Mulai sekarang aku akan memastikan ...
===== • ✠ • =====
Makan siang di kantin. Kali ini [Name] makan sendirian tanpa ditemani oleh Solar seperti biasanya. Karena tadi, Solar tiba-tiba dipanggil oleh Taufan yang belum menyelesaikan tugasnya, alhasil Solar harus membantu kakaknya itu.
Saat sedang makan dengan anteng, seorang laki-laki yang sepertinya tidak seangkatan dengan [Name] menghampirinya dan duduk disebelahnya. [Name] tentu kaget, sekaligus risih, laki-laki yang tidak dikenalnya tiba-tiba duduk disebelahnya.
“[Name]?” panggil laki-laki itu. Entah darimana dia tahu nama [Name].
“Iya, Kak?” [Name] menebak, sepertinya laki-laki ini adalah kakak kelasnya. Ia juga melihat name tag yang tertempel di baju laki-laki itu, dan mengeja namanya dalam hati.
“Fauzi.”
“Aku suka sama kamu. Udah dari lama aku perhatiin kamu, menurut aku, kamu itu gadis yang unik, beda dari yang lain. Jadi, kamu mau tidak, jadi pacarku?” ungkap Fauzi dengan suara yang cukup lantang. Seketika, mereka berdua menjadi pusat perhatian di kantin.
“Hah? Pacar?” tanya [Name] bingung. Seingatnya, karena Solar adalah anak yang populer di sekolah, pasti seluruh murid di sekolah tahu bahwa ia dan Solar sudah berpacaran. Lalu, apakah laki-laki ini tidak mengetahuinya?
Fauzi mengangguk mantap, tak peduli tatapan dan bisikan murid lain di sekitarnya.
“Tidak. Aku tidak bisa menjadi pacarmu, aku sudah punya pacar,” ucap [Name] sarkas. Fauzi menunjukkan ekspresi terkejut. Bagaimana bisa ada yang mendahului dirinya?
“Ayolah, pasti aku seratus kali lebih baik dan tampan daripada pacarmu itu, lebih baik putuskan saja dia,” ucap Fauzi tetap pada pendiriannya. Ia tak mau menyerah untuk mendapatkan hati [Name].
“Kubilang tidak, berarti tidak. Sebaiknya kau pergi saja dari sini,” usir [Name]. Dirinya benar-benar merasa terganggu dengan kehadiran Fauzi yang entah darimana datangnya ini.
Dengan raut wajah tidak suka dan kesal, akhirnya Fauzi melenggang pergi dari sana. [Name] masih kesal dengan Fauzi, ia berjanji akan memberitahukan hal ini kepada Solar.
===== • ✠ • =====
Namun, sebelum [Name] memberitahu Solar, ia sudah mengetahuinya lebih dulu.
“Yang benar saja kau?” tanya Solar hampir tidak percaya. Iya, dia benar-benar tidak percaya, bahwa ternyata masih ada beberapa orang di sekolah ini yang belum tahu jika [Name] adalah pacarnya.
Fang, sahabat karib Solar yang kebetulan berada di kantin pada saat kejadian dan ikut menyaksikannya, langsung melaporkan kejadian ini kepada Solar ketika mereka tak sengaja berpapasan di koridor. Solar yang awalnya ingin menemui [Name] di kantin, jadi berhenti lantaran Fang yang mencegatnya.
“Serius. Kalau tidak salah, laki-laki itu kakak kelas kita, namanya Fauzi. Kami sepertinya satu ekskul,” jelas Fang. Tidak diduga-duga, tanpa memberi respon balik, Solar malah langsung pergi. Fang langsung tahu tujuan Solar kemana. Ia segera mengejar Solar.
Namun, Solar tidak berhasil terkejar. Ia lebih dulu menyeret kakak kelasnya –Fauzi keluar dari kelasnya.
Solar mencengkeram kerah baju Fauzi, menatapnya tajam. Terlihat jelas dari sorot matanya bahwa Solar marah besar.
“Apa yang kau lakukan pada kekasihku, hah?” tanya Solar penuh penekanan. Aura hitam seperti sedang mengelilinginya saat ini.
“Oh, kamu ... pacarnya [Name]?” tanya Fauzi seakan menebak, padahal ia jelas-jelas sudah tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Darling || BoBoiBoy Solar
Fanfiction╭┈─────── ◌ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝ Ethecismus Project ❞ ❝ BoBoiBoy Solar X Kuudere Fem!Reader. ❞ ┊ Punya pacar yang dingin? Mari kita lihat, mungkin terdengar menarik, tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Bagaimana kalau ia punya sisi lain yang terliha...