3

111 18 1
                                    


"Woyy Mill!! Tungguin napa!"Millo menoleh ketika seseorang merangkul pundaknya dari belakang.

"Apaan?" Jawab Millo malas ketika mendapati Radeka yang merangkulnya.

Cowok yang hampir sama tingginya dengan Millo itu berdecak kesal ketika mendapat respon yang kurang menyenangkan.

"Lo hutang penjelasan sama gue, Mil!" Unjuk Radeka.

Mengingat pertanyaan Radeka ketika pulang dari kantin belum terjawab dikarenakan bel masuk bersamaan dengan guru yang datang ke kelasnya membuat Millo belum sempat menjelaskan alasan ia tak menyusul ke kantin.

"Yang mana?"

"Itu loh yang waktu istirahat, kenape gak nyusul gue ke kantin, hah? Tumben banget orang yang gak pernah absen ke kantin tiba-tiba ngilang."

"Kepo!!" Jawab Millo seraya tersenyum miring.

"Idih narsis aj*g!!" Umpat Radeka jijik.

Millo tertawa, mulut Radeka m memang sangat vangke, dikit-dikit ngumpat.

Dukk!!

"LIAT-LIAT DONG KALO JALAN!!" Radeka yang tengah berdiri di samping Millo tiba-tiba terhuyung ke depan.

Millo menoleh dan mendapati seorang gadis berambut panjang cantik berdiri dihadapan Radeka dan dirinya.

"Dih apaan sih, dimana-mana jalan pake kaki, yakali pake mata. Balik lagi sono sekolah TK, gak bisa bedain fungsi mata sama kaki ya?" Bukannya meminta maaf, Gadis itu justru malah menjawab sewot.

Millo yang menyaksikan itu menghela nafas, setelah ini pasti akan terjadi perang antar Radeka dan dia.

"Lo tuh yang harusnya balik lagi ke TK, mulut lo harus belajar lagi biar gak nyakitin hati orang!!"

Sett!!! Gadis itu dengan kecepatan kilat menarik rambut Radeka kasar, tanpa belas kasihan.

"Rosy aj*g sakit! Lepasin b*ngs*t!!" Umpat Radeka sembari memegangi tangan Rosy.

Rosy, gadis itu semakin mengeratkan jambakannya di rambut Radeka membuat cowok itu merintih.

"Lo bilang gue b*ngst sekali lagi gue jambak nih rambut ampe lepas sama kepalanya!!" Ancam Rosy galak dengan tangan yang masih senantiasa bertengger di kepala Radeka.

Nah kan? Apa yang Millo bilang bener kan? Mereka berdua akan bertengkar cuma karna masalah sepele hingga akhirnya Millo memilih turun tangan sebelum masalahnya makin panjang.

"Udah woy lo berdua berantem mulu kalo ketemu, entar jadi jodoh."

"Naj*s!!!" Ujar mereka bersamaan.

Millo menghela nafas panjang. "Ngomong aja udah kompak, fiks ini mah jodoh!!"

Radeka dan Rosy kompak menoleh ke arah Millo, menatap cowok maskulin itu tajam.

"Urusan kita belum selesai ya!!" Ujar Rosy akhirnya melepaskan jambakkannya  dan berlalu pergi meninggalkan Radeka dan Millo.

"Lo berdua emang bener bener cocok." Gumam Millo pelan namun masih bisa terdengar oleh Radeka.

"Lo bilang cocok sekali lagi kita putus!!" Sahut Radeka kesal.

Millo menoleh lalu melotot. "Gila lu!!"

"Iya gila, gila karna kamuuuu!" Penyakit Radeka mulai kumat, ia bergelayut mesra di lengan kekar cowok itu.

Millo menepis kasar tangannya, kemudian melengos pergi meninggalkan Radeka alhasil cowok itu ikut melangkahkan kaki mengikutkinya.

"Ayang tungguin akuuuu!!"

You Are My Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang