🌿01. Terjadi Keributan🌿

228 51 34
                                    

                       ~Happy Reading~

Tiga sosok pemuda tampan memakai seragam olahraga sedang, berjalan menuju ke arah kantin sekolah. Siapa lagi kalau bukan Chocolatos bersama kedua sahabatnya bernama Alvian dan Dominggo. Mereka mencari perhatian sambil tebar pesona. Suatu keahlian Chocolatos bisa menarik perhatian para gadis yang ada di sekolah Bintaro High School terkenal sebagai berhati dingin dan cuek kepada semua orang. Chocolatos tidak terlalu tertarik dalam masalah percintaan.

Semua siswa sangat mengagumi sosok Chocolatos gaya yang begitu cool dan terlihat kece. Namun, beda lagi dengan gadis berambut pendek, menggunakan seragam putih abu-abu penampilannya agak sedikit berantakan. Tak seperti anak sekolah pada umumnya. Dia adalah Illa si tukang pembuat masalah, atau di sebut trouble maker nama julukan Illa dari teman-teman yang lain. Karena dia juga hobi berkelahi dengan siapa pun?

Illa mendengarkan sebuah percakapan antara Fika dan April membahas tentang Chocolatos. Tak ada angin ataupun hujan tiba-tiba Illa langsung tertawa. Semua yang ada di kantin menatap Illa penuh heran dan
menganggap itu adalah lelucon. Illa sangat malu atas kejadian tersebut. 

"Ganteng banget, Kak Chocolatos gayanya cool dan kece. Andai dia bisa jadi pacar dia selamanya pasti bahagia deh. Sayangnya gue bukan tipe wanita idamannya," puji Fika terlihat begitu antusias.

"Ya udah buruan makannya, bentar lagi masuk kelas. Gue mau mengerjakan tugas yang di berikan sama Buk Laras. Bisa-bisa nanti gue kenal hukum lagi. Gara-gara tidak
mengerjakan tugas sekolah," sontak April sambil menghentakkan kakinya.

"Chocolatos?" Seperti, nama merek makanan yang di jual Indomaret. " Illa menunduk kepalanya, menahan malu seolah-olah tidak terjadi apa-apa?

Ketika Illa hendak pergi ke kelas untuk menghindar dari masalah. Tiba-tiba ada seseorang menarik tangannya dari arah samping. Illa menoleh ke samping dia sangat terkejut dengan keberadaan

Ternyata dia adalah orang yang telah Illa hina di depan umum, Chocolatos sangat marah kepada Illa. Jika dirinya di jadikan bahan lelucon. Ia tidak terima dengan semua itu. Chocolatos membalasnya kembali dengan kata-kata menyakitkan.

"Woi lu tuh, si cewek pembawa sial, suka mencari masalah. Udah merasa cantik ya padahal enggak ada apa-apanya!" teriak Chocolatos terlihat emosi.

"Apaan sih, lo lepasin tangan gue." sontak Illa merasa sakit hati. Ketika Chocolatos telah menghina fisiknya.

"Gak mau, sebelum Lo menuruti permintaan dari gue sekarang. Jangan marah-marah nanti cepat tua. Gue tahu
lo mau kabur.  Sampai kapan lo seperti ini terus. Jadi Lo harus tanggung jawab jangan pengecut oke?" tanya Chocolatos sambil mengedipkan matanya.

Illa memilih untuk diam daripada harus berdebat dengan manusia berhati dingin seperti Chocolatos. Ia pun mendorong tubuh Chocolatos cukup kasar. Sehingga terjatuh ke lantai. Semua yang berada di kantin sangat terkejut. Melihat sikap Illa terlalu kasar terhadap Chocolatos. Ia pun langsung pergi meninggalkan Chocolatos bersama kedua temannya. Alvian hanya bisa mengelus dada sedangkan Dominggo menahan tawa, melihat Chocolatos terjatuh di dorong oleh gadis tomboi.

"Dasar pengecut awas, kalau ketemu akan gue hajar lo habis-habisan. Urusan kita itu belum selesai main kabur aja. Untung dia itu cewek. Kalau cowok bakal gue ajak taruhan balapan. Gue akan buat dia benar-benar jatuh cinta sama gue," gerutu Chocolatos sambil tersenyum sinis.

******

Gara-gara ulah Illa Alvin dan Dominggo juga ikut-ikutan menertawakan, Chocolatos di depan banyak orang.  Chocolatos merasa sangat malu semua siswa memperhatikan dirinya. Ia sangat kesal kedua sahabat tidak ada satupun membantunya. Bagi dia ini benar-benar sangat menyebalkan.

"Ngapain lo berdua ngerjain gue?" tanya Chocolatos penuh emosi.

"Bro, jangan marah gitu dong." Alvin menjawab dengan santai, bersiul-siul tidak jelas sambil menyisir rambutnya agak sedikit berantakan.

Lalu Chocolatos mengabaikan Alvin yang tengah berbicara padanya. Dia menjadi pusat perhatian seluruh siswa. Alvin agak kesal melihat sikap Chocolatos terlalu cuek kepadanya. Padahal dia hanya bercanda tidak bermaksud untuk mengejek. Alvin tidak pernah sakit hati dengan Chocolatos walaupun sikapnya terlalu cuek sebagai seorang sahabat yang baik. Dia menerima Chocolatos apa adanya. Walaupun si Chocolatos mengabaikannya. Alvin tetap menjadi teman sejati Chocolatos.

Alvin melanjutkan makan bakso bersama Dominggo tanpa mengajak, Chocolatos tak peduli jika menjadi bahan perbincangan oleh seluruh siswa. Alvin memperhatikan salah-satu seorang gadis cantik berambut panjang terurai tengah makan sendirian.

Ia langsung mengedipkan mata sambil mencari perhatian gadis itu. Akan tetapi sayangnya, Dominggo menghalanginya untuk menganggu adik kelas itu. Tahu sendiri Alvin sudah memiliki kekasih. Nah sikap buaya darat tidak akan pernah hilang sejak masih duduk di kelas sepuluh.

"Ingat Al itu, udah punya Rea. Jangan coba coba untuk menggoda gadis lain. Emang lo itu pacaran enggak cukup satu. Maunya pengen nambah terus. Kalau ketahuan Rea tamat riwayat lo Vin. Tahu sendiri kan dia itu orangnya galak dan positif." Dominggo memberi peringatan kepada Alvin.

"Gue pengen putus sih, dari Rea sudah bosan di cuekin mulu sama dia. Hubungan kami berdua hambar bagaikan, makanan tanpa garam. Rea itu orangnya kurang menarik wajahnya terlalu jelek," sontak Alvin dengan tersenyum sinis.

"Hush enggak boleh gitu, sama saja lo itu menghina ciptaan tuhan. Walaupun Rea cuek tapi setia juga. Lo itu jadi manusia tidak pernah bersyukur banget?" tanya Alvin sangat penasaran.

Dominggo hanya diam tidak menjawab percakapan Alvin, yang tengah membahas masalah hubungan asmaranya. Ia sedikit tersinggung dengan perkataan Alvin.  Lebih memilih tidak melanjutkan perdebatan itu.

"Dom dari tadi, gue perhatiin lo diam. Gue minta maaf sama lo ya. Gue udah terlalu ikut campur urusan pribadi lo.  Mulai hari ini gue tidak ikut campur lagi, tentang masalah hubungan Lo sama Rea," mohon Alvin dengan merasa bersalah.

"Santai bro, gue cuma bercanda. Udah Al jangan bahas Rea lagi? Gue udah muak sebaiknya ganti topik lain. Kita juga butuh hiburan suasana baru gitu," elak Dominggo sambil mendengus kesal.

"Lo lagi butuh hiburan ya, pas banget nih buat lo gue punya solusi. Gue jamin stres lo bakal hilang. Nanti malam kita ke clubbing dugem di sana banyak cewek cantik.  Nah selain cuci mata lihat yang bening." Alvin tersenyum mengejek Dominggo, sambil tertawa terbahak-bahak untuk kedua kalinya.

"Lo ngajak gue berbuat maksiat, tobat Vin sebelum terlambat. Gue masih anak baik baik otak lo korslet. Temanan sama lo enggak ada benarnya juga? Punya teman dua teman kok gini amat. Mau heran tapi mereka manusia setengah setan," imbuh Dominggo.

********

Chocolatos diam-diam mengikuti Illa dari belakang. Ia sangat penasaran tentang Illa gadis membawa masalah itu. Sesampai di kelas sepuluh IPS dua, Chocolatos datang mencegah Illa untuk masuk kelas. Ia tidak akan membiarkan Illa lolos begitu saja.

"Nah cewek udik lo tidak bisa, lolos dari gue sekarang? Lo harus terima hukuman akibat ulah lo sendiri. Jadi manusia itu harus punya rasa tanggung jawab," sontak Chocolatos yang sedang menghalangi jalan Illa.

"Wah benar-benar nih, orang mau ngajak gelut terus. Gue kasih pelajaran biar dia tahu rasa. Apaan sok ngatur pula kek dia paling berkuasa di sini? Sekali-kali lawan Kakak kelas tidak masalah," batin Illa terlihat geram lihat sikap Chocolatos.

Cinta Yang Tersimpang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang