Time Flies So Fast, And You Can Change Too

812 42 7
                                    

Han Jisung, masuk ke agensi umur 13 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Han Jisung, masuk ke agensi umur 13 tahun. he work hard for that. Ayahnya yang membentuknya, go anywhere easily, learn so much things, masa mudanya dihabiskan oleh terlalu banyak pengalaman seru, tinggal di Malaysia, bahkan pengalaman hampir di makan buaya ada di dalam kisahnya. kisah yang jarang ditemukan pada anak seusianya.

Jisung jadi tumbuh dalam lingkungan yang lebih memaksakan hasil dari pada proses, nggak perlu peduli berapa banyak waktu yang kamu butuhkan, orang dewasa hanya membutuhkan lagu yang ingin mereka dengar, masuk ke agensi dengan se gudang talenta bikin Jisung jadi seperti burung elang yang masuk ke dalam sangkar burung pipit, too big too handle it.

Ia pertama kali bertemu dengan Bangchan, ternyata kedua sama-sama cocok, Bangchan dan Jisung sama-sama bisa bermain gitar, keduanya sering menghabiskan waktu bersama untuk mengulik sebuah lagu. tapi manager bilang, gitar bukan sesuatu yang bisa mereka gunakan untuk tampil depan umum, ada instrumen lain bernama dance, dan manager bilang, Jisung cocok untuk hal itu.

Akhirnya mereka berdua berlatih bersama, Jisung bukan anak yang lama dalam memahami hal baru, ia bisa memainkan gitar di usia delapan tahun saat ayahnya menjadikan barang tersebut sebagai kado ulang tahun, Jisung juga mulai bisa bernyanyi saat ayahnya memberikan banyak kaset band rock untuk Jisung dengarkan. Jisung bisa banyak hal dalam waktu singkat, namun hal yang menjadi kelemahannya adalah ia yang cepat bosan.

Berbeda dengan Bangchan yang masih mendapatkan pendidikan formal, home schooling memberikannya sedikit pengalaman dalam berteman, he had no friend. Bisa dikatakan teman yang paling dekat dengannya hanyalah sang ayah, atau Bangchan. Selama ini Jisung selalu jadi perhatian, katakanlah di lingkungan ayahnya, punya anak dengan banyak talenta membuat sang ayah jadi memberikannya banyak pujian, dan hal tersebut dilakukan pula oleh teman-teman ayah Jisung.

Adanya trainee baru membuat ruang bebas Jisung jadi dipersempit, tidak adanya pembanding membuat Jisung sangat kaget, tiba-tiba saja ada evaluasi bulanan, setiap akhir bulan Jisung harus memberikan sesuatu yang lebih, kejadiannya begitu cepat, Jisung jadi semakin tidak terbiasa dengan alur hidupnya yang tiba-tiba menjadi sangat terburu-buru, mencari materi untuk akhir bulan, menguliknya, selalu saja seperti itu, merasa perlu hal baru, Jisung akhirnya mencoba belajar rap, ia mulai mencoba secara otodidak dan mulai mempraktekannya saat evaluasi bulanan.

Para manager suka dengan bakat baru Jisung, ia akhirnya masuk ke akademi khusus penyanyi untuk bisa belajar rap, perlahan tapi pasti, Jisung mulai tertarik dengan dunia hip-hop. ia bahkan meninggalkan kebiasannya untuk mengulik lagu dengan gitar, kini penampilannya sangat terpengaruh oleh idola-idolanya seperti eminem atau jay-z. dengan snapback, baju oversized, memberikan tampilan Jisung lebih mencolok dari pada trainee pada umumnya saat itu.

"Jisung! dancenya gerakannya masih salah! ayo dong! satu-dua satu-dua" Bangchan mengoreksi gerakan Jisung saat para trainee sedang latihan bersama.

"Iya-iya, ini juga gw usaha kok hyung" akhir-akhir ini hubungannya dengan Bangchan semakin renggang, mungkin karena Bangchan yang semakin sibuk dengan aktivitasnya yang bertambah padat.

Han The QuokkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang