Titik takdirku 22

1.5K 57 3
                                    

Keesokan harinya, tepat pada pukul 08.45 waktu setempat. Shafa sudah di
buat gemas dengan sikap manja Gus Syam, seperti saat ini. Gus Syam tidak mengizinkannya beranjak dari tempat tidur. Padahal sebentar lagi, laki-laki itu akan berangkat ke kampus seperti biasa. Entah mengapa semenjak kedatangan Shafa, Gus Syam sedikit lebih manja dan cengeng

"Ihhhh nggak usah masak sayang, disini aja temani Mas tidur lagi," ucap Gus Syam masih memeluk Shafa yang berusaha terlepas dari pelukan 

"Mas, kalau Shafa tetap disini. Sebentar Mas sarapan apa? Lagian sebentar lagi Mas akan berangkat ke kampus kan? Emangnya nggak mau makan?" entah sudah berapa kali Shafa berkata seperti itu, menjelaskan selayaknya orang tua yang memberikan pengertian kepada sang buah hati yang sebentar lagi akan berangkat kesekolah

"Hm, yasudah kalau gitu. Kamu masak aja, tapi Mas bakalan tetap terus peluk kamu selama menyiapkan sarapan. Lagian Mas nggak bisa jauh-jauh dari kamu sayang," Gus Syam mengucapkan itu sudah selayaknya anak kecil berusia 5 tahun, Shafa sampai terheran-heran dengan perubahan sikap suaminya

Ekspresi Gus Syam saat ini begitu menggemaskan, dengan rambut yang berantakan dan senyum manisnya yang tidak pernah pudar, membuat Shafa ingin sekali mencubit pipi suaminya

o0o

Setelah menyiapkan sarapan untuk Gus Syam. Shafa kembali di buat repot karena suaminya itu tidak ingin berangkat ke kampus dengan alasan tidak bisa jauh dengan dirinya. Sungguh!! Jika Gus Syam bukan suaminya saat ini, maka gadis itu akan menghajar laki-laki itu karena telah membuat dirinya kesusahan

"Mas, nggak boleh gitu ya? Mas harus ke kampus. Kalau Mas nggak mau ke kampus hari ini, terpaksa sebentar malam Shafa akan kembali ke indonesia, meninggal Mas sendirian lagi disini," ancam Shafa berusaha terlihat marah

Gus Syam melihat mimik wajah Shafa yang terlihat sangat marah langsung saja memeluk istrinya, seakan-akan menyesal telah membuatnya  marah karena kelakuannya sendiri yang terlalu kekanak-kanakan.

"Yasudah, jangan marah ya sayang, Mas akan ke kampus hari ini. Jangan kembali ke Indonesia ya? Kamu harus temani Mas hingga lulus di sini," bujuk Gus Syam

Shafa hanya bisa mengangguk mendengar ucapan Gus Syam. Sangat lucu fikir Shafa. Ingin sekali ketawa namun niatnya harus tertunda sebentar agar sandiwaranya berhasil seratus persen. "Maaf ya Mas" batin Shafa

Sekitar lima belas menit bersiap-siap. Akhirnya Gus Syam telah rapi dan siap berangkat ke kampus. "Sayang, Mas pamit dulu ya, jangan bandel disini, kalau mau keluar dari apartement jangan lupa kabarin Mas," pesan Gus Syam

"Siap Mas! Shafa nggak akan bendel disini. Yasudah hati-hati di jalan, belajar yang benar sayang,"

"Siap istriku Shalihah ku, Assalamu'alaikum sayang," pamit Gus Syam, tidak lupa mencium kening sang Istri tersayang

"Wa'alaikumussalam Mas," Shafa mencium punggung tangan Gus Syam.

o0o

Di tengah perjalanan menuju kampus, seorang gadis seumuran dengan Gus Syam menghampiri laki-laki itu, kegiatan seperti itu sudah menjadi rutinitas gadis itu setelah kembali ke Kairo bersama Gus Syam. Gadis itu adalah Aisyah! Ya. Ning Aisyah seperti sudah di buta kan oleh rasa cintanya kepada sosok Gus Syam hingga tidak menyadari jika kelakuannya saat ini begitu memalukan serta merendahkan harga dirinya sendiri 

Seperti saat ini. Ning Aisyah akan menghampiri Gus Syam saat sedang berjalan menuju Kampus. Rasa malunya seakan-akan sudah hilang terhadap Gus Syam. Sudah menjadi rutinitas Ning Aisyah menghampiri Gus Syam lalu menawarkan bekal makan siang kepada Gus Syam. Hampir semua teman Gus Syam tau jika Ning Aisyah sering kali menawarkan makanan, dan  seringkali memaksa Gus Syam untuk mengambilnya

Tetapi bukan Gus Syam namanya jika mengambil bekal Ning Aisyah, beberapa kali Gus Syam menasehati Ning Aisyah untuk berhenti memberikan Ia bekal makan siang, namun semua itu seakan-akan hanya angin lewat bagi Ning Aisyah

"Assalamu'alaikum Gus Syam," salam Ning Aisyah dengan sangat bersemangat, tidak lupa menenteng tas yang berisi bekal makan siang untuk Gus Syam

"Wa'alaikumussalam Ning," jawab Gus Syam tetap fokus ke depan, tidak berniat menatap wajah Ning Aisyah

"Gus seperti biasa nih, saya bawakan bekal makan siang untuk Gus Syam, mohon Gus untuk kali ini di terima ya, untuk kali ini saja," mohon Ning Aisyah

"Mohon maaf Ning, saya telah membawa bekal sendiri buatan Istri tercinta saya," ucap Gus Syam sambil terus melangkah

"Istri? Bukannya Shafa sedang berada di indonesia Gus? Jangan bohong deh Gus! Dosa loh bohong," Ning Aisyah tampak kebingungan dengan ucapan Gus Syam

"Saya tidak bohong, Istri saya memang sedang berada disini. Dia sudah memutuskan menetap disini sambil menunggu saya lulus,"

Deg

Hati Ning Aisyah seakan-akan kembali patah mendengar kenyataan itu! Semua rencana untuk mendekati Gus Syam seakan hancur karena kedatangan Shafa di Kairo.

"Sial! Kenapa harus datang si!! Dasar gadis munafik!" batin Ning Aisyah, terus saja mengumpat dalam hati.

-Bekal buatan Ning Aisyah

-Bekal buatan Ning Aisyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Bekal buatan Shafa

Kalau kalian pilih yang mana? Jangan lupa komen dan Vote kawan-kawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau kalian pilih yang mana?
Jangan lupa komen dan Vote kawan-kawan.

Untuk part ini segini dulu ya.
Babay💞💕

INSTAGRAM AUTHOR: @hfshaaa16
Tiktok:

INSTAGRAM AUTHOR: @hfshaaa16 Tiktok:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa follow teman²

Titik Takdirku. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang