5 Why Are You so Bad?

70 6 0
                                    

Senyum Renjun tak pernah luntur sedari tadi, begitu ia baru pertama kali membukanya, hingga dia sudah selesai mengumpulkan semua nyawanya yang berkeliaran.

Renjun terus tersenyum, dan mengangumi berapa indahnya otot perut milik Haechan. Gak nyangka kalau temannya yang sangat rese ini, mempunyai otot perut yang sangat bagus. Padahal Haechan kalau makan ini kayak babi. Banyak banget.

Bahkan saat ini dia sudah mengelus otot perut Haechan yang ada 8, dan berbentuk kotak. Atau yang sering di kenal dengan sebutan ABS.

Semburat merah langsung menjalar di pipi-nya begitu mengingat kejadian yang baru saja ia alami.

"Ck! Pasti enak banget jadi perempuan Haechan nanti! Dia bisa merasakan ciuman yang sangat enak, dan juga handal dari Lee Fucking Haechan." Dengus Renjun sebal, ketika teringat bahwa Haechan yang nantinya akan mempunyai kekasih.

"Aish! Kenapa payudara Haechan unu berbentuk kotak? Beda sekali dengan punya-ku." Seru Renjun, yang sudah menghilangkan kekesalannya kepada Kekasih Haechan nanti.

"Dia sangat meledek-ku!" Geram Renjun, yang langsung mengangkat wajahnya dari dada bidang milik Haechan.

Terlihat wajah tampan Haechan yang tengah tertidur. Terlihat seperti pangeran tampan yang sedang tertidur pulas, dan butuh sebuah ciuman untuk membangunkan-nya.

"Kau tau? Kau adalah pria terjahat yang pernah aku kenal." Seru Renjun, yang saat ini sudah menyamakan wajahnya dengan wajah Haechan. Bahkan Renjun sudah menaruh salah satu tangannya di pipi Haechan. Ya walaupun cuma sebentar, karena takut membangunkan Haechan.

"Kau tau kalau aku sangat mencintai diri-mu? Tapi kenapa kamu malah mendekati banyaknya wanita, dan tidak marah ketika aku menjalin kasih dengan Mark?" Sambung Renjun, yang sudah memberingsut kesal.

"Tapi kau tenang saja! Aku bukan wanita yang mudah menyerah. Aku tipikal orang yang harus terpenuhi, apapun yang aku inginkan." Tambah Renjun.

"Aku tidak akan terlalu keras untuk mendapatkan dirimu. Tapi aku akan pastikan kalau kau akan berusaha keras dalam mendapatkan diriku." Entah darimana keberanian Renjun. Sampai-sampai ia berkata seperti ini. Bahkan dia lupa kalau dirinya telah memiliki Mark di dalam hidupnya.

"Kau tau? kalau aku itu orang yang tidak mudah menyerah dalam permainan? Kau tidak akan pernah menang Lee Haechan. Aku yang akan memenangkan permainan ini. Kita lihat seberapa besar, dan seberapa lama gengsi yang akan kau pertahankan." Gumam Renjun.

Sepertinya Renjun ini sudah gila terhadap Haechan. Ia terlihat sangat bersih keras dalam mendapatkan Haechan. Serta mengusir hama yang sama sekali tidak pantas untuk menjadi pendamping hidup Haechan.

"Kenapa kau lebih memilih dengan banyak wanita, daripada aku sih?" Pertanyaan yang akhirnya keluar dari mulut Renjun.

Renjun sudah sering menanyakan hal ini pada batinnya sendiri. Apa yang di cari Haechan, sampai-sampai lebih memilih wanita-wanita itu, daripada dia yang sangat menggemaskan?

"Apa selera kamu itu yang tepos, tinggi seperti jalangkung, sama putih seperti bihun?" Tanya Renjun.

"Kalau begitu, aku akan mengubah selera kamu yang terlalu rendah itu!" Sambung Renjun, yang saat ini sudah menyeringai.

"Kau akan jatuh cinta kepada-ku. Akan--"

"LEE HAECHAN!" Teriakan seseorang, yang sukses membuat Renjun memberhentikan omongannya.

Bukan! Bukan Renjun yang tiba-tiba berteriak, karena Haechan yang bangun dari tidurnya. Justru dia yang tidak mau Haechan bangun karena teriakan itu. Ia langsung pergi dari kamar Renjun, karena takut Haechan memergoki dirinta.

Sampai di balkon kamar Haechan. Renjun langsung berjalan ke samping, melompati pagar pembatas, dan langsung memegang pagar pembatas yang ada di balkon kamarnya.

Yup, kamar Renjun dan Haechan itu bersebalahan. Jadi tidak heran kalau misalkan Haechan keluar masuk kamar Renjun.

Bukan hanya untuk bertemu Renjun, melainkan untuk berkunjung ke kediaman Huang. Haechan sukses membuat kediaman Huang seperti tidak mempunyai pintu utama, karena Haechan selalu menggunakan kamar Renjun sebagai akses berkunjung.

Sedangkan Haechan langsung terbangun dari tidurnya, ketika seseorang menimpuk dirinya pakai bantal, dan tepat mengenai wajahnya.

"Yak! Cepat bereskan kamar-mu yang seperti gubuk ini!" Titah orang itu.

Haechan menatap orang yang ada di hadapannya dengan tatapan jengkel. Hendery, orang yang baru saja kembali ke dalam rumahnya.

Hendery itu merupakan kakak Haechan. Anak pertama dari Lee Johnny dan Ten Lee.

Hendery memang sudah lama tinggal di China. Orang tua mereka mengirim Hendery ke China tempat kelahiran Hendery agar dirinya bisa mengusai bahasa di sana.

Keluarga Haechan itu keluarga yang negara kelahirannya berbeda-beda, dan sering di sebut keluarga manca negara.

Appa-nya yang keturunan Korea-Amerika, dan besar di Chicago. Ia menguasai beberapa bahasa seperti Inggris, Korea, Spain. Eomma-nya yang keturunan Thailand yang sangat handal, dan mengusai beberapa bahasa. Seperti Thailand, Korea, China, Inggris, dan Jepang. Hendery sang kakak pertama, yang lahir dan mempunyai kebangsaan Makau, menguasai berbagai bahasa. Seperti Katon, China, dan Inggris.

Sedangkan Haechan? Ia lahir, dan mempunyai kebangsaan Korea, dan hanya bisa berbahasa Korea. Maka dari itu Haechan suka bingung kalau keluarganya tiba-tiba berbicara dalam bahasa Inggris.

Haechan pernah mengikuti les bahasa. Baik itu bahasa Inggris, bahasa German, dan bahasa Prancis. Tapi Haechan langsung memilih untuk menyerah. Dia sudah cukup bangga walau hanya bisa bahasa Korea. Ada untungnya juga cuma bisa bahasa Korea.

"Kenapa kau kembali sih?" Tanya Haechan.

"Bahkan aku tidak akan kembali ke sana lagi. Aku akan tinggal di sini selamanya, dan akan bersekolah di sekolah-mu." Ucap Hendery yang langsung di balas decakan tidak suka oleh Haechan.

"Cepat bereskan kamar ini! Aku tidak akan segan-segan menelepon Eomma dan Appa! Mengadukan ini semua kepada mereka, agar kau tidak dapat uang jajan selama mereka di Chicago!" Ancam Hendery seraya menunjukkan beberapa foto kamar Haechan, yang sudah ia ambil di kamera ponsel-nya.

Dengan tatapan tidak bersahabat, Haechan mulai membereskan kamarnya yang seperti kapal pecah.

Kamarnya benar-benar menunjukkan kamar seorang pria. Sangat berantakan seperti kapal pecah. Bahkan kamar laki-laki tidak seberantakan kamar Haechan.

Sampah di mana-mana, baju di mana-mana, dan masih banyak lagi. Benar-benar tidak teratur.

30 menit waktu yang di butuhkan Haechan untuk kamarnya rapih. Bukan hanya sekedar rapih yang biasa saja! Tapi rapih yang benar-benar rapih! Sampai lemarinya rapih karena ia yang melipat dan menyusun ulang.

"Nah, kan kalau kayak gini enak di lihat! Seperti kamar seorang pria yang sangat telaten terhadap kebersihan!" Gumam Hendery, begitu Haechan telah selesai membereskan kamar-nya.

"Cepatlah turun! Aku sudah menyiapkan berbagai makanan untuk dirimu." Titah Hendery.

Haechan tidak ada niatan untuk membantah. Perut-nya benar-benar lapar, jadi ia memutuskan untuk mengikuti Hendery.

Sebelum ke arah ruang keluarga, Haechan melimpir ke dapur terlebih dahulu. Mengambil sesuatu lalu segera bergegas ke ruang keluarga.

*plak* satu tamparan berhasil Haechan daratkan ke tangan Hendery.

TO BE YOUR BOYFRIEND - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang