02

101 30 4
                                    

Berani muncul melawan arus, mendobrak kepalsuan yang terlanjur serius~




Acara telah dimulai, Lalisa tengah memandu acara sesuai naskah yang telah ia persiapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara telah dimulai, Lalisa tengah memandu acara sesuai naskah yang telah ia persiapkan.

Kamera terus menyorot elok parasnya, sosok wanita muda yang begitu berani mengambil keputusan sebagai seorang jurnalis.

"Baik pemirsa, sesuai narasi berita kali ini 'Dibawah ke Pemimpinan yang baru, Choi Group berhasil selamatkan nasib para nelayan.' sebelumnya, Choi Group sendiri adalah perusahan yang bergerak dibidang pangan (market), perikanan, dan juga kuliner. Bahkan hanya dari pendapatan perikanan, perusahaan ini mampu meraup 6,6 milyar USD membangun rantai pasokan produk kelautan global. Hingga saat ini Choi Group adalah salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan dengan memiliki kurang lebih 61 anak perusahaan dan 44 perusahaan asosiasi di Japan, Australia, Selandia Baru, Asia, Eropa, serta Amerika Utara dan Selatan." Layar televisi memperlihatkan sepak terjang perusahaan Choi Group dibawah ke Pemimpinan yang lama, dimana Ten saat itu masih menjabat sebagai Direktur Pangan.

"Baik pemirsa, kali ini saya sudah bersama CEO sekaligus putra dari pemilik perusahaan Choi Group. Selamat siang Ten-ssi." Lalisa menundukan kepala sebagai bentuk sopan.

"Selamat siang Lisa-ssi." Tutur Ten diiringi anggukan kepala.

"Baik. Ten-ssi, apa yang membuat anda mengakhiri kerjasama yang lama dan membuat gebrakan baru hingga menghebohkan seluruh penjuru Korea Selatan? Padahal kita semua tau bahwa kerjasama yang dulu dibawah ke Pemimpinan Ayah anda merugikan nelayan dan juga negara hingga menyentuh angka 3,3 milyar USD. Bahkan kabarnya sampai sekarang hutang itu masih belum terbayarkan, bagaimana tanggapan anda. Ten-ssi..."

Ten pikir untuk pertanyaan awal ia akan ditanya sesuai skrip yang ia baca, namun nyatanya belum apa-apa ia sudah diserang dengan kalimat-kalimat yang cukup membuatnya kesal.

Sembari tersenyum Lalisa menunggu jawaban dari Ten.

"Pertama-tama saya akan menjawab kenapa kami (Choi Group) memutuskan untuk mengakhiri kerjasama yang lama dan membuat gebrakan baru, karena tentu saja kami memikirkan bagaimana nasib para nelayan yang sudah menderita atas keputusan sepihak kami dan justru menguntungkan bagi Negara lain. Kami memulai dengan mendengar suara para nelayan, seperti apa yang mereka butuhkan, ada atau tidaknya kendala, dan yang paling penting apa yang mereka inginkan. Sampai sejauh ini kerjasama kami dengan para nelayan disambut baik, bahkan kemarin kami membantu akomodasi kapal sebanyak 400 unit lalu membangun sebuah sektor dibagian barat karena mereka mengatakan jika cuaca buruk kemungkinan untuk melaut sangat tidak mungkin. Dan karena jarak yang terlalu jauh untuk kembali, maka mereka ingin didirikan sebuah sektor dibagian barat. Tidak hanya itu saja Lisa-ssi, bahkan kami menyediakan sebuah bengkel kapal dititik-titik tertentu agar memudahkan para nelayan mengingat dibeberapa wilayah yang kami sambangi, belum ada adanya sebuah bengkel untuk kapal itu sendiri." Lalisa mulai membaca perlahan, membaca isi pemikiran Ten yang Lalisa rasa ada sesuatu yang harus ia gali lebih dalam lagi.

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang