Jeongsung
Jisung
Jeongin
*****
I can't lie, it feels nice that you're calling
"Kakak dimana?" suara tersebut sudah jisung tidak dengar sejak sebulan yang lalu.
"Rumah? kenapa?" Jisung tahu apa yang terjadi, selalu seperti itu.
"Oke, aku otw" panggilan ditutup sepihak, dan Jisung kembali menikmati waktu menontonnya.
Perasaan yang jisung tidak bisa deskripsikan, entahlah walau sosoknya sering hilang dari hari-hari Jisung namun, sosok tersebut pasti kembali. Setidaknya itu adalah keyakinan Jisung saat ini. ia segera menuju dapur, mencari snack yang ada dengan bersenandung kecil, menunggu kedatangan tamu abadi dalam hidupnya.
You sound sad and alone, and you're stalling
Bel pintu rumahnya berbunyi, jisung membuka pintu dengan tangan penuh banyak cemilan. Namun tamu tersebut tiba dengan muka kuyu dan penampilan yang kacau, Jisung dengan reflek menghilangkan senyumannya, pria tersebut memeluk Jisung, tubuh yang tertaut dalam dua diksi yang berbeda.
"Fuck, she leave me with that bastard" umapatan penuh kesedihan itu, ia dengar pula sebulan yang lalu.
"Again?" pria tersebut mengangguk dan Jisung sebenarnya tidak perlu bertanya.
And for once, I don't care about what you want
"wanna cuddle with me?" permintaan yang tidak memandang objek melainkan subjek.
Karena setiap permintaanya menjadi kewajiban yang harus Jisung Jalani.
"Sure" mereka pun masuk ke kamar Jisung, dengan hanya mengandalkan sinar projector yang masih menyala, keduanya mulai berpelukan di dalam selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Han The Quokka
FanfictionIni kumpulan fanfiction dari saya si penggila quokka yang gembul nan imut ini! Always bxb Always Hannie in the bottom Maybe I'll put some 21+ ? One shoot? sepertinya begitu. Kebanyakan angst, don't blame me if you cry