Perasaan

245 31 4
                                    

Kebahagiaan...

Apakah itu benar-benar ada, di kehidupan mereka, walau mereka seorang Idol.

Namun mereka tidak tahu apa artinya kebahagiaan.

Tidak ada yang bisa membuat mereka bahagia.

Hanya ada kesunyian dan kesepian yang bisa mereka rasakan.

Apakah ada seseorang yang mau menyelematkan mereka.

.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.
.

Au! Time!

Penulis : Hikaru

Selama membaca...

"Eh!! Riku pergi sementara?!" teriak Mitsuki terkejut

"Itu benar, Nanase kun harus mengurusi orang di rumahnya mungkin hanya 3 hari lagi dia akan kembali." ucap Banri

Mendengar itu Mitsuki pun merasa lega.

"Namun tanpa Rikkun, rasanya sangat sunyi." ucap Tamaki

Tiba-tiba muncul banyak orang, mulai dari Zool, Trigger dan Revale.

Namun...

"Apa hebatnya seorang penasihat seperti dia, dia itu hanya seorang penasihat saja." ucap Tenn

"Aku setuju itu." sambung Haruka

Tiba-tiba Tamaki menarik kerah baju milik Tenn. Karena perkataan Tenn yang begitu menyakitkan.

"Apa yang kamu tahu Tenten! Kamu saja tidak bertemu dengan Rikkun! Bisa bisanya kamu mengejeknya!" seru Tamaki tidak Terima

"Dan juga Isumin! Rikkun itu adalah orang yang sangat baik, bisa bisanya kamu berkata seperti itu."

Mitsuki dan Iori menahan Tamaki agar tidak terlalu emosi.

"Sejak kalian bertemu dengan penasihat itu, sifat kalian menjadi tidak profesional, sadarlah hal itu lebih dulu." sanggah Tenn

Mendengar itu Iori, Mitsuki dan Tamaki mulai tidak Terima mendengar itu semua.

"Kalau begitu Kujou san, apakah kamu tahu apa itu kebahagiaan?" tanya Iori ke Tenn

"Kebahagiaan? Bukankah kebahagiaan itu adalah ketika kita berjuang yang terbaik." balas Tenn

"Itu benar namun itu juga belum benar, Kujou san, Kebahagiaan bukan hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu benar namun itu juga belum benar, Kujou san, Kebahagiaan bukan hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan. Kebahagiaan adalah melakukan hal-hal yang bermakna. Nanase san, selalu melakukan sesuatu yang kami anggap tidak bermakna namun dari itu semua, kami menyadari kalau Nanase san sangat bahagia, bahkan melebihi kami sendiri, bahkan ketika aku masih sama seperti dulu, dialah yang mengajariku apa itu kebahagiaan, karena itu anda tidak boleh berkata yang macam macam soal Nanase san." ucap Iori kesal dengan panjang lebar

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang