Bau darah yang menyengat membuat Valen merasa mual seluruh tubuhnya terasa remuk namun bukan itu yang membuat Valen menangis tanpa suara tapi melihat Daffin yang kini tergeletak berlumuran darah di atas aspal di seberang sana.
cowok itu entah masih hidup atau justru kini meregang nyawa .
Perlahan kesadaran Valen kabur bersama dengan datangnya ambulance dan Valen pun tak ingat apa-apa.
3 bulan paska kejadian itu Vallen tersadar dari komanya, yah Vallen koma dan itu membuat ayah Vallen tersiksa
Daffin meninggal di tempat sementara Vallen putri semata wayangnya komaTidak ada lagi hal yang membuat frans bahagia selain kembali sadarnya Valencia.
"Pah Daffin"
Mendengar pertanyaan sang putri frans hanya diam dia tak mampu menjawab sepatah katapun.Valen mengerti dengan diamnya frans jelas sudah menjawab pertanyaan yang ada di pikirannya .
Seminggu kemudian Valencia keluar dari rumah sakit hal pertama yang dia lakukan adalah memandangi rumah Daffin rumah itu kelihatan lebih ramai dari biasanya .
Valen menghampiri rumah yang dulu selalu jadi rumah kedua bagi dirinya dia melihat sosok jangkung yang tak kalah tampan dari sang sahabat
"Daniel"
Cowok itu melirik ke arah Valen.
" kak Valen"
" siapa Dan? "
"Tante " Valen menangis di tempatnya dengan sigap wanita paruh baya itu memeluk Valen mengusap punggungnya dengan lembut
"Daffin sudah tenang di sana Val kamu harus ikhlas "
"Val mau ketemu Daffin tante " ucap Valen pilu dia menangis sejadi- jadinya.
Daniel yang memperhatikan Valen sejak tadi merasa prihatin Daniel adalah adik kedua Daffin umurnya tak beda jauh dari sang kakak terlebih wajah keduanya yang nyaris mirip membuat Valen sesaat merasa Jika Daniel itu adalah Daffin.
Semenjak saat itu hari-hari Valen hanya di habiskan di kuburan Daffin bahkan frans sengaja membuatkan tenda agar Valen tidak kepanasan Jika berlama- lama di makan Daffin.
"Daff, gue datang kenapa lo pergi cepet banget sih?, dulu lo selalu bilang ke gue buat terus bertahan berjuang lawan penyakit gue tapi sekarang lo malah di sini, lucu ya Daff padahal dulu gue yang mau cepat- cepat mati dan lo selalu marah tapi liat sekarang, kenapa justru lo yang mati Daff, kenapa lo ninggalin gue, lo jahat Daffin lo jahat"
"Val tenangin diri kamu! "
"Bara.. "
"Udah kasihan Daffin kalau kamu seperti ini "
"Lo gak ngerti Bar, lo gak ngerti apa yang gue rasain "
" keluarin semuanya Val biar kamu lega "
" itu semua kesalahan gue Bar kalau saja waktu itu Daffin gak nyelamatin gue ini semua gak akan terjadi "
" stop Val jangan kamu nyalahin diri sendiri "
" lo gak ngerti Bar, apa yang gue rasain his up gue sepi tanpa Daffin, sampai tiba-tiba suatu pagi gue terbangun ternyata gue kehilangan semuanya, gue kehilangan satu-satunya harapan dan impian yang gue punya tanpa di kasih tanda atau firasat sedikitpun, lo ngga tau kan gimana rasanya merindukan seseorang tanpa lu bisa ngelakuin apapun, selama ini gue pingin tidur tanpa gue pingin bisa bangun lagi, cuma karena gue berharap gue bisa ketemu lagi sama Daffin dalam mimpi walaupun sebentar aja. Gue selalu puter video kita gue selalu liatin foto dia , gue selalu baca chat- chat dia karna cuma itu yang gue punya "
"Enggak cuma itu kak, bahkan kak Daffin Sudah donorin jantungnya buat kakak"
Valen terkejut bukan main dia meremas bajunya kuat
" kenapa kamu lakuin semua ini Daff? "
Daniel menyerahkan handphone milik Daffin
"Coba kaka liat ini "
Valen segera melihat handphone berisi video Daffin
" hai Val saat lo liat video ini mungkin gue udah gak ada gue dengan sepenuh hati donorin jantung gue buat lo gue ikhlas Val
kecelakaan kemarin membuat kaki gue harus di amputasi gue cuma akan jadi beban buat keluarga gue, gue gak mau di kasiani, lo tau kan prinsip gue, gue lebih senang jika gue bisa berguna buat orang lain terlebih buat lo Val, gue selalu sayang sama lo, jangan berbuat aneh- aneh apa lagi buat bunuh diri, gue bakal liat lo dari atas Sana Val. "" Daff gue juga sayang sama lo, gue gak akan pernah lupain lo terimakasih buat semuanya Daff. "
Bara merengkuh tubuh Fallen
"Ikhlasin Val "
Valen mengangguk perlahan
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with benefit (End)
RomanceValencia di vonis menderita bengkak jantung semenjak dia berusia remaja,dia tidak boleh kecapean apalagi banyak pikiran. itu sebabnya Daffin sebagai sang sahabat selalu setia mengekorinya kemanapun dia pergi, dan itu membuat Val kerap merasa bersal...