Sebelum baca vote dulu.
Ramaikan komentar di setiap paragraf. Minimal 1k komen dulu buat update ke chapter selanjutnya.
Yang udah baca chapter ini minta tolong tag aku di Instagram ya
⚠️ Harap bijak ketika membaca ⚠️
Are you ready?
® Happy reading ®
---000---
Playlist— Action Figure
Cakrawala membuka matanya pelan-pelan. Pandangannya yang semula kabur perlahan mulai jelas, ia menyapukan pandangan ke sekeliling dan mendapati dirinya berada di sebuah ruangan bernuansa serba kuning.
Ia mengembuskan napas panjang. Tidak salah lagi dirinya saat ini berada di kamarnya. Tunggu, bagaimana bisa ia berada di sini? Seingatnya ia terakhir kali mabuk di bar sampai minum beberapa gelas kemudian Tigu datang dan... Cakrawala seketika tersentak. Celaka, ia memuntahi ayahnya!
Cakrawala segera bangkit dari tidurannya, namun saat menapakan kaki di lantai kepalanya berdenyut-denyut karena efek dari minuman beralkohol yang ia minum semalam.
"Argh!" Ringisnya sembari memegang kepala.
"Sudah bangun?" Suara Tigu menginterupsi pendengaran Cakrawala.
"Belum, masih tidur," sahut Cakrawala ketus.
Mendengar jawaban putranya, Tigu terkekeh.
"Duduk sini, ayah buatkan sup penghilang pengar."
Cakrawala melangkah sempoyongan, beberapa kali ia menabrak benda-benda di sekitarnya dari mulai lemari hingga dinding. Untung kepalanya tidak benjol. Ia mengambil langkah lagi dan sialnya ia hampir terjerembab jatuh. Tigu melangkah menghampiri Cakrawala dan membantu putranya itu untuk duduk dengan benar.
Cakrawala menyapukan pandangan ke meja makan. Disitu ia bisa melihat semangkuk sup yang masih hangat dengan uap mengepul.
"Jangan cuma dilihat, dimakan." Tigu mendekatkan sup itu ke hadapan Cakrawala.
Cakrawala menyendok sup itu lalu meniupnya pelan sebelum akhirnya ia teguk masuk melalui tenggorokan hingga ke perut. Seketika rasa hangat dari sup itu mampu meredakan gejolak ingin muntah pada perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. SAVE ME
Teen FictionMoa Jatraji, seorang psikiater yang didatangkan ke boarding school SMA Elang setelah seorang anak bernama Cakrawala Sadawira hampir membunuh teman satu dorm-nya yang ternyata adalah anak anggota dewan. Namun semuanya menjadi semakin rumit ketika ter...