Moa Jatraji, seorang psikiater yang didatangkan ke boarding school SMA Elang setelah seorang anak bernama Cakrawala Sadawira hampir membunuh teman satu dorm-nya yang ternyata adalah anak anggota dewan. Namun semuanya menjadi semakin rumit ketika ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca vote dulu.
Ramaikan komentar di setiap paragraf. Minimal 1k komen dulu buat update ke chapter selanjutnya.
Yang udah baca chapter ini minta tolong tag aku di Instagram ya
⚠️ Harap bijak ketika membaca ⚠️
Are you ready?
® Happy reading ®
---000---
Hari ini hasil post test matematika kemarin di bagikan oleh guru matematika mereka. Satu persatu nama dipanggil untuk mengambil kertas jawaban yang telah dibubuhi nilai.
"Candrananta."
Candrananta bangkit dari duduknya untuk maju ke depan.
"Damar."
Damar maju ke depan, ia berpapasan dengan Candrananta ketika cowok itu berjalan menuju bangkunya.
"Berapa nilai lo?"
"Kepo!" Candrananta menutup hasil ujiannya rapat-rapat supaya Damar tidak melihatnya.
"Laksmana."
Laksmana bangkit, saat ia berjalan. Ia mengintip nilai ujian Candrananta.
"Nilai lo dua lima, Can?" Tanya Laksmana dengan suara cukup nyaring.
"Laks!" Seru Candrananta tidak terima karena nilainya diintip.
Damar yang mendengarnya tertawa. "Itu nilai atau jumlah siswa di kelas ini, Can? Hahaha. Sama-sama dua puluh lima."
"Diem lo! Ini semua gara-gara lo nggak nyontekin gue!"
"Makanya belajar," sahut Laksamana.
Candrananta duduk di bangkunya dengan kesal.
Sementara itu di depan sana guru matematika mereka masih terus memanggil satu persatu nama murid di kelas ini.
"Cakrawala Sadawira."
Cakrawala maju ke depan untuk mengambil hasil ujiannya.
Zalisha berdiri dari duduknya untuk mengambil hasil ujian. Ia tersenyum tipis melihat nilai ujiannya. Nilai sembilan puluh lima tertera di atas kertas tersebut.