CHAPTER 3 | IMPULSIF

23.7K 4.7K 1.6K
                                        

Sebelum baca vote dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca vote dulu.

Ramaikan komentar di setiap paragraf. Minimal 1k komen dulu buat update ke chapter selanjutnya.

Yang udah baca chapter ini minta tolong tag aku di Instagram ya

⚠️ Harap bijak ketika membaca ⚠️

Are you ready?

® Happy reading ®

---000---

Playlist—We all lie

Tigu melemparkan surat drop out di hadapan Cakrawala. Dadanya menggebu menahan emosi. Atmosfer ruangan mendadak berubah tegang. Aya yang juga ada di situ tidak berani membuka suara karena ia tahu betul bagaimana kerasnya sifat Tigu.

Cakrawala dikeluarkan dari sekolah setelah menghancurkan seisi kelas IPA 5 dan ini bukanlah masalah kecil.

Cakrawala mengeraskan rahang kemudian ia bangkit dari duduknya. "KENAPA?!" Sentaknya.

"Harusnya ayah yang marah sama kamu," tegur Tigu.

Telapak tangan Tigu mengepal kuat. Intonasinya masih terdengar stabil meskipun di dalam dirinya ada perasaan emosi. Kalau di hadapannya saat ini adalah orang lain, pasti sudah ia layangkan pukulan keras di wajah orang itu. Namun ia tidak akan pernah bisa marah pada Cakrawala Sadawira.

"APA CAKRA HARUS DIEM AJA WAKTU DIKHIANATI?!"

"CAKRA UDAH KASIH SEGALANYA KE KILA. CAKRA UDAH SIAPIN KEJUTAN DI HARI ULANGTAHUNNYA. CAKRA UDAH KASIH HADIAH MAHAL. KURANG APALAGI CAKRA?"

"HAH?!"

"APA CAKRA TIDAK BOLEH MARAH UNTUK SEMUA PENGHIANATAN ITU?!"

"DAN SEKARANG AYAH MAU MARAH SAMA CAKRA? MAU NYALAHIN CAKRA?! ATAU MAU PUKUL CAKRA?!"

"PUKUL SEKARANG! PUKUL CAKRA!"

Cakrawala meluapkan semua amarahnya. Ia menggebu-gebu. Bahkan Buih yang mendengar suara amukan nyaring Cakrawala sampai tidak berani keluar kamar. Namun karena rasa penasaran, ia akhirnya memberanikan diri menyembulkan kepala di sela-sela pintu sambil mengintip kerusuhan yang ada di ruang tamu.

"Cakra..." Ucap Aya lembut. Mencoba menenangkan emosi dalam diri Cakrawala.

Cakrawala tidak peduli. Ia lantas pergi meninggalkan Tigu dan Aya begitu saja dengan kemarahan yang masih tersisa.

3. SAVE ME ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang