Daffin bingung dengan sikap Valencia Gadis itu hanya diam tanpa mau mengucapkan sepatah kata pun semenjak keduanya keluar dari lokasi pemotretan tadi
Hingga keduanya sampai tepat di depan rumah Valencia gadis itu justru berjalan ke arah rumah Daffin .
" dia kenapa sih? " tanya Daffin pada dirinya sendiri
Valen langsung naik ke kamar Daffin dengan raut wajah cemberut Daffin semakin kelimpungan bingung dengan kesalahan apa yang ia perbuat pada gadis yang kini duduk bersandar di kasurnya.
" lo kenapa sih Val? " tanya Daffin begitu dirinya mendudukkan bokongnya di kasur yang sama
Namun, Valen hanya diam dia hanya melirik ke arah Daffin dengan perasaan yang tak bisa ia gambarkan ada rasa sedih, sesak dan kesal yang bercampur jadi satu.
Mata Valen kini berkaca- kaca membuat Daffin dengan sigap segera menghampiri Valen lalu mengusap air mata Valen yang mulai turun.
"Val.. "
" gue jahat Daff, gue .... "Ucapan Valen terhenti begitu jari Daffin menempel di bibir Valen cowok itu menggeleng kan kepalanya pelan.
" gue udah ikhlas, udah nasib gue dan jalan hidup gue harus kaya gini Val " ucap Daffin tersenyum sejenak
" mending lo pulang, trus istirahat!! "
"Gak... Gue gak mau pulang "
" nanti Bara nyariin " ucap Daffin dengan nada menyebalkan
"DAFFIiiiN.... " jerit Valen membuat Daffin menutup kedua telinganya dengan cepat
ˏ⸉ˋ‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩̥̩‿̩̩̽‿̩͙‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩̥̩‿̩̩̽‿̩͙‘⸊ˎ
Adzan magrib berkumandang beberapa saat yang lalu Daffin yang baru keluar dari kamar mandi segera mengambil sarung dan sajadah lalu segera melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim untuk menjalankan ibadah sholat magrib.
Valen yang sedari tadi memperhatikan Daffin begitu kagum dengan sosok Daffin yang tidak pernah meninggalkan kewajiban nya sesibuk apapun cowok itu dia pasti akan menyempatkan nya.
"Assalamu'alaikum warohmatuloh" ucap Daffin lirih
Valen segera berpura-pura tidur karena dia yakin Daffin pasti akan menyuruhnya pulang.
Daffin menghela napas sejenak semakin bingung menghadapi tingkah sahabatnya.
"Ada apa dengan kamu Val? "
ˏ⸉ˋ‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩̥̩‿̩̩̽‿̩͙‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩͙‿̩̩̽‿̩͙‿̩̥̩‿̩̩̽‿̩͙‘⸊ˎ
Keesokan paginya Valen bersiap di kamar Daffin sementara Daffin kini sedang berkutat dengan masakannya dua piring nasi goreng beserta 2 gelas susu hangat telah tersaji di atas meja makan.
Valen tersenyum pada Daffin membuat Daffin semakin yakin telah terjadi sesuatu pada Valen
" siapa yang ngantar peralatan sekolah gue Daff? " tanya Valen begitu mendudukkan bokongnya di kursi
"Bibi tadi subuh " sahut Daffin
"Ayo makan!, jangan lupa minum obatnya! " Lagi-lagi suara Daffin menginterupsi sampai suara handphone valen berbunyi memecah keheningan yang terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with benefit (End)
RomanceValencia di vonis menderita bengkak jantung semenjak dia berusia remaja,dia tidak boleh kecapean apalagi banyak pikiran. itu sebabnya Daffin sebagai sang sahabat selalu setia mengekorinya kemanapun dia pergi, dan itu membuat Val kerap merasa bersal...