🌿Chapter 06. Kesalahan Di Masa Lalu🌿

84 14 3
                                    

                     🌿Happy Reading🌿

Latihan basket sudah selesai semua para anggota membubarkan diri, hanya tersisa Chocolatos di sana masih merapikan baju ke dalam tas. Ada sosok seorang gadis cantik datang mendekatinya. Siapa lagi kalau bukan Fanny? Chocolatos hanya menatap Fanny dingin. Mungkin masih kecewa terhadap gadis itu.  Ia berusaha untuk dengan baik pada Fanny.

"Cho gue benar-benar minta maaf, malam Minggu kemarin. Gue gagal pergi nonton bioskop bareng lu. Gue tahu lu pasti kecewa banget enggak jadi nonton? Nanti kalau ada waktu luang. Gue bakal malam mingguan bareng lu mau ya," rayu Fanny sikap manja Fanny mulai muncul. Berharap Chocolatos bisa memaafkannya.

"Tak apa-apa kok, tapi gue udah janjian sama seseorang. Makasih atas tawarannya jangan terlalu berharap, sama manusia itu sangat menyakitkan sekali. Lebih baik lu fokus jadi modeling. Lelaki di luar sana lebih baik daripada gue ya kan," tolaknya secara halus tidak bermaksud, untuk menyakiti hati Fanny.

"Kok gitu sih ngomongnya, Cho kita udah lama saling kenal. Gua suka sama lu Cho sejak kelas sepuluh. Cuma lu cowok yang gue mau bukan lelaki lain. Menurut gue lu lelaki paling baik kok. Sampai mati pun gue tidak akan pernah menyerah," balas Fanny merasa percaya diri.

"Maaf cinta tidak bisa, di paksakan semua orang berhak menentukan pilihannya, dan berhenti untuk terlalu percaya diri. Sebaik nya lu pulang. Gue pengen sendirian tak mau di ganggu sama siapapun!"

Belum sempat berbicara Fanny sudah di usir oleh Chocolatos. Ia sangat kesal sikap Chocolatos terlalu dingin. Fanny penasaran
apa yang membuat Chocolatos, berubah begitu saja? Dulu dia mengenali Chocolatos orangnya ramah dan mudah bergaul. Pas waktu SMA Chocolatos menjadi pribadi lebih tertutup jarang berteman. Fanny masih ingat jika dia pernah jumpa, dengan gadis itu agak sedikit tomboi. Mungkin yang dia maksud Illa. Ia menerka-nerka bahwa Illa mempengaruhi Chocolatos.

"Pasti ini ulah cewek resek itu, kemarin dia sempat duduk bareng, si Chocolatos. Gue harus kasih dia pelajaran. Biar dia tahu rasa
tidak mempengaruhi orang lain," gerutu Fanny sangat jengkel kepada Illa, yang tidak tahu apa-apa.

Fanny melibatkan Illa terjadi perubahan Chocolatos dia tidak terima, cintanya di tolak oleh sang pujaan hati.  Ia mencari Illa ke seluruh lingkungan sekolah. Ternyata Illa duduk di depan perpustakaan. Lalu, Fanny datang menjambak rambut Illa. Tiada henti sampai dia benar-benar puas. Seperti orang sedang kerasukan setan. Illa tidak ingin melawan Fanny.  Ia berusaha bersikap lebih tenang agar, tidak terpancing emosi.

Bukan tidak bisa melawan hanya saja, Illa sangat malas mencari keributan di sekolah, biarkan saja Fanny menghajar dia sesuka hati atau semaunya. Seluruh murid sedang menyaksikan pertengkaran itu. Fanny tetap kekeh menyalahkan Illa tersebut. Padahal Illa sendiri tidak tahu apa-apa?

"Hai cewek murahan, suka banget lu ya merebut punya orang. Lu udah cuci otak Chocolatos. Benar-benar licik manusia kayak lu harus di kasih pelajaran," celah Fanny sambil tersenyum sinis.

"Oh ya punya bukti kah?" tanya Illa dengan sangat santai. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada dirinya.

Fanny hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan Illa dari kejauhan dia melihat Chocolatos menuju, ke arah perpustakaan
dia terlihat panik langsung menghentikan aksinya. Fanny tidak ingin Chocolatos  tahu perilaku dia yang sebenarnya. Dia sudah berbuat kasar sama adik kelas sendiri. Ia langsung pergi meninggalkan Illa masih berada di depan perpustakaan sendirian.

"Udah gila tuh cewek, tidak punya etika sembarangan bully orang. Gue harus cari tahu tentang dia. Sebelum itu kayaknya gue pernah lihat dia tapi, lupa di mana waktu terakhir ketemu dia," gerutu Illa sambil memikirkan sesuatu menahan sakit ketika rambutnya tiba-tiba di Jambak oleh Kakak kelasnya sendiri.

Sebagian murid  bubar satu persatu karena Fanny melarikan diri dari Illa. Tatapan sinis mereka tidak membuat, gadis tomboi itu dia patah semangat. Illa sangat santai dan tenang menghadapi Fanny, terlalu kasar padanya. Rasanya dia ingin membalas perbuatan Fanny. Sebab Illa tidak terima bahwa dia mempengaruhi Chocolatos.

*****

Sejak dari tadi Rea mondar mandir tidak jelas mengkhawatirkan keadaan, Illa dia tidak ingin terjadi sesuatu pada sahabat nya sendiri. Dia minta izin kepada teman teman satu tim musik. Beralasan pergi ke toilet padahal, ingin bertemu dengan Illa.

"Al gue izin ke toilet sebentar,"  ucap Rea sambil  tersenyum manis.

"Oke silakan, nanti ke sini lagi," jawab sosok pemuda berkacamata itu.

Rea pun keluar dari ruangan, menyusul Illa ke perpustakaan. Demi sahabatnya dia rela bolos tidak ikut kegiatan. Sebenarnya Illa itu udah berkorban banyak, untuk dirinya tapi Rea selalu menyakiti Illa. Anehnya Illa tidak marah dan menjauh. Rea merasa bersalah tidak bisa menjaga Illa.  Padahal dia selalu menjaga jarak, tidak ingin orang tahu mereka berdua berteman.

Entah dia malu punya sahabat seperti Illa? Lalu, Rea datang menghampiri, Illa masih merapikan rambut acak-acakan. Gadis tomboi itu hanya menatap Rea datar tidak seperti biasanya selalu tertawa? Ria benar benar curiga apa yang terjadi semuanya.

"La kok belum pulang sih!" ucap Rea dengan nada lembut.

"Iya Re rencanannya, gue ingin mengajak lo  pulang bareng. Sekalian kita berdua pergi shopping ke mall berdua. Makanya gue di sini nungguin lo. Tahu-tahunya lu masih sibuk sama kegiatan ekskul," balas Illa menahan tangisannya.

"Beneran nih atau cuma, bohongan? La itu rambut lo berantakan. Sebaiknya  lu cerita kalau ada masalah. Nah tepat dugaan gue pasti ada yang gangguin lu. Hayo jawab La jangan diam saja. Lu pernah janji tidak akan selemah dulu waktu SMP,"  ujar Rea sambil menggenggam tangan Illa terlihat gemetar itu bertanda dia sedang, tidak baik baik saja mengalami gangguan kecemasan.

Chocolatos berjalan di koridor mata tertuju melihat Illa dan Rea. Rasa penasaran ingin mengetahui persahabatan mereka berdua atau kehidupan pribadi Illa. Sejauh ini dia mengenali Rea cukup lama, hampir sekitar dua tahun lalu tidak mempunyai teman seperti Illa. Rea itu tipe orang selalu gengsi menghindari ketika orang lain bermasalah.

Chocolatos tidak terlalu yakin, Rea terlihat sahabat baik buat Illa. Ada keanehan dalam diri Rea belum dia ketahui. Ia harus mencari tahu siapa dalang di balik kasus pembulyan tersebut adik kelasnya. Chocolatos merasa sangat bersalah pada waktu itu. Dia sudah mempermalukan adik kelas menyatakan cinta depan umum. Kesalahan di masa lalu tidak pernah dia lupakan. Masih terngiang dalam ingatannya. Wajah adik kelas dia sakiti sama persis kayak Illa. Jika itu benar Chocolatos belum siap menerima semua kenyataan dalam hidupnya. Ia takut akan kehilangan Illa. Bagaimana caranya dia menebus kesalahan di masa lalu?

    
Pasti berat banget ya, Cho jangan pernah bosan untuk berbuat kebaikan, ataupun memperbaiki diri. Belajarlah dari sebuah kesalahan agar menjadi pribadi lebih baik lagi daripada sebelumnya. Tak selamanya masa depan itu buruk. Pasti akan pada waktu yang indah. Aku yakin kamu pasti bisa melakukan yang terbaik.

     Rencana aku pengen tamatin cerita ini secepatnya soalnya udah lama banget nih belum selesai. Nah aku cuma buat 15 bab biar lebih simple. Dulu pernah buat cerita itu kelebihan jumlah kata. Jadi terpaksa sebagian aku pangkas lagi. Aku jarang update terlalu lama juga, karena ceritanya sepi banget belum ada peminat. Perasaan dulu sebelum cerita cowok dingin booming aku pernah buat cerita tentang itu. Ada satu lagi taruhan untuk mendapatkan gadis dia cintai. Judulnya Taruhan Cinta, kalau aku update lagi kira-kira ngikutin pasar enggak yah.  Ada yang paling lucunya ide cerita menurut aku sih,  Husband Is Playboy tapi sekarang udah aku unpublik juga karena sepi peminatnya. Aku sering ganti akun watpad dulunya karena lupa kata sandi hp yang lama rusak. Sekarang mengembalikan akun lama susah banget. Sebagian ada cerita yang tamat tapi belum aku publik ke aplikasi watpad.  Dulu ada yang bilang kalau aku nyuri ide penulis lain ataupun cuma ikut-ikutan cerita yang trend. Maka dari itu cerita yang dulunya tidak jadi aku publik lagi.

                                                     

Salam

Ri May🌹

             





























Cinta Yang Tersimpang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang