Moa Jatraji, seorang psikiater yang didatangkan ke boarding school SMA Elang setelah seorang anak bernama Cakrawala Sadawira hampir membunuh teman satu dorm-nya yang ternyata adalah anak anggota dewan. Namun semuanya menjadi semakin rumit ketika ter...
Minimal 1,5k komen dulu baru update chapter berikutnya.
Yang udah baca chapter ini minta tolong nanti tag aku di Instagram ya...
⚠️Harap bijak ketika membaca⚠️
Are you ready?
GO !!!
®HAPPY READING®
--------
|CHAPTER 8 | BALAS DENDAM
Playlist—Going under
"Arg!"
Cakrawala memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Ia menyapukan pandangan ke sekeliling dan mendapati dirinya terbaring di ruangan yang kemungkinan adalah UKS karena ada simbol + yang biasanya ada di unit kesehatan.
Ia lalu menoleh ke kanan. Disana ada Laksmana yang duduk di sofa dengan kedua tangan terlipat di depan dada, cowok itu menutup mata sembari menyenderkan kepala di dinding.
Cakrawala kembali mengingat apa yang terjadi padanya semalam. Sedangkan Laksamana mulai terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya pelan-pelan.
"Gimana gue bisa disini?"
Laksmana menatap Cakrawala dalam diam, sebelum akhirnya ia membuka mulut. "Udah baikan?"
Cakrawala tidak menggubris ucapan Laksmana. "Semalam itu‒"
Belum sempat Cakrawala menyelesaikan ucapannya, seorang pria paruh baya yang merupakan staff kedisiplinan asrama datang. Laksmana bangkit dari posisi duduknya. Pria paruh baya tersebut melempar kasar sebuah baju hitam tepat ke wajah Cakrawala hingga membuat Cakrawala cukup terkejut.
Cakrawala melebarkan baju hitam tersebut dan menemukan sebuah tulisan di bagian belakangnya.
'Masa hukuman.'
"Pakai itu dan segera pergi bersihkan seluruh toilet umum asrama!" Ucap staff tersebut tegas.
Staff kedisplinan tersebut memasangkan gelang besi hitam ke tangan Cakrawala secara paksa. Gelang tersebut mengeluarkan sebuah cahaya merah kecil dan dilengkapi sensor suara. Setelah itu pria paruh tersebut keluar dari ruangan kesehatan meninggalkan Cakrawala dan Laksmana.