5

99 16 1
                                    

Toktoktok!!!

Entah ketukan ke berapa kali Clarissa mengetuk pintu. Pintu yang tetap tertutup rapat membuatnya berdecak kesal.

"Rosyyy!!!" Teriak Clarissa sembari terus menggedor pintu.

"Gak ada orang kali, Cla." Cowok yang sedari tadi berdiri dibelakang Clarissa diam mengamati akhirnya membuka suara.

"Gak mungkin, Mil. tadi gue udah bilang malem ini bakal nginep dirumahnya, terus Rosy iya-in kok." Jelas Clarissa.

"Gimana kalo lo telpon Rosy, siapa tau dia lagi di luar." Millo memberi usulan.

"Gak punya kuota gue Mill." Jujur Clarissa seolah itu hal biasa baginya, namun lain dengan Millo.

Demi apapun yang ada di dunia ini, Millo dibuatnya melongo. Clarissa orang itu orang kaya, kaya banget dan satu sekolah juga tahu Clarissa itu anak tunggal pengusaha sukses.

"Serius lo gak punya kuota?" Millo bertanya memastikan, takutnya salah dengar.

Clarissa menoleh, lalu mengangguk. "Seriuslah, kalo ada kouta udah gue telpon dari tadi kali."

Millo tersenyum kikuk, membatin dalam hati seperti ini kehidupan orang kaya

"Pinjem HP lo dong," Clarissa menjulurkan tangannya ke arah Millo dan langsung disuguhkan HP Millo.

"Nama kontak Rosy apaan?"

Millo tersentak, dia samasekali tak punya kontak Rosy. "Gue baru sadar, ternyata gue gak punya kontak si Rosy."

Clarissa menghela nafas lelah,lalu mengembalikan ponsel Millo.

"Lah kok dibalikin lagi, Lo tinggal nyalin aja dari hp lo." Millo menatap Clarissa bingung.

"Gak mau, ribet. Gue balik aja deh." Putus Clarissa akhirnya.

Clarissa berbalik dan berjalan lemas meninggalkan kediaman Rosy. Malam ini pun gadis itu tidak akan tidur lagi.

"Gue anterin!" Ujar Millo yang entah kapan sudah berjalan disisinya.

"Gak usah, gue udah cukup ngerepotin lo!" Tolak Clarissa, tak enak jika harus lebih jauh merepotkan Millo.

"Gue seneng ko lo repotin." Millo masih tak gencar membujuk Clarissa agar bisa pulang bersamanya.

Clarissa menghentikan langkahnya, lalu menatap pemuda yang sudah seperti Titan di film AOT . "Mana ada yang kayak gitu!"

"Ada, gue orangnya." Jawab Milo dengan santai, namun berbeda dengan Clarissa yang menatapnya aneh.

"Gue anterin ya?" Millo menatap Clarissa penuh harap, mungkin jika di komik akan ada tulisan cling cling cling bunyi dari matanya yang mengkilap penuh harap.

Clarissa menghela nafas panjang. "Gak usah, gue balik sendiri. Makasih buat tumpangan tadi. Gue balik, bye!!"

"Cla!" Millo menarik pergelangan tangan Clarissa yang hendak melangkahkan kakinya pergi hingga membuatnya urung dan menoleh ke belakang.

"Gue anterin ya. Lo pulang dari sekolah sama gue, jadi gue juga harus nganterin lo sampai ke rumah lo."

"Haaaahh, yaudah deh iya, tapi jalannya kayak tadi ya, jangan ngebut!" Clarissa akhirnya menyetujui, karena percuma saja ia menolak, ia pun tak punya ongkos buat pulang.

Bukan karena tidak ada uang, hanya saja uang Clarissa semua ada di kartu dan saat ini ia samasekali tak punya uang tunai.

Millo tersenyum sumringah hingga deretan giginya dapat Clarissa lihat semuanya.

You Are My Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang