California, 27.09.2014
"Ingat baik-baik nak, jangan pernah menggunakan nama dan marga aslimu didepan publik." Tutur Dara memperingati Lalisa yang saat itu menginjak usia 17tahun.
"Why Eomma? Is there something you're hiding from me?" Tanya Lalisa penuh curiga.
"There isn't any, Ibu tak ingin kau menjadi pusat perhatian publik karena Ibumu adalah seorang aktris. Saat kau memutuskan untuk kembali ke korea, kau harus ikuti aturan Ibu." Tegas Dara menepis kecurigaan putrinya.
Kendati demikian Lalisa tak sepenuhnya percaya akan alibi yang Ibunya katakan, Lalisa sudah belajar banyak hal saat gerak gerik Ibu terasa janggal baginya.
Bunyi langkah sepasang sepatu memecah keheningan, seiring langkah itu terhenti tepat dihadapan meja seorang lelaki yang duduk dimeja tersebut.
"Sajjang-nim, saya sudah membawa nona Lisa sesuai perintah anda." Sekretaris Anh menundukan kepala sebagai bentuk sopan.
Kun menatap Lisa sejenak, kemudian bangkit memberi salam.
"Kau bisa pergi." Tutur Kun pada sang sekretaris.
"Silahkan duduk Lisa-ssi." Ucap Kun.
Lisa yang tampak bingung dengan situasinya saat ini hanya bisa mengikuti permintaan dari sang lawan bicara.
"Ah, anda pasti bingung kenapa saya meminta anda untuk bertemu dan mengajak makan siang." Kun tersenyum, dipandanginya raut tegas wanita itu.
"Ya. Sejujurnya saya tidak tau siapa anda, dan untuk apa anda mengundang saya kemari."
Belum menjawab kebingungan Lisa, seorang pelayan datang meletakan hidangan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs
Teen FictionHarta, Tahta, dan Kekuasaan manakah yang akan mereka pilih? Siwon pria kaya yang hartanya tak ada habisnya, memiliki 4 istri dan dengan total 11 anak terdiri dari laki-laki dan perempuan. para istri yang tak akur, dan anak yang berniat saling membun...