Erin

3 2 1
                                    

2 September 2022.....

hari ini akan selalu gue ingat, hari dimana kisah ini dimulai.

"Assalamualaikum, mommy aku berangkat dulu ya"
Ucap seorang gadis berumur 16 tahun setelah turun dari kuda besi ibunya.

Gadis itu berjalan riang ke kelasnya, sesampainya dikelas XI MIA 1 ternyata dia sendirian, ouh tidak. Bukan, bukan sendiri tapi berdua.

Biasa orang sebut hantu, sebenarnya mereka hanya penghuni alam sebelah yang tak terlihat saja.

Ada anak kecil dikelasnya, tepatnya dipojok belakang.
Dia biasanya dibawah pohon kenanga di depan kelas, tapi kebetulan Al - Qur'an di lab, gegara bersihin kelas kemaren.

Keadaannya? Tidak buruk, dia normal, rambut merah bergelombang, gaun putih, mata hijau, kulit putih pucat, dan satu lagi cantik, dia sudah lama disini, mungkin 1 generasi sebelumnya.

Dan dia tidak mengganggu, ya memang agak sedikit usil orangnya. Kadang jatuhin pulpen, niup kertas,

Gadis itu memanggilnya
Erin dalam bahasa jerman (Erinnerungen : Kenanga).
Dia memanggilnya begitu karena aroma keberadaannya seperti kenanga.

Tak dihiraukannya keberadaan Erin. Setengah jam kemudian murid lain mulai berdatangan.

" Hoi, Ellf !!!"

Ya gadis tadi gue, Ellizabeth Oshima Luxyelandra, dan yang memanggil itu Tyfani Argara, temen gue. Anaknya super hiperaktif, bertolak belakang dengan Yuta Mirai, temen gue juga, sifatnya tuh cool buanget, sedangkan gue? Jangan ditanya, gue itu pendiem, tapi disaat yang diperlukan gue hiperaktif yaa begitulah.

Ok, back to topic.

" yo, Tifani."

Erin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Licht in de duisternisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang