Nunew terus-terusan memikirkan ucapan Zee semalam, memutar kembali memori bagaimana setiap pertemuannya dengan sang Pangeran, mengingat banyak rencananya yang harus gagal, seakan memang Tuhan tidak merestui itu.
"Ha, benar kan," ujar sebuah suara dengan nada bahagia. "Apa yang kau lakukan disini, berry? Ingin menemuiku seperti Omega yang lain?"
Nunew meloncat kaget dengan teriakan keras ketika dia mendongak dan melihat Pangeran Zee berdiri diantara pohon besar yang tengah dijadikannya sebagai tempat bersantai sambil menikmati hamparan bunga yang bermekaran. Alpha itu mengenakan baju putih yang diselipkan ke dalam celana panjang hitam. Lengan bajunya digulung sampai siku, dasinya yang terlihat sudah ditarik paksa.
"Apa yang kamu lakukan di sini!?" Nunew berteriak, meletakkan tangannya di jantungnya yang berpacu, wajahnya jelas menampilkan ekspresi kaget. Ia bahkan tidak sempat mengontrol feromonya.
Zee menyeringai, memilih untuk duduk di samping Nunew yang tengah duduk bersandar pada pohon, ia menoleh sejenak dan menatap Nunew dengan senyuman tipis. "Sekali lagi berry, aku adalah Pangeran Istana ini. Ini rumahku." Matanya mengamati Nunew dengan penuh apresiasi dan baju berwarna soft brown yang menggemaskan yang membuatnya terlihat manis, Pangeran meneguk ludahnya frustasi; aroma feromon berry yang menenangkan bercampur dengan aroma bunga yang bermekaran membuat otaknya tidak bisa berfungsi dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Selection | ZEENUNEW
Fanfiction"This isn't game anymore, Zee." Nunew Chawarin hanya ingin fokus membuktikan bahwa saat ini dunia tidaklah sama seperti fikiran kolot yang telah di tanamkan selama ratusan tahun- bahwa Omega berada pada bagian terbawah. Namun menjadi salah satu ora...