01. Keraguan hati

8 2 0
                                    

"Takdirmu dan takdirku telah di tulis dengan sempurna oleh yang mahakuasa, jika memang aku yang berjodoh denganmu maka wanita manapun tidak akan mampu menggeser posisiku"

                                       ***

Seorang lelaki berdiri di atas balkon kamarnya, dengan tatapan tajam lurus kedepan memperhatikan seorang gadis yang tengah berbicara dengan satpam rumahnya sembari tersenyum ramah. Di tangan kanan gadis itu menenteng satu kresek yang berisi entah apa.

Lelaki itu terus saja menatap kearas gadis itu hingga gadis itu melangkah dan memasuki rumah nya. Jari telunjuk dan jari tengah nya mengapit sebuah rokok pada tangan kanannya yang tersisa setelahnya. Lalu mengarahkan rokok tersebut ke bibirnya untuk di hisap kembali sebelum akhirnya bibir itu tersenyum miring dengan rencana yang telah ia susun sempurna selama dua beberapa tahun ini yang akan terwujud dalam waktu dua hari lagi.

Dia menjatuhkan rokok yang ada di tangannya ke lantai lalu menginjaknya agar rokok tersebut segera mati dan asapnya tidak segera hilang karena gadis yang ia lihat di gerbang rumahnya tadi akan segera masuk ke kamar ini.

Pintu kamarnya terbuka, lalu seseorang masuk dengan membawa nampan di tangannya dan berjalan mendekati nakas di samping tempat tidurnya.

"Sayang ini udah aku bawain makanan kesukaan kamu ayo sini makan katanya tadi kamu tadi laper ".Ucap gadis dengan rambut sebahu itu pada sang kekasih dengan mengerucutkan bibirnya karena kekasihnya itu tidak kunjung mendekatinya.

"Simpan saja disana dulu soffiyah ,nanti makan" ucap lelaki itu pada gadis yang ia panggil soffiyah beberapa saat lalu.

"Kalo nanti yaa keburu dingin van , sekarang aja iss .. tadi aku harus antri loh buat dapetin ini masa kamu mau anggurin aja satenya"

"Aku gak myuruh kamu tadi buat bawain makanan itu bahkan aku juga gak nyuruh kamu buat kesini " Ucap lelaki itu tak suka pada gadis yang tengah duduk di atas ranjangnya itu.

"Humm aku kangen sama kamu tarus aku kesini deh, pas di jalan aku ngeliat ada yang jualan sate Padang aku keinget kamu jadi aku beliin."

Lelaki dengan nama Revandra itu hanya diam mendengarkan ucapan gadis itu tanpa berniat membalasnya lagi. Ia masih betah berdiri di balkon itu sembari memperhatikan jalanan kota metropolitan Jakarta yang sangat padat padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Soffiyah berjalan mendekati lelaki yang telah menjadi kekasihnya selama dua tahun belakangan ini. Dia berdiri di sebelah laki laki itu sebelum akhirnya menoleh dan memperhatikan wajah tampan itu dari jarak yang cukup dekat.

Ia masih tidak menyangka bahwa lelaki itu adalah kekasihnya yang dia hari lagi akan menyandang status sebagai suaminya. Di saat perempuan lain sangat banyak menyukai nya tapi kenapa laki laki itu memilihnya? bukankah itu sangat aneh? menurut soffiyah sangat aneh.

"Sebenarnya kamu serius ga sama aku?" ucap soffiyah tiba tiba dan langsung mendapat tatapan tajam dari laki laki di sampingnya.

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Tidak ada, aku hanya ingin tau saja. Secara di luar sana banyak gadis yang begitu menggilaimu ,jauh lebih cantik , berpendidikan tinggi tapi kenapa kamu memilih aku yang tidak ada apa-apanya ini?"

" Memangnya kalau aku bersama mu harus ada apa-apanya begitu?" tanya laki laki itu bingung.

"Yaaa tidak juga sih" gadis itu bingung sendiri dengan apa yang di katakannya. Perempuan memang seribet itu, batin Revandra sambil menggeleng kepalanya pelan karena melihat tingkah kekasihnya itu.

SoffiyáhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang