03

622 61 2
                                    

Isa yang masih sibuk membersihkan beberapa tempat,melihat heeseung yang tengah berdiri di ujung sana,menyenderkan tubuhnya dengan tangan kanan memegang ponsel dan tangan sebelah kirinya memegang americano

Seperti nya heeseung masih menunggu Jake menyelesaikan hukuman nya

Seketika lampu di atas kepala Isa menyala,terbesit satu ide cimerlang di kepalanya

Ia pun berlari ke arah Jake

"Jake Jake Jake" ujar Isa panik membuat Jake kebingungan

"Kenapa?"

Dengan segera Isa langsung merogoh saku jas sekolah Jake, mengobrak-abrik nya sampai ia menemukan benda yang ia cari

"Gua balik duluan ya,pinjem motor lu, urgent bgt ini urgent" tanpa menunggu sang pemilik kunci mengiyakan ucapannya Isa sudah berlari duluan lalu mengambil tasnya dan pergi begitu saja,tanpa menoleh ke belakang untuk memikirkan Jake sedikit saja

"Yakkk Lee Isa,terus gua pulangnya gimana"teriak Jake yang masih bisa di dengar oleh Isa

"Naik bus atau apa seterah tpi ini urgent bgt,lu harus selesain dulu nyapu nya dan itu lama" jawab Isa dari sana Jake masih bisa mendengar nya

"Sorry ya Jake,gua bener-bener minta maaf,tapi ini bener-bener darurat,nanti motornya gua anterin ke rumah Luh"

Gadis itu mulai menjauh meninggalkan Jake yang masih mencerna kejadian barusan,menyudahi lamunannya itu, kemudian Jake mulai menyapu kembali




Masih memegang sapu di tangannya,sebuah tangan asing juga meraih sapu yang di pegang oleh Jake

Membuat Jake menoleh,memastikan bukan hantu yang sedang memegang sapunya

"Hukumannyabsudah selesai,kamu bisa pulang"

Tanpa membalas perkataan heeseung,Jake langsung melempar sapu itu ke sembarang tempat kemudian pergi mengambil tas nya dan berjalan santai menuju gerbang sekolah

•••

"Oh shit" Jake baru sadar ketika ia merogoh sakunya tak dapat menemukan kunci motornya

"Lee Isa......"

Kini Jake kebingungan harus pulang menggunakan apa, menunggu bus akan sangat lama,untuk bus berikut nya ia harus menunggu 2 jam lagi

Dengan sigap ia meraih ponselnya,mencoba menghubungi Isa berkali kali tetapi gadis itu sama sekali tidak mengangkat telepon,Jake masih terus mencoba sampai nomor Isa benar-benar tidak aktif

Disana heeseung melihat Jake yang kebingungan,namun ia mulai abai ia terus berjalan menuju parkiran tanpa menghiraukan adik kelasnya itu

Bahkan sampai heeseung mengeluarkan motornya dari parkiran,Jake masih terduduk di halte  bus, heeseung tidak tau apa yang di lakukan lelaki itu, namun lelaki itu terlihat cukup lelah,mungkin karena melakukan hukuman tadi,heeseung menjadi kasihan melihatnya

Ting
Ting
Ting

Notip pesan dari ponsel heeseung terus berbunyi,ada pesan dari nomor yang tidak di kenal

+628399......
|Permisi kak,maaf sebelumnya,ini Isa kelas 11A
|tadi Isa pulang duluan,pakai motor Jake,Isa ada urusan mendadak
|Isa gak bisa balik lagi ke sekolah buat jemput Jake,Jake pasti lagi nunggu bus,bus masih 2 jam lagi
|Kak heeseung Isa boleh minta tolong gak?
|Tolong kasih Tebengan ke Jake ya
|Isa mohon
|Ini mulai mendung sebentar lagi hujan
|Isa merasa bersalah bangat sama Jake
|Alamat rumah Jake 
|Perumahan Encluster jln.mawar RT 015 Rw 005 no.27
|Terima kasih kak heeseung

Heeseung masih memandangi bubble bubble pesan dari hpnya,siapa sangka Isa menghubungi nya untuk meminta tolong mengantarkan Jake pulang

Lagi pula dari mana Isa bisa mendapatkan nomor ponselnya

Biarkan lah itu menjadi urusan nanti,saat ini ia harus menghampiri Jake,menawarinya tumpangan untuk pulang

Lagi pula heeseung merasa bersalah karena ia memberi hukuman pada Jake, membuat lelaki itu kini dalam kesusahan

"Jake ayo pulang,ini sudah mendung, hampir hujan,Isa tidak akan menjemput kamu di sini,tadi ia menghubungi saya untuk memberikan tumpangan,jangan menolak saya mohon,saya juga minta maaf karena saya kamu harus berada di situasi seperti ini sekarang"

Heeseung benar-benar tidak membiarkan Jake untuk berbicara

"Gua bisa pulang sendiri" ujar Jake kemudian mulai berjalan meninggalkan heeseung

Kemudian heeseung turun dari motornya,mengaitkan helm pada Jake dengan lembut,kemudian menarik tangan Jake untuk menghampiri motornya

"ayo"

Jake masih terdiam

"Naik"

masih diam...

"Naik Jake sim"

"Jika kamu tidak mau naik,baik saya tidak akan memaksa,tapi jangan salahkan saya jika kamu bisa pulang lebih telat lagi dari ini,ditambah lagi sepertinya akan hujan"

"Jake sim,jangan bertingkah seolah tidak ada yang mengkhawatirkan mu di rumah"

Jake masih terdiam masih mempertahankan sifat egonya

"Jaeyun....."











Tbc

The shipperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang