|Valencia

148 15 10
                                    

Odette Valencia kerap di panggil Val atau Valen arti dari nama odette Valencia adalah kesehatan dan kekayaan,  namun sayang Val tidak sesuai dengan nama itu meskipun secara materi Val terbilang lahir dari keluarga kaya  ,  Valen tidak seberuntung anak lainnya  Val lahir dengan penyakit bawaan.

" Val lo lihat Daffin? " tanya seorang gadis berpakaian ketat bahkan bisa di katakan orang yang melihatnya pun akan merasa sesak

"Sejak kapan baju SMA jadi baju TK? " cibir valen dengan nada menohok

"Gak perlu komentarin gaya pakaian gue, lo emang dasarnya udik " sungut susan salah satu pacar Daffin

" gue udik masih punya otak gak kaya lo tolol baju bocil lo pake ke sekolah " sahut Valen sarkas

Susan yang mulai tersulut emosi menghampiri Valen dengan tangan yang sudah terangkat ingin menampar mulut Valen yang terkenal bermulut pedas dan menyebalkan, namun pergerakan tangannya berhenti di udara

"Daffin " ucap Susan merasa terkejut dengan kehadiran cowok tersebut yang kini telah menahan pergelangan tangannya.

"Bisa gak usah main tangan? " tanya Daffin  dengan nada sinis

"Daf, dia yang mulai duluan " Susan berkata dengan nada di imut-imutkan membuat Valen muak dan memilih bergegas pergi meninggalkan  keduanya.

"Val.. Mau kemana? " tanya Daffin lalu menyusul gadis tersebut memilih meninggalkan Susan yang kini sudah menghentakan kedua kakinya

" Daf...Daffin...." teriak Susan namun tak di hiraukan oleh Daffin

"yang pacarnya gue atau si Val sih? " .

Menjadi pacar Daffin memang harus extra sabar, karena kalian akan di nomor duakan, prioritas utama Daffin tetap Valencia sahabatnya ada alasan tersendiri mengapa Daffin begitu mengutamakan Valencia daripada cewek- ceweknya,  yah Daffin menerima mereka atas persetujuan Valen tentunya.

Dan di sinilah keduanya berjalan beriringan dengan Daffin yang terus mengekori Valen kemanapun gadis itu pergi

"Jangan beli gorengan nanti kolesterol lu tinggi " peringat Daffin begitu gadis itu menuju kantin sekolah 

" cuma beli satu gak bikin gue langsung mati kan? " tanya Valen dengan nada ketus

" nih anak kalo di bilangin emang kek gak punya kuping, gue tau maksud lo satu itu satu porsi, gak ada nanti gue di marahin om frans gak mau gue " sungut Daffin

"Pelit banget, mumpung gue masih hidup kalau pun gue mati gue gak penasaran dengan cireng bumbu rujak buatan mbak wati  yang terkenal di sekolah kita "  sahut Valen sekenanya

" emang mulutnya gak pernah istighfar gini nih " sahut Daffin

" gue Kristen ngapain gue istighfar anjir "

" ah iya gue lupa " cengir Daffin tanpa dosa

" punya sahabat gobloknya maksimal selain goblok tolol lagi " sungut Valen kejam

Sementara Daffin hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia sudah terbiasa dengan mulut pedas seorang Valencia  yang tak berperikemanusiaan  cewek bertubuh kurus itu menatap sejenak ke arah Daffin

"Mau sampai kapan lo gonta ganti cewek? " tanya Valen dengan nada serius.

" sampai gue menemukan yang cocok " sahut Daffin enteng

"Lo pacaran kek makan permen karet gak sampai lima menit bisa langsung lo putusin "

" itu karena ceweknya banyak tingkah, lo tau gue gak suka di atur " sahut Daffin membela diri

Friend with benefit (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang