorn melipat pakaian Solar dan menaruhnya kembali di lemari.

===== • ✠ • =====

Solar menatap pintu rumah [Name] dengan perasaan gugup. Berkali-kali ia berdeham agar terlihat santai. Dengan hati-hati ia mengetuk pintu itu dan mengucapkan salam.

Senyuman terbit di bibir Solar ketika menjumpai sang kekasih– [Name] membuka pintu, menyambutnya.

“Selamat datang, Solar. Ayo masuk,” ucap [Name] mempersilakan Solar masuk kedalam rumahnya.

“Ibuku sudah menunggu,” ucap [Name] setengah berbisik, membuat Solar kembali diserang rasa gugup.

Benar saja, di sofa ruang tamu, ada Ibu [Name] yang sedang menonton televisi.

“Se-selamat siang, Bibi,” ucap Solar setelah dipersilakan untuk duduk. [Name] duduk di sebelah Ibunya yang berhadapan dengan Solar.

“Ini pacar kamu?” tanya sang Ibu kepada anaknya.

[Name] mengangguk. “Iya, Bu.”

Ibu [Name] kembali menatap Solar dengan tatapan menyelidik, yang ditatap hanya bisa tersenyum canggung. Lalu kemudian, Ibu [Name] bertanya.

“Followers ig kamu berapa?”

“Eh?” Solar bingung, pertanyaannya ... kok ... begitu?

“Gak banyak sih, Bi,” ucap Solar.

My Cool Darling || BoBoiBoy SolarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang