Membantu Petani

28 3 0
                                    

Sebelum Pukul 4 dini hari Team adventures sudah pergi ke rumah petani tersebut dan tidak terduga, Jiye, Soojin, Jung a yang di tugaskan sebagai mata mata mengunci pintu rumah petani tersebut

Jiye: Apakah ini sudah dikunci rapat (Memegang gagang pintu)
Soojin: Iya, seperti sudah terkunci rapat, dan aku juga sudah mengunci jendelanya biar dia tidak bisa keluar (Menunjuk Jendela yang dia kunci)
Jung a: Bukan kah ini terlalu kejam, untuk seorang petani yang miskin ini, dia kan bekerja untuk mencari nafkah kenapa kita malah menghalangi nya (Menangis)
Soojin: Iya juga ya...., kalo kita tidak membiarkan orang ini keluar dari rumah, dia tidak makan karena kita menghalangi nya bekerja, sama saja kita yang membunuhnya (Memikirkan nasib petani itu)
Jiye: Kalian ada benarnya juga, tapi jika kita melepaskan nya dia akan dibunuh oleh orang misterius itu dan yang kelaparan istri dan anak anak nya (Tegas)
Soojin: Iya juga ya...., tapi aku bingung harus mengikuti saran siapa, apakah saran Jung a atau saran Jiye (Menunjuk Jiye dan Jung a)

Tiba tiba soojin mendapatkan ide yang sangat hebat dan tidak terduga bahwa ide nya itu menggunakan fakta yang ada

Soojin: Hei Jiye, bukan kah orang itu tidak kesawah pada jam 4, sesuai fakta yang ada, para petani biasanya pergi kesawah minimal jam 5, bukan jam 4, berarti orang misterius itu akan membunuh nya dirumah bukan di sawah (Mengeluarkan pendapat nya)
Jiye: Iya juga sih, apakah dia akan membakar rumah ini?? (Tanya dan terkejut)
Jung a: Seperti nya benar rumah ini akan dibakar, karena aku mencium bau minyak tanah yang sudah di siram pada saat tengah malam (Mengendus bau minyak tanah di rumah itu)
Soojin: Jiye cepat buka pintu dan jendela nya, kalau rumah ini terbakar, asap yang berada di dalam rumah ini akan terjebak dan pada saat orang itu ingin menyelamatkan diri, pasti tidak akan bisa karena pintu dan jendela terkunci (Mencoba membuka kayu yang telah di paku Jiye di depan pintu)

Tiba tiba ada angin yang bertiup dari arah selatan yang membuat soojin, Jiye, dan Jung a merasakan keanehan

Jung a: Hei teman teman, kenapa ada angin yang bertiup pada arah selatan, seharusnya angin nya bertiup ke arah barat (Mencoba merasakan angin itu)
Jiye: Betul kata mu Jung a, angin nya sekarang bertiup di arah barat, bukan selatan, apakah itu adalah orang misterius itu yang baru saja lewat (Kebingungan)
Soojin: Woi..... Kalian mau membantu atau menunggu rumah ini terbakar sih (Teriak sambil mencoba membuka pintu)

Tiba tiba muncul percikan api yang berada diatas atap, dan api semakin membesar, percikan api itu mengenai tangan Soojin yang sedang berusaha membuka pintu

Jiye: Soojin pergi dari sana...... Kau tidak mau celaka bukan (Teriak)
Soojin: Aku rela mati sebagai pahlawan, daripada hidup sebagai pecundang (Berusaha membuka pintu)
Jung a: Soojin ada benar nya juga, ayo kita selamatkan orang itu (Mengambil batu dan berlari)

Jung a melemparkan batu itu ke arah kaca yang terkunci dan kaca itu seketika pecah

Soojin: Jiye kau buka pintu ini, aku akan masuk ke dalam dan menyelamatkan orang itu (Lari dan masuk lewat jendela yang di pecahkan)
Jiye: Soojin......... (Teriak dan menangis)
Soojin: Sudah kuduga anak dan istrinya sedang pingsan, aku harus membawa anak nya keluar dulu, setelah itu baru istrinya (Menggendong anak itu keluar)
Jung a aku serahkan anak ini kepada mu (Memberikan Jung a anak itu)
Jung a: Baiklah (Mengambil anak itu dari jendela)
Jiye: Soojin kumohon jangan pergi lagi...... (Menangis)
Soojin: Jiye, bawa istri petani ini pergi jauh dari tempat ini (Memberikan istri petani itu)
Jiye: Baiklah soojin tapi berhati-hatilah (Mengambil istri petani itu)

Soojin mengabaikan kata kata Jiye dan langsung pergi lagi, dan mencari petani itu, dia menemukan petani itu dan seorang nenek nenek yang pingsan

Soojin: Kasihan nenek ini, aku akan membawanya keluar dulu (Mengangkat nenek itu keluar)
Jung a: Soojin aku sudah membawa anak itu ke Charlene untuk diobati (Teriak di jendela)
Soojin: Baiklah Jung a, sekarang bawa nenek ini pergi jauh dari tempat ini juga (Memberikan nenek itu ke Jung a)
Jung a: Baiklah, aku mengandalkan mu Soojin (Mengambil nenek itu dari jendela)
Soojin: Tinggal petani ini (Mengangkat petani itu dan pergi ke arah jendela)
Jiye kali ini aku mengandalkan mu membawa petani ini pergi dari rumah ini (Memberikan petani itu kepada Jiye)
Jiye: Baiklah Soojin (Mengambil petani itu dan pergi menjauh dari rumah itu)

Soojin pun ingin keluar dari rumah itu tapi kakinya terjepit di bagian rumah yang telah terbakar

Soojin: Teman teman tolong aku...... (Teriak Soojin sambil mencoba melepaskan kakinya yang terjepit itu)
Syukurlah lepas juga (Sambil mencoba lompat di jendela)
?? : Hei... Kau tidak bisa keluar dari sini (Menyemprotkan gas tidur)

Soojin pun pingsan karena bau gas itu, dan orang itu melarikan diri, dan tiba tiba rumah itu roboh dan soojin di timbun oleh reruntuhan rumah itu, Jiye dan Jung a kembali ke rumah itu dan melihat rumah itu sudah hancur menjadi abu

Jung a: Jiye, Soojin dimana?? (Melihat sekeliling)
Jiye: Apakah Soojin belum keluar dari tempat itu (Berlari ke abu rumah itu)
Jung a: Jiye...... Tunggu aku..... (Berlari menghampiri Jiye)
Jiye: Soojin dimana kau....... (Menggali abu itu)
Jung a: Hei Jiye aku menemukan Kacamata ini di dekat abu rumah itu, seperti nya kacamata ini milik Soojin dan terjatuh keluar pada saat dia mencoba keluar dari rumah itu (Memberikan kacamata milik Soojin ke Jiye)
Jiye: Apakah Soojin sudah menjadi abu (Menangis dan mengambil kacamata milik Soojin)
Leon Raymond: Ada apa, apa yang terjadi (Berlari menghampiri Jiye yang sedang menangis)
Jiye: Ini semua salah mu, kenapa bukan kau saja yang mati, kenapa harus soojin, karena kau 4 team kita sudah mati, dan kau sudah membuat team ini menangis (Mendorong Leon hingga membentur pohon)
Leon Raymond: Jiye maafkan aku, karena aku Soojin mati (Berlutut pada Jiye)
Jung a: Hei Leon ini juga bukan salah mu kok tapi salah kami berdua karena meninggalkan Soojin sendirian di rumah itu (Menenangkan Jiye yang marah)
Conan Edogawa: Alele...... Kenapa ada semprotan gas tidur di dekat kacamata Soojin yang terjatuh (Menunjuk Semprotan gas tidur)
Hyunwoo Kim: Tau dari mana kau bahwa kacamata nya jatuh disitu, kita kan baru datang, yang tahu dimana kacamata itu jatuh kan hanya Jung a (Menunjuk muka Keren nya)
Conan Edogawa: Aku memang tidak mengetahui dimana kacamata itu jatuh, tapi didekat semprotan itu ada bekas seperti gagang kacamata yang sudah terbakar setengah (Memperlihatkan bekas gagang kacamata itu)
Hyunwoo Kim: iya deh, aku mengaku, kau serba tau (Marah)

Tiba tiba seperti biasa orang misterius itu menelpon lagi, dan kali ini Jiye mengambil Telepon Leon dan mengangkat nya

Jiye: Hei kau kembali kan Soojin (Teriak dengan Nada tinggi)
?? : Hei Nyonya, aku ingin berbicara dengan Ketua team adventures, bukan kepadamu (Berbicara di telepon)
Jiye: Kau pikir aku peduli, kau ingin bicara dengan siapa, pokoknya harus aku yang berbicara dengan mu (Teriak )
?? : Baiklah jika kau memaksa ku, aku akan memberikan mu petunjuk yang mudah karena kau seorang wanita (Berbicara di telepon)
Jiye: Jadi, kau meremehkan ku ya... (Teriak)
?? : Tidak kok, aku malas basa basi langsung saja aku berikan petunjuk jangan lupa di catat (Berbicara di telepon)

Petunjuknya:
Aku seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi, aku biasanya bekerja dengan sabar menghadapi anak yang nakal, aku di beri julukan "Pahlawan tanpa tanda Jasa".

?? :aku akan beraksi pada pukul 3 malam, 32 menit, 15 detik, 01 miliki second, itu saja petunjuk yang dapat ku berikan padamu, semoga berhasil nona kecil (Mematikan telepon)
Leon Raymond: Jadi, apa yang dikatakan orang misterius itu kepada mu (Bertanya dan mengambil ponselnya dari Jiye)
Jiye: Aku tidak tahu, tapi aku sudah merekam percakapan ku dengannya, pecahkan lah petunjuk nya jika kau memang hebat (Memalingkan wajah)
Leon Raymond: Baiklah aku akan mendengarkan nya dan mencatat nya (Memasang Headset di telinga nya)
Ini dia Shinichi pecahkan lah petunjuk nya (memberikan kertas petunjuk yang telah di catat nya)
Conan Edogawa: Ini mah gampang sekali Leon (Melihat kertas yang diberikan oleh Leon)
Leon Raymond: Iya aku tahu kau memang pintar (mengangguk)
Conan Edogawa: "Aku seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi" Maksudnya adalah orang ini sangat pintar wawasan nya, "aku biasanya bekerja dengan sabar menghadapi anak yang nakal" Maksudnya adalah Orang ini juga baik hati tapi kadang orang ini juga galak jika anak anak itu nakal sekali, "aku di beri julukan "Pahlawan tanpa tanda Jasa"." Maksudnya adalah orang ini pahlawan tapi tidak memiliki tanda jasa, dia membuat orang bodoh jadi pintar, dan dia adalah Guru (Menunjuk ke depan)
Leon Raymond: Baiklah Shinichi, ayo kita kembali ke markas dan memikirkan rencana selanjutnya (Masuk ke dalam mobil)
Conan Edogawa: Baiklah Leon (Masuk ke dalam mobil)

Mereka semua pun kembali ke markas dan pada saat malam hari betapa terkejut nya Hari, dia memimpikan 4 orang teman nya yang sudah mati itu yang sedang minta tolong kepada nya

Bersambung.....

Kembalikan Teman Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang