[1/10]

1.2K 154 24
                                    

'Kan, sudah kubilang ...

•———||———•

Solar berjalan di koridor, sembari matanya yang menatap kesana-kemari seperti mencari seseorang.

Ya, Solar berniat mengungkapkan perasaannya sekaligus menembak seorang gadis yang merupakan teman sekelasnya. Rasanya Solar sudah tidak bisa menahan gejolak didalam hatinya itu.

Namun, Solar bingung, ia tak menemukan gadis itu dimana pun. Di kelas, kantin, perpustakaan, bahkan di rooftop juga tidak ada.

Solar pun menuju tempat terakhir, yaitu sebuah taman di belakang sekolah. Beberapakali Solar pernah mendapati gadis itu selalu menyendiri di taman belakang ketika jam istirahat. Makanya, Solar yakin gadis itu pasti ada di sana.

•———||———•

Ketenangan [Name] tiba-tiba terganggu akibat seorang lelaki yang tiba-tiba melepas sebelah earphone nya.

[Name] melihat sosok dihadapannya. Oh, ternyata bens- Solar, si paling populer. Solar adalah salah satu teman sekelas [Name]. Solar juga merupakan seorang selebgram yang memiliki banyak followers.

[Name] mengangkat satu alisnya untuk bertanya, menatap pemuda dihadapannya ini. Sedangkan Solar malah gugup ditatap oleh [Name]. Ia pun mengambil napas, lalu menghembuskan napasnya pelan.

Sebelum berkata, Solar terlebih dulu duduk di sebelah [Name].

“Aku suka sama kamu.”

Hening sesaat.

“Jadi pacarku, yuk?” ajak Solar dengan enteng. Padahal, tadi jantungnya sudah jedag-jedug.

Hening kembali. Tidak ada jawaban apapun dari [Name] yang kini menatap lurus ke depan. Mungkin gadis itu masih memikirkan jawabannya.

Namun, Solar kembali merasa gugup, sekaligus takut jika pada akhirnya ia malah ditolak.

“Hm,” [Name] mengangguk.

Solar membulatkan matanya. Hanya dijawab ‘hm’? Artinya ... dia diterima, 'kan?

“Di-diterima, nih?” tanya Solar sekali lagi.

“Ya,” jawab [Name] singkat. Walaupun baru saja menerima ajakan seorang laki-laki untuk pacaran, wajahnya tetap datar seperti tembok.

[Name] kembali memasang earphone nya yang dilepas Solar tadi. Sedangkan Solar sudah bersorak girang dalam hati. Namun, untuk menjaga image didepan gadis yang kini sudah menjadi kekasihnya, ia stay calm.

•———||———•

Bonus :

Belum ada semenit [Name] memasang kembali earphone nya, Solar mencopotnya kembali.

“Kamu dengar apa, sih, sampai pacarmu diabaikan begini?” Solar memasang earphone itu ditelinga nya.

“Lagunya bagus, tapi pasti kamu bakal lebih suka kalau aku yang nyanyi,” ucap Solar percaya diri.

“Mau dengar, tidak?”

“Boleh.” [Name] mengangguk seraya melepas earphone nya.

Solar mulai bernyanyi, dan [Name] fokus mendengarkan suara Solar yang terdengar merdu. Sedikit semburat merah muncul di pipi [Name] tanpa disadari keduanya.

•———||———•

... gadis manapun tidak ada yang bisa menolak pesonaku.

My Cool Darling || BoBoiBoy SolarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang