Dalam ketidaksadaran telinga Jungkook menangkap bunyi kendaraan di jauh sana, rasa sakit serta nyeri mengendap di bagian pinggangnya. Ia tidak terlalu kaget dengan rasa menyakitkan itu, bahkan waktu lalu ia pernah mendapatkan luka lebih parah dari ini.Ia memandang Sooyoung yang tertidur di pangkuannya. Wanita itu semalaman terjaga, meski setengah sadar Jungkook tau bagaimana Sooyoung terus merawat lukanya tadi malam. Ia melihat beberapa kain yang sekarang melilit di pinggangnya sangat kotor oleh darah. Sooyoung rela semalaman hanya memakai bra demi menutup luka itu.
"Sooyoung," panggil Jungkook. Karena kepala Sooyoung yang bertumpu di kakinya, kaki Jungkook terasa kebas. Ia menggerakkannya untuk membangunkan Sooyoung yang membuat wanita itu menggerutu.
"ini masih pagi, aku masih mengantuk."
Masih terpejam Sooyoung membenarkan posisinya seakan saat ini ia tengah terlelap di ranjang hotel bintang lima. Ia sendiri tidak tau saat ini wajahnya menghadap ke arah bawah perut Jungkook tepat di antara selangkangan lelaki itu.
Jungkook memandang ke arah langit dimana fajar mulai menyingsing, bau dari area yang kotor mulai hinggap di indera ciumnya tak luput juga aroma darah yang mulai mengering. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah dan mulai melihat di atas seseorang membiarkan bajunya terjemur semalaman di balkon. Ia mengangkat kepala Sooyoung mencoba bangkit, tubuhnya terhenti ketika pinggangnya terasa nyeri bukan main, namun ia menahan rasa menyiksa itu dan mulai berjalan dengan langkah pincang. Persendian lelaki itu terasa begitu pegal, namun juga bukan hal baru yang ia rasakan.
Dengan susah payah Jungkook memanjat ke balkon yang berada di lantai dua dari gedung di sana, karena menahan berat badannya darah terasa mulai merembes keluar lagi. Ia mengambil dua pakaian untuknya dan juga Sooyoung. Jungkook memakai kemeja dari sana untuk menutupi bagian atas tubuhnya yang terlihat mengerikan, ia menyelimuti Sooyoung dengan switer yang juga ia ambil. Jungkook berjalan ke arah luar, ia mencari telepon umum yang ia ingat semalam ketika mencari tempat persembunyian.
Seseorang petugas kebersihan yang hendak bekerja memperhatikan penampilan Jungkook, melihat wajah pemuda itu yang penuh lebam dan juga celananya yang kotor petugas wanita paruh baya itu menghampirinya.
"Nak, kau baik-baik saja?" tanyanya terlihat iba. "Kau belum sarapan? Ini aku punya roti untukmu." Petugas itu memberikan Jungkook sarapan yang sengaja ia bawa. Mungkin baginya Jungkook adalah pemuda tunawisma yang habis dikeroyok seseorang.
"Apa kau punya uang koin?" sodor Jungkook.
Petugas itu dengan baik hati memberikan Jungkook uang koin yang ia mau, bahkan ia hendak memberi Jungkook uang lembaran namun ia tolak karena hanya membutuhkan uang itu untuk menelepon. Demi menghormati kebaikan petugas itu pula Jungkook akhirnya menerima roti yang sebenarnya ia rasa petugas kebersihan paruh baya itu lebih butuh darinya.
"Makanlah dengan lahap, kau harus pergi ke toilet umum dan basuh dirimu, jika kau tidak punya uang untuk ke rumah sakit kau bisa mencariku di wilayah sini," nasehat petugas kebersihan sebelum beranjak pergi, itu membuat senyum tipis Jungkook tersimpul. Ia memandang punggung wanita berumur itu yang mulai menjauh, benaknya sedikit mereka andai saja ia mengetahui meski hanya secercah akan bagaimana sifat seseorang yang telah membuatnya harus menjalani hidup seperti sekarang.
Ia segera menemukan telepon umum yang ternyata jaraknya dua blok dari persembunyian mereka, ia segera memanggil nomor Jihoo yang sengaja ia hapalkan jauh-jauh hari demi mengantisipasi kejadian darurat seperti sekarang.
Pemuda di seberang segera mengangkat telepon Jungkook, ia menyuruh Jihoo untuk menjemput mereka ke sana tanpa memberitahu apa yang sudah terjadi, ia juga menyuruh Jihoo untuk membawa perban dan juga dua pakaian bersih untuk mereka tak lupa juga pembalut untuk Sooyoung, ia masih mengira wanita itu benar-benar tengah period. Tanpa bertanya Jihoo pun segera mengiyakan perintah Jungkook. Setelah itu Jungkook kembali ke tempat Sooyoung yang wanita itu masih tertidur dengan sangat damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE
FanfictionLembaran kisah yang tidak seharusnya terukir meruntuhkan tingginya hati keras Park Sooyoung; gadis congkak dengan lusinan sifat keras kepalanya. Andai ... andai kala itu Tuan Park sedikit menyisihkan murah hatinya untuk Jungkook agar mati saja di t...