Menyelamatkan Dokter

33 2 0
                                    

Sebelum pergantian hari pada jam 12 malam, mereka semua pergi ke rumah sakit dan untuk menghilangkan kecurigaan dia membawa tubuh Kaito dan Hyun ke rumah sakit, dan berpura pura bahwa mereka berdua masih hidup, walaupun mereka sudah tahu mereka sudah mati

Hari Koo: Leon apakah para dokter itu tidak curiga, kalau kita membawa mayat (Ketakutan)
Leon Raymond: Tenang saja Hari, kalau dia bertanya, Jawab saja "kami tidak tahu apa apa, mungkin saja mereka mati di perjalanan" Setelah itu kau pasang muka sedih (Menjelaskan)
Hyunwoo Kim: Tapi, kenapa harus tubuh mereka?? (Tanya)
Leon Raymond: Itu karena Tubuh Gaeun hilang di dalam lubang hitam, Tubuh Soojin sudah menjadi abu, Tubuh Ian sudah menjadi abu juga, Hari tidak ingin membawa tubuh adiknya, dan tubuh Heewon tidak dapat dijadikan penyamaran untuk masuk ke rumah sakit (Jelas)
Hyunwoo Kim: Kenapa tubuh Heewon tidak bisa dijadikan penyamaran (Kebingungan)
Leon Raymond: Karena kita akan ketahuan berbohong, karena kepala dan tubuh Heewon kan terpisah, Maka dokter pun tahu bahwa kita hanya membawa pasien yang sudah mati (Tegas)
Hyunwoo Kim: Oh.... (Mengangguk)

Mereka semua pun sudah sampai di rumah sakit, tapi sebelum masuk ke rumah sakit mereka menghilangkan bau mayat dari tubuh mereka, agar terlihat masih baru baru mati

Leon Raymond: Dokter..... Cepat.... Tolong teman kami.... (Drama)
Suster: Cepat naik kan pasien ke atas sini (Mendorong tempat tidur yang memiliki roda)
Kanglim Choi: Semoga saja Drama kita tidak di curigai (Di dalam hati)
Hyunwoo Kim: Waw.... Berat juga ya.... (Mengangkat tubuh Hyun)

Suster nya pun membawa Pasien itu ke ruang ICU dan para team adventure mengawasi gerak gerik mencurigakan orang sekeliling

Hyunwoo Kim: Seperti nya tidak ada yang aneh (Berbisik)
Shinbi: Hari.... Aku susah bernafas (teriak di dalam tas Hari)
Hari Koo: Jangan ribut Shinbi nanti kau ketahuan (Menahan tas nya agar tidak bergerak)
Jubi: Iya tuh... Dasar Shinbi, sudah tahu kita tidak boleh terlihat oleh orang banyak, masih saja kau mengeluh (Berbicara di dalam tas)
Hyunwoo Kim: Hei Jubi kumohon jangan bicara... Tas nya bergerak jika kau berbicara (Menahan tas nya agar tidak bergerak)
Conan Edogawa: Hei semuanya aku tahu kalian mau masuk ke ruang manager rumah sakit ini kan (Berbisik)
Kanglim Choi: Iya itu benar sekali (Berbisik)
Conan Edogawa: Kalau begitu ayo cepat kita kesana, aku tahu jalannya di mana (Berbisik)
Hari Koo: Bagaimana kalau ada yang tahu bahwa kita pergi ruang manager (Berbisik)
Conan Edogawa: Kalau begitu aku akan mengalihkan perhatian mereka agar tidak melihat kalian masuk ke ruang manager (Berbisik)
Hari Koo: Baiklah kalau begitu (Berbisik)

Mereka semua pergi ke ruang manager dan ternyata ada dokter yang masuk ke ruang manager

Hari Koo: Oh tidak, ada dokter lain di dalam sana (Berbisik)
Conan Edogawa: Serahkan ini semua kepadaku (Berbisik sambil masuk ke ruang manager)
Dokter: Hei nak kenapa kau masuk ke sini (Bingung)
Conan Edogawa: Paman..... Aku mau permen.... Kumohon..... (Berpura pura sebagai anak kecil)
Dokter: Baiklah, aku tidak mungkin menolak anak imut ini (Mengelus kepalanya)
Conan Edogawa: Ah.... Paman...... Aku mau mencoba duduk di atas sana.... (Berpura pura sebagai anak kecil di depan manager)
Manager: Eh... Nak kau mau duduk disini (Tanya)
Conan Edogawa: Iya, kumohon paman.... (Berpura pura sebagai anak kecil)
Manager: Baiklah (Beranjak dari tempat duduknya dan mengangkat Conan naik ke kursi)
Leon Raymond: Waw.... Shinichi hebat sekali (Cemburu)
Kanglim Choi: Leon apakah kau cemburu... (Mengejek Leon)
Leon Raymond: Tidak kok (Cuek)

Conan berpura pura jatuh dari kursi dan berpura pura menangis, dia meletakkan darah palsu di kakinya

Conan Edogawa: Eeee...... Paman..... Sakit sekali..... (Berpura pura menangis)
Dokter: Eh... Nak jangan menangis (Menenangkan)
Conan Edogawa: Paman berdua harus tanggung jawab..... Kakiku berdarah paman..... (Berpura pura menangis)
Dokter: Baik aku akan membawa mu ke ruangan ku (Menggendong Conan dan pergi dari ruangan manager)
Manager: Dasar anak kecil, kadang aku tidak paham mereka (Duduk ke tempat duduk nya)
Leon Raymond: Sepertinya ini saatnya (Masuk diam diam ke ruangan manager)

Kembalikan Teman Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang